Bangsa Skit mendominasi wilayah Rusia saat ini selama hampir satu milenium. Baik Kekaisaran Persia maupun Alexander Agung tidak dapat menghancurkannya. Namun tiba-tiba, dalam semalam, orang-orang ini secara misterius menghilang ke dalam sejarah, hanya menyisakan gundukan tanah yang megah.
Siapa orang Skit itu
Scythians adalah kata Yunani yang digunakan oleh Hellenes untuk merujuk pada masyarakat nomaden yang tinggal di wilayah Laut Hitam antara sungai Don dan Danube. Orang Skit sendiri menyebut diri mereka Saki. Bagi sebagian besar orang Yunani, Scythia adalah negeri asing yang dihuni oleh "lalat putih" - salju, dan hawa dingin selalu menguasai, yang tentu saja tidak sesuai dengan kenyataan.
Persepsi tentang negara Scythian inilah yang dapat ditemukan di Virgil, Horace, dan Ovid. Belakangan, dalam kronik Bizantium, bangsa Slavia, Alan, Khazar, atau Pecheneg bisa disebut bangsa Skit. Dan sejarawan Romawi Pliny the Elder menulis pada abad ke-1 M bahwa “nama “Scythians” diberikan kepada orang Sarmatian dan Jerman,” dan percaya bahwa nama kuno tersebut diberikan kepada banyak orang yang paling jauh dari dunia Barat.
Nama ini terus hidup, dan dalam “Tale of Bygone Years” berulang kali disebutkan bahwa orang Yunani menyebut orang-orang Rus “Scythia”: “Oleg melawan Yunani, meninggalkan Igor di Kyiv; Dia membawa serta banyak orang Varangia, dan Slavia, dan Chuds, dan Krivichi, dan Meryu, dan Drevlyans, dan Radimichi, dan Polans, dan Northerners, dan Vyatichi, dan Kroasia, dan Dulebs, dan Tiverts, yang dikenal sebagai penerjemah: ini semua disebut orang Yunani "Scythia Besar".
Dipercaya bahwa nama diri "Scythians" berarti "pemanah", dan awal munculnya budaya Scythian dianggap pada abad ke-7 SM. Sejarawan Yunani kuno Herodotus, yang di dalamnya kita menemukan salah satu deskripsi paling rinci tentang kehidupan orang Skit, menggambarkan mereka sebagai satu bangsa, terbagi menjadi berbagai suku - petani Skit, pembajak Skit, pengembara Skit, kerajaan Skit, dan lain-lain. Namun, Herodotus juga percaya bahwa raja-raja Skit adalah keturunan putra Hercules, sang Skit.
Orang Skit bagi Herodotus adalah suku yang liar dan memberontak. Salah satu cerita menceritakan bahwa raja Yunani menjadi gila setelah dia mulai minum anggur “dengan cara Scythian”, yaitu, tanpa mengencerkannya, seperti yang tidak lazim di kalangan orang Yunani: “Sejak saat itu, seperti yang dikatakan orang Sparta, setiap kali mereka ingin minum anggur yang lebih kuat, mereka berkata: "Tuangkan dengan cara Scythian."
Yang lain menunjukkan betapa biadabnya moral orang Skit: “Setiap orang, menurut adat, memiliki banyak istri; mereka menggunakannya bersama-sama; mereka menjalin hubungan dengan seorang wanita dengan meletakkan tongkat di depan rumahnya.” Pada saat yang sama, Herodotus menyebutkan bahwa orang Skit juga menertawakan orang Hellenes: “Orang Skit membenci orang Hellene karena kegilaan Bacchic mereka.”
Berkat kontak teratur antara orang Skit dengan orang Yunani, yang secara aktif menjajah tanah di sekitar mereka, literatur kuno kaya akan referensi tentang orang-orang nomaden. Pada abad ke-6 SM. Bangsa Skit mengusir bangsa Cimmerian, mengalahkan Media dan dengan demikian menguasai seluruh Asia. Setelah ini, orang Skit mundur ke wilayah utara Laut Hitam, tempat mereka mulai bertemu dengan orang Yunani, berjuang untuk wilayah baru. Pada akhir abad ke-6, raja Persia Darius berperang melawan bangsa Skit, tetapi meskipun pasukannya sangat kuat dan keunggulan jumlah yang sangat besar, Darius tidak dapat dengan cepat menghancurkan para pengembara.
Bangsa Skit memilih strategi yang melelahkan bangsa Persia, dengan mundur tanpa henti dan mengitari pasukan Darius. Dengan demikian, orang Skit, yang tetap tak terkalahkan, mendapatkan reputasi sebagai pejuang dan ahli strategi yang sempurna.
Pada abad ke-4, raja Skit Atey, yang hidup selama 90 tahun, menyatukan semua suku Skit dari Don hingga Danube. Scythia selama periode ini mencapai kemakmuran tertingginya: Atey memiliki kekuatan yang setara dengan Philip II dari Makedonia, mencetak koinnya sendiri dan memperluas harta miliknya. Bangsa Skit memiliki hubungan khusus dengan emas. Pemujaan terhadap logam ini bahkan menjadi dasar legenda bahwa bangsa Skit berhasil menjinakkan para griffin yang menjaga emas.
Meningkatnya kekuatan bangsa Skit memaksa bangsa Makedonia melakukan beberapa invasi besar-besaran: Philip II membunuh Ataeus dalam sebuah pertempuran epik, dan putranya, Alexander Agung, berperang melawan bangsa Skit delapan tahun kemudian. Namun, panglima besar itu gagal mengalahkan Scythia, dan harus mundur, meninggalkan Scythians tak terkalahkan.
Sepanjang abad ke-2, orang Sarmati dan pengembara lainnya secara bertahap mengusir orang Skit dari tanah mereka, hanya menyisakan padang rumput Krimea dan cekungan Dnieper dan Bug bagian bawah, dan sebagai hasilnya, Scythia Besar menjadi Lebih Kecil. Setelah itu, Krimea menjadi pusat negara Scythian, benteng yang dibentengi dengan baik muncul di dalamnya - benteng Napoli, Palakiy dan Khab, tempat orang Skit berlindung saat berperang dengan Chersonese dan Sarmatians. Pada akhir abad ke-2, Chersonesos menemukan sekutu yang kuat - raja Pontic Mithridates V, yang berperang melawan bangsa Skit. Setelah banyak pertempuran, negara Skit melemah dan kehabisan darah.
Hilangnya orang Skit
Pada abad ke-1 dan ke-2 M, masyarakat Skit hampir tidak bisa disebut nomaden: mereka adalah petani, sangat terhelenisasi dan bercampur secara etnis. Pengembara Sarmatian terus menekan bangsa Skit, dan pada abad ke-3 bangsa Alan mulai menginvasi Krimea. Mereka menghancurkan benteng terakhir orang Skit - Napoli Skit, yang terletak di pinggiran Simferopol modern, tetapi tidak dapat bertahan lama di tanah yang diduduki. Segera invasi Goth ke negeri-negeri ini dimulai, menyatakan perang terhadap Alans, Scythians, dan Kekaisaran Romawi sendiri.
Oleh karena itu, pukulan terhadap Scythia adalah invasi bangsa Goth sekitar tahun 245 M. Semua benteng Scythian dihancurkan, dan sisa-sisa Scythians melarikan diri ke barat daya Semenanjung Krimea, bersembunyi di daerah pegunungan yang tidak dapat diakses.
Meskipun kekalahan totalnya terlihat jelas, Scythia tidak bertahan lama. Benteng-benteng yang tersisa di barat daya menjadi tempat perlindungan bagi orang Skit yang melarikan diri, dan beberapa pemukiman didirikan di muara Dnieper dan di Bug Selatan. Namun, mereka segera jatuh di bawah serangan gencar bangsa Goth.
Perang Scythian, yang setelah peristiwa-peristiwa yang dijelaskan dilancarkan oleh Romawi dengan Goth, mendapatkan namanya karena fakta bahwa nama "Scythians" mulai digunakan untuk merujuk pada Goth yang mengalahkan Scythians yang sebenarnya. Kemungkinan besar, penamaan yang salah ini ada benarnya, karena ribuan orang Skit yang kalah bergabung dengan pasukan Gotik, larut ke dalam kumpulan orang lain yang berperang dengan Roma. Dengan demikian, Scythia menjadi negara bagian pertama yang runtuh akibat Migrasi Besar Bangsa.
Pekerjaan bangsa Goth diselesaikan oleh bangsa Hun, yang pada tahun 375 menyerang wilayah Laut Hitam dan membunuh orang Skit terakhir yang tinggal di pegunungan Krimea dan di lembah Bug. Tentu saja, banyak orang Skit kembali bergabung dengan Hun, tetapi tidak ada lagi pembicaraan tentang identitas independen apa pun.
Orang Skit sebagai sebuah kelompok etnis menghilang dalam pusaran migrasi, dan hanya tinggal di halaman risalah sejarah, dengan kegigihan yang membuat iri terus menyebut semua bangsa baru, biasanya liar, memberontak, dan tidak terputus, sebagai “Scythians”. Menariknya, beberapa sejarawan menganggap orang Chechnya dan Ossetia sebagai keturunan orang Skit.
Sumber thumbnail: historyfiles.co.uk
Herodotus Scythia [Analisis sejarah dan geografis] Rybakov Boris Aleksandrovich
Kerajaan Skit. Pengembara Skit
Scythians Kerajaan. SCYTHIANS-NOMADS. Pilihan lengkap dari semua komentar Herodotus tentang orang Skit, yang diberikan di atas, menunjukkan bahwa hanya monumen nomaden yang harus diklasifikasikan sebagai orang Skit dalam arti harfiah: “...mereka bukan petani, tetapi pengembara” (§ 2). Kami tidak berhak mengaitkan sedikit penyertaan pemukiman pertanian yang ditemukan di zona pesisir, dekat kota-kota Yunani, dengan orang Skit, tidak hanya sehubungan dengan penolakan kategoris pertanian Skit oleh Herodotus, tetapi juga karena sejarawan secara akurat menyebutkan nama-nama tersebut. para petani pesisir ini: Callipidae dan Alazones, yang akan kita bahas nanti.
Kelompok arkeologi stepa diidentifikasi dengan kerajaan Scythians. Mengonfirmasi Herodotus, yang menulis tentang tidak adanya kota dan benteng di antara orang Skit, para arkeolog mencatat bahwa “satu-satunya monumen orang Skit nomaden adalah gundukan”. Pemukiman Kamensk rupanya sudah muncul pada periode pasca-Herodotus.
Sesuai sepenuhnya dengan Herodotus, gundukan kerajaan Scythians terletak di haluan Dnieper - di Gerros Herodotus - sebelah barat jeram (Alexandropolsky, Kichkassky, Ostraya Mogila, Chertomlyk, dll.). Sebagian besar gundukan (Solokha, Chmyreva Mogila, dll.) terletak di selatan Konskie Vody dan dekat Molochnaya, yang juga dapat dianggap sebagai tanah Gerros.
Hydria dari desa. Peschany
Orang Gerros adalah “yang paling jauh, lebih rendah dari mereka” (raja Scythian) (§ 71). Perbatasan utara arkeologi membentang kira-kira di sepanjang garis Kirovograd - Dnepropetrovsk. Namun bagi kelompok arkeologi terdekat (Kyiv), masih terdapat jalur sepanjang 60–80 km yang hampir tidak memiliki monumen Skit. Ada kemungkinan bahwa Herros yang sama, suku nomaden Scythian paling utara, berkeliaran di sini.
Gundukan pemakaman Scythian juga terkenal di Semenanjung Kerch (Kul-Oba).
Namun, harus dikatakan bahwa peta arkeologi kerajaan Skit bertepatan dengan informasi Herodotus hanya di bagian utama dan tengah. Herodotus menggambarkan negeri orang Skit dalam skala besar:
“Di seberang Sungai Gerra (sebelah barat Molochnaya) terdapat apa yang disebut milik kerajaan dan hiduplah orang Skit yang paling berani dan paling banyak jumlahnya, yang menghormati orang Skit lainnya sebagai budak mereka.
Di selatan meluas hingga Taurica, di timur hingga parit yang digali oleh keturunan orang buta, dan hingga pasar di Danau Maeotis, yang disebut Kremni.
Sebagian dari harta benda mereka meluas sampai ke Sungai Tanais…” (§ 20).
Pinggiran Kremny, dilihat dari temuan arkeologis, memang merupakan pinggiran timur kerajaan Scythians, dan sebagian besar dari mereka memang terletak “di sisi lain Gerros” (Molochnaya), jika dihitung dari Kremny. Perbatasan Scythians dekat Kerch juga ditunjukkan dengan sangat akurat.
Perbedaan yang signifikan namun dapat dimengerti adalah definisi batas timur. Sesuai sepenuhnya dengan informasi arkeologi kami, Herodotus menetapkan perbatasan timur sebagai Kremny dan Bosporus, tetapi membuat reservasi yang menarik: “... sebagian dari harta benda mereka juga meluas hingga ke Sungai Tanais.” Hanya ada sedikit data arkeologi di sini, datanya terpisah-pisah, tetapi kegagalan para arkeolog dalam menemukan sumber hingga saat ini belum dapat menjadi argumen yang menentang Herodotus. Stepa antara Molochnaya dan Don Bawah bisa jadi merupakan daerah nomaden bagi suku Scythian termiskin, yang didorong ke ruang semi-gurun dengan vegetasi litofit oleh tetangga mereka yang lebih kuat, yaitu kerajaan Scythians, yang menempati padang rumput yang indah di wilayah tersebut. Dnieper Bawah, Zaporozhye dan Stepa Krimea. Dengan kata lain, suku-suku yang oleh sejarawan disebut sebagai “pengembara Scythian” bisa tinggal di sini. Mereka mungkin berada dalam ketergantungan tertentu pada kerajaan Scythians, yang menjelaskan formula Herodotus: sebagian kepemilikan Basilides mencapai Tanais. Orang Skit bebas non-kerajaan, yang tinggal di sebelah barat Gerros (Molochnaya), tinggal lebih jauh ke timur di sepanjang pantai Meotida, dan kekuasaan serta harta benda mereka meluas hingga ke Tanais.
Kami memiliki dua landmark lagi yang memungkinkan kami memperjelas ruang arkeologis yang sepi dari para pengembara Scythian:
“Di sebelah timur para petani Skit, di seberang Sungai Pantikapa, hiduplah para pengembara Skit, yang tidak menabur atau membajak apa pun.
Seluruh negara ini, kecuali Giles, tidak memiliki pohon. Para pengembara menempati wilayah di sebelah timur selama 14 hari perjalanan, memanjang hingga Sungai Gerrosa.
Di seberang Sungai Gerros ada... harta milik kerajaan..." (§ 19).
Paragraf ini menjadi jelas hanya setelah sistem sungai Herodotus diklarifikasi. Hanya identifikasi Pantikapa dengan Vorskla yang memungkinkan kita untuk memahami geografi sebenarnya dari pengembara Scythian sederhana, yang jelas kontras dengan Royal Scythians.
Jika kita menyisihkan jarak 14 hari (? 500 km) dari Vorskla-Pantikapa, maka kita akan menemukan diri kita berada di tikungan Tanais, yaitu tepatnya di mana perbatasan Scythia seharusnya berakhir. Jalur 14 hari akan meninggalkan hutan-stepa di belakang Vorskla, dan dari Vorskla ke tenggara akan menuju ke mulut Donets di sepanjang padang rumput campuran rumput bulu. Negara ini, kecuali kawasan hutan di Vorskla dan hulu Donets, benar-benar tidak berpohon.
Setelah memberikan diameter ruang stepa para pengembara Scythian dan dengan demikian menentukan perbatasan barat laut (Vorskla) dan tenggara (Tanais) dari pengembara mereka, Herodotus menggunakan dua penanda untuk mencatat demarkasi pengembara sederhana dari pengembara kerajaan. Sungai Gerros-Molochnaya sebenarnya adalah perbatasan antara dua kelompok suku Scythian: pengembara sederhana tinggal di sepanjang Meotida hingga Tanais, hampir tidak meninggalkan jejak arkeologi, dan “di sisi lain Gerra,” di sebelah barat Molochnaya, terdapat harta benda. kerajaan Scythians yang "paling berani", yang kekuasaannya sampai batas tertentu meluas ke semua Scythians sederhana sampai ke perbatasan Tanais, di luar tempat dimulainya tanah Sauromatians.
Daya tarik kedua (selain Gerros) di stepa Azov bagi Herodotus adalah Sungai Hypakiris:
“Sungai keenam Hypakiris dimulai dari danau. Arusnya membagi tanah pengembara Skit menjadi dua…” (§ 55).
Hulu Gipakiris-Konka memang terletak hampir di garis tengah stepa antara Dnieper dan Don: dari Konskie Discord ke Vorskla dan ke muara Don jaraknya sama-sama 300 km.
Tinggal di dekat Kremna di perbatasan antara kerajaan dan Scythians biasa, Herodotus dapat memperoleh informasi yang cukup lengkap, yang sekarang membantu kita memulihkan posisi geografis tanah pengembara Scythian dengan lebih akurat bahkan daripada tanah tetangga kerajaan mereka.
Separuh bagian utara tanah pengembara Scythian dibatasi oleh perbatasan zona lanskap stepa, yang membentang di sepanjang Vorskla Bawah, hutan ek di wilayah Kharkov (bagian dari "gils") dan bagian tengah Seversky Donets , yang berbatasan dengan pengembara Skit dari timur; perbatasan selatan adalah Maeotis. Di barat, perbatasan membentang kira-kira di sepanjang Molochnaya dan di suatu tempat di atas Konskie Vody (yang, dilihat dari gundukannya, milik kerajaan Scythians) membentang di sepanjang tepi kiri Borysthenes hingga Pantikapa.
Dari buku Aryan Rus' [Warisan Nenek Moyang. Dewa Slavia yang terlupakan] pengarang Belov Alexander Ivanovich“Kami adalah orang Skit…” Pada suatu waktu, Alexander Blok menulis tentang orang Skit seperti ini: “Ya, kami adalah orang Skit! Ya, orang Asia – mata kami sipit dan serakah!” Adapun "keserakahan", ini adalah masalah kontroversial, tetapi mengenai mata sipit, harus dikatakan dengan pasti: orang Skit tidak memilikinya. orang Skit, menurut
Dari buku Aryan Rus' [Warisan Nenek Moyang. Dewa Slavia yang terlupakan] pengarang Belov Alexander Ivanovich"Ya! Scythians - kami…” Namun, plot pahlawan Badai secara keseluruhan dapat dianggap dipinjam dari mitos Iran kemudian, di mana pahlawan Rustam berhasil bertarung dengan dewa berkepala banyak. Rustam mendapatkan kuda ajaib untuk dirinya sendiri dan berhasil melawan para pengembara - orang Turan, yang
Dari buku The Eurasian Empire of the Scythians pengarang Petukhov Yuri DmitrievichScythians-Parthia Di akhir III - awal. abad ke-2 SM e. Peta politik Eurasia telah berubah secara signifikan. Kerajaan Volga-Don Sarmatian mengambil inisiatif dan memperluas pengaruhnya ke Carpathians di barat (mendorong sisa-sisa negara “Scythian” lama ke Krimea) dan ke
Dari buku Weapons of Antiquity [Evolusi Senjata Dunia Kuno] oleh Coggins JackScythians Stepa yang luas memunculkan salah satu badai dahsyat yang dari waktu ke waktu menimpa negeri-negeri beradab di Eropa dan Asia dengan amukan yang mengerikan. Sepanjang sejarah, padang rumput yang tidak ramah di Asia Tengah telah melahirkan banyak sekali gerombolan orang barbar. Dari
Dari buku Empire of the Steppes. Attila, Jenghis Khan, Tamerlane oleh Grusset ReneScythians Antara 750 dan 700 Sebelum kelahiran Kristus, menurut kesaksian para sejarawan Yunani, dilengkapi dengan kronologi Asiria, suku Cimmerian dipaksa keluar dari stepa jalur selatan Rusia oleh orang Skit yang datang dari Turkestan dan Siberia Barat. Orang-orang yang dikenal orang Yunani dengan namanya
Dari buku Dari Scythia ke India [Arya Kuno: Mitos dan Sejarah] pengarang Bongard-Levin Grigory MaksimovichScythians Di banyak wilayah di Ukraina dan Kazakhstan, stepa Volga-Ural dan Altai, gundukan kuno milik Scythians dan suku terkait masih berdiri sampai sekarang. Berkat penggalian gundukan Scythian, banyak bahan diperoleh yang memungkinkan kita menilai gambar tersebut
Dari buku The Art of War: The Ancient World and the Middle Ages pengarang Andrienko Vladimir AlexandrovichBagian 3 Pengembara dan taktik pertempuran berkuda mereka - kemunculan kavaleri Cimmerian, Scythians, Sarmatians Bab 1 Orang-orang "Gimmiru" (Cimmerians) dan Scythians Taktik kavaleri ringan Informasi tentang suku Cimmerian ada di Homer's Odyssey, dalam Herodotus's History, dalam tulisan paku Asiria (abad VIII-VII
Dari buku Sejarah Dunia. Jilid 4. Zaman Helenistik pengarang Badak Alexander NikolaevichScythians Herodotus melaporkan banyak informasi menarik tentang suku Scythian, yang merupakan sebagian besar penduduk wilayah Laut Hitam Utara. Menurut Herodotus, yang dikonfirmasi oleh penggalian arkeologi, orang Skit mendiami bagian selatan wilayah Laut Hitam -
Dari buku Nasib Sejarah Tatar Krimea. pengarang Vozgrin Valery EvgenievichScythians Scythians menurut penulis kuno dan ilmuwan modern. "Menurut cerita orang Skit, orang-orang mereka lebih muda dari mereka semua. Dan hal itu terjadi dengan cara ini. Penduduk pertama dari negara yang saat itu tidak berpenghuni ini adalah seorang pria bernama Targitai. Orang tua dari Targitai ini, seperti yang dikatakan orang Skit , adalah Zeus dan putri sungai
Dari buku Tidak Ada “Kuk”! Sabotase intelektual terhadap Barat pengarang Sarbuchev Mikhail MikhailovichYa, kami adalah orang Skit!.. Versi asal usul Cossack dari... orang Skit terlihat cukup dapat diterima. "Scythians" dalam bahasa aslinya dalam bahasa Slavonik Gereja Lama (seperti juga dalam bahasa Serbia, yang masih memiliki banyak kesamaan dengan Slavonik Gereja Lama; lagipula, Cyril dan Methodius berasal dari Makedonia) disebut "biara" dari
Dari buku Yesus. Misteri Kelahiran Anak Manusia [koleksi] karya penulis pengarang Pleshanov-Ostaya A.V.Ya, kami adalah orang Skit! Salah satu penentang paling keras teori Norman tentang pembentukan negara Rusia, Mikhail Lomonosov, condong ke teori etnogenesis Rusia Scythian-Sarmatian, yang ia tulis dalam “Sejarah Rusia Kuno”. Menurut Lomonosov, etnogenesis
Dari buku Apa yang terjadi sebelum Rurik pengarang Pleshanov-Ostaya A.V.Scythians Sebuah negara besar dan kuat - Scythians - tiba-tiba menghilang dalam sejarah: pada abad ke-4 M, penyebutannya menghilang dari kronik. Namun, penggalian yang dilakukan oleh para arkeolog Soviet di Dnieper, Bug, Dniester, Don dan Kuban menunjukkan bahwa orang Skit tidak menghilang kemana-mana,
Bangsa Skit adalah bangsa yang pada zaman dahulu mendiami padang rumput yang berdekatan dengan Laut Hitam di selatan wilayah yang sekarang disebut Rusia Eropa dan kemungkinan besar datang dari timur untuk menggantikan penduduk “Cimmerian” yang lebih kuno di negara ini. Waktu menetapnya orang-orang di sini, yang dikenal di kalangan orang Yunani sebagai Scythians, dan di antara orang Persia dengan nama Saks (orang Scythians sendiri menyebut diri mereka, menurut Herodotus, Skolots) sulit untuk ditentukan secara pasti. Homer sudah berbicara tentang kuda nil (“pemerah kuda”), galaktofag (“pengumpan susu”) dan Abii yang hidup di belakang bangsa Thracia dan Mysia, dan beberapa ilmuwan modern, mengikuti Strabo, siap melihat orang Skit di dalamnya; tapi nama Scythians pertama kali disebutkan dalam sebuah ayat oleh Hesiod yang dikutip oleh Strabo.
Sumber sejarah Scythian
Kami memiliki informasi pertama yang dapat dipercaya tentang orang Skit dalam kesaksian para nabi Ibrani Yeremia Dan Yehezkiel tentang penyerangan ke Asia oleh para pengembara, yang dapat diasumsikan sebagai suku ini (abad VII SM), dalam prasasti raja Persia Darius yang berperang dengan bangsa Skit (abad VI) dan terakhir dalam “Sejarah” Herodotus (abad V ), keempat, buku yang sebagian besar dikhususkan untuk deskripsi kampanye Scythia dan Darius melawan Scythians. Kita berhutang hampir seluruh pengetahuan kita tentang bangsa Skit kepada Herodotus. Dia mengunjungi pantai utara Pontus, mendapat kesempatan untuk menggunakan sumber-sumber yang baik, dan penelitian arkeologi terbaru, yang sering kali membenarkan laporannya, menunjukkan bahwa kita dapat mengandalkan keakuratan dan kebenarannya. Selain dia, hanya Hippocrates, Scylacus, Strabo, Mela dan Pliny yang memberi kita beberapa informasi tambahan dari para penulis kuno.
Suku Scythian - secara singkat
Herodotus mengatakan bahwa orang Skit tinggal di sepanjang pantai Maeotis dan Pontus Euxine (Azov dan Laut Hitam), dari Tanais (Don), yang memisahkan harta benda mereka dari tanah Sauromatia ( orang Sarmati), ke Istra (Danube), menempati ruang selama 20 hari perjalanan pedalaman. Tetangga bangsa Skit adalah suku Agathiro di barat, dan kemudian (ke arah timur) suku Neuroi, Androphagi, Melanchlens, Budins, Gelon, dan akhirnya suku Sauromatia di luar Don. Wilayah Scythian diairi oleh sungai-sungai besar: Borysthenes (Dnieper), Gipanis (Bug) dan Tiras (Dniester), selain itu Herodotus menyebutkan tiga sungai lagi, yang pada akhirnya masih belum terbatas pada titik-titik tertentu di peta modern: Panticap (Ingulets?) , Hypakiris (Kalanchak ?) dan Herr (Kuda Kuda atau, mungkin, Molochnaya?). Negara orang Skit adalah padang rumput tanpa pohon, dengan pengecualian daerah yang ditumbuhi pepohonan di pantai laut, sebelah timur Borysthenes, yang disebut Hylea (yaitu Polesie).
Peta Scythia kuno dan negara-negara tetangga sekitar 100 SM.
Orang Skit terpecah menjadi suku-suku yang terpisah. Di sebelah barat Borysthenes dan di kedua tepiannya hiduplah suku Kallipid (suku campuran yang oleh Herodotus disebut “Helleno-Scythians”), Alazones, pembajak Scythian dan petani Scythian, sedangkan di sebelah timur sungai tersebut terdapat pengembara Scythian dan suku-suku Scythian. kerajaan Scythians, yang merupakan suku Scythian yang paling kuat dan “menganggap sisa Scythians sebagai budak mereka.” Suku Scythian barat, seperti yang ditunjukkan oleh nama “pembajak Scythians” dan “petani Scythians”, adalah suku yang menetap dan bertani, sedangkan suku timur, yang tampaknya lebih penting, terdiri dari pengembara yang terlibat dalam peternakan.
Sebagian besar laporan Herodotus, serta penulis kuno lainnya, tentang kehidupan orang Skit, seperti yang mungkin diasumsikan, berkaitan dengan suku nomaden, dan beberapa penulis, seolah-olah melupakan keberadaan suku pertanian, menggambarkan semua orang Skit sebagai pengembara. Jadi, misalnya, menurut Hippocrates dan yang lainnya, rumah mereka digantikan oleh gerobak berlapis kain yang diikatkan pada beberapa pasang lembu; laki-laki menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan menunggang kuda. Mencari padang rumput yang baik untuk ternak mereka, orang Skit menjelajahi padang rumput, tidak tinggal di satu tempat untuk waktu yang lama, dll. Masing-masing suku Skit dipimpin oleh pemimpin atau raja suku tersebut. Satu suku, yang tinggal di wilayah Gerr dekat Dnieper, mendapat hak istimewa bahwa raja semua orang Skit dipilih dari antara mereka.
Agama Scythian - secara singkat
Perang dianggap sebagai pekerjaan paling terhormat. Mereka bertempur terutama sebagai pemanah berkuda. Dewa tertinggi dalam agama Scythian adalah dewa langit (Pappaeus), dewi api di perapian, dan dewa perang. Dewa-dewa lain juga disebutkan, yang sebagian besar mempersonifikasikan kekuatan dan fenomena alam. Kultus agama orang Skit kurang berkembang (hampir tidak ada altar atau gambar dewa), tetapi disertai dengan pengorbanan berdarah dan bahkan manusia. Orang Skit adalah orang yang pemberani, baik hati, riang, dan mudah bergaul, tetapi cenderung berlebihan dan bersuka ria. Herodotus melaporkan banyak rincian tentang kebiasaan militer mereka, tentang peramal yang memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari mereka, tentang kebiasaan kembaran yang ada di antara mereka, dan terutama tentang upacara pemakaman mereka yang unik.
Pectoral Scythian (kalung) dari gundukan Tolstaya Mogila (Ukraina). Paruh kedua abad ke-4 SM.
Asal usul orang Skit - secara singkat
Pertanyaan tentang asal usul orang Skit adalah salah satu pertanyaan paling sulit dan kontroversial dalam etnografi sejarah. Beberapa ilmuwan menganggap orang Skit sebagai bangsa yang utuh secara etnis dan pada saat yang sama menghubungkan mereka dengan bangsa Arya atau Mongol (Ural-Altai), sementara yang lain, berdasarkan instruksi Herodotus tentang perbedaan budaya antara orang Skit Barat dan Timur. (petani dan pengembara), percaya bahwa nama orang Skit mencakup suku-suku yang beragam secara etnis, dan orang Skit yang menetap diklasifikasikan sebagai orang Iran atau Slavia, dan orang Skit nomaden sebagai orang Mongol atau Ural-Altai, atau mereka tidak berbicara secara spesifik tentang mereka. Mengenai pertanyaan tentang homogenitas etnis orang Skit, sulit untuk berasumsi bahwa Herodotus, yang mengetahui dengan baik tentang orang Skit, yang setiap kali menggambarkan orang-orang yang bertetangga dengan orang Skit, “suku tersebut bukanlah orang Skit,” “berbicara a bahasa yang bukan Scythian,” tidak mengetahui atau bungkam tentang perbedaan etnis masing-masing suku Scythians itu sendiri.
Pertanyaan tentang asal usul orang Skit masih belum terselesaikan sepenuhnya, meskipun sebagian besar data yang kami miliki mendukung bahwa mereka termasuk dalam salah satu cabang suku Indo-Eropa, kemungkinan besar suku Iran, terutama sejak itu. peneliti yang mengakui ke-Iran-an orang Sarmati, kata-kata Herodotus tentang hubungan orang Sarmati dengan orang Skit (lihat. Sarmatia) memungkinkan untuk memperluas kepada orang Skit kesimpulan yang diperoleh ilmu pengetahuan untuk orang Sarmati. Dengan orang-orang Yunani, yang mendirikan banyak koloni di pantai Pontic, orang Skit menjalin hubungan perdagangan yang aktif dan, meskipun, menurut Herodotus, mereka tidak cenderung meminjam adat istiadat asing, namun, seperti yang ditunjukkan oleh data dari penggalian arkeologi, mereka sebagian besar berada di bawah kekuasaan pengaruh budaya Hellenic.
Perang orang Skit dengan tetangganya
Sekitar 630 SM, bangsa Skit, menurut sejarawan kuno, menginvasi Media dan merambah ke wilayah Efrat dan Tigris dan ke Suriah hingga Mesir. Mereka menghancurkan kekuasaan kerajaan Asiria, namun setelah kira-kira sepuluh tahun mereka kembali diusir dari Asia oleh raja Media, Cyaxares. Untuk menghukum mereka atas serangan terhadap Media ini (setidaknya Herodotus berpikir demikian), raja Persia Darius I menyeberang pada tahun 515 dengan 700.000 orang melintasi jembatan yang dibangun melintasi Bosporus Thracia ke Eropa dan menembus Thrace ke negara Scythians. Menghindari pertempuran, orang Skit mundur ke timur, dan orang Persia mengikuti jejak mereka melampaui Tanais, tetapi lelah dengan pengejaran sia-sia yang menghabiskan kekuatan mereka, mereka kembali melalui jalan yang sama ke Ister dan dari sana melalui Thrace ke Asia. Keseluruhan deskripsi kampanye Herodotus ini benar-benar legendaris. Rupanya Darius, seperti yang dilaporkan Strabo, tidak melakukan penetrasi lebih jauh ke Scythia di luar gurun Gotik, yaitu daerah antara Danube dan Dniester.
Sejak saat ini, selama beberapa abad, kita hampir tidak mengetahui hal penting apa pun tentang bangsa Skit dari sejarawan kuno. Hanya raja Pontic Mithridates yang Agung kembali berperang dengan mereka ketika dinasti kota-kota Yunani di Pontus menempatkan harta benda mereka di bawah protektoratnya, tidak mampu melawan suku-suku tetangga Scythian yang menindas mereka. Mithradates membersihkan seluruh Semenanjung Tauride dari bangsa Skit. Ketika, setelah mengalahkan Mithridates, Romawi menundukkan raja-raja Bosporan ke pengaruh mereka dan menjalin hubungan dagang dengan orang-orang di tepi Pontus dan Maeotis, mereka, terutama setelah penaklukan Dacia oleh Trajan, menjadi lebih akrab dengan negara orang Skit. . Namun pada abad II - III. Sebelum Masehi, bangsa Skit telah ditaklukkan atau diusir oleh bangsa Sarmati yang maju dari timur.
Scythia dan Sarmatia
Namun, untuk waktu yang lama, nama Scythians digunakan oleh para penulis kuno, bersama dengan nama “Sarmatians” atau sebagai gantinya, untuk menunjuk semua orang yang tinggal di utara Pontus. Selanjutnya, hanya wilayah di Asia yang berbatasan dengan Sarmatia Asia yang disebut Scythia. Yang ini dijelaskan Ptolemy Scythia Asia mencakup wilayah antara Sarmatia Asia di barat, negara tak dikenal di utara, Serika (Cina) di timur, India di selatan dan dibagi menjadi dua bagian utama: Scythia di sisi ini dan Scythia di sisi lain. Imai (pegunungan besar). Di antara sungai-sungai yang disebutkan di sini adalah Parananis (Parapamis), Rimn (sekarang Gasuri), Daik (kemudian Yaik), Oxus (Amu Darya) dan Yaxartes (Syr Darya).
Stepa di Asia Tengah telah menjadi rumah bagi banyak masyarakat nomaden selama berabad-abad. Suku penggembala sesekali menyerbu kota-kota tetangga. Ilmuwan Yunani Herodotus, yang hidup pada abad ke-5 SM, adalah orang pertama yang mendeskripsikan pengembara. Sejarawan menyebut suku-suku yang tinggal di wilayah selatan modern Rusia dan Ukraina sebagai orang Skit. Suku-suku yang terkait dengan Scythians, yang disebut Herodotus Sakas, tinggal di wilayah Kazakhstan, Altai, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Cerita
Bangsa Skit bermigrasi dari Asia Tengah ke Rusia selatan pada abad ke-7 dan ke-8 SM. Di negeri ini, bangsa Skit mendirikan negara yang kaya dan kuat dengan perbatasan dari Don di timur hingga Danube di barat dan berpusat di Krimea, yang ada sejak abad ke-4 SM. hingga abad ke-3 SM.
Orang Skit ditakuti dan dikagumi, menghormati seni militer mereka, terutama bakat penunggang kuda. Migrasi suku tersebut dari Asia membawa mereka ke wilayah suku Cimmerian, yang tinggal di pegunungan Kaukasus dan dataran di utara Laut Hitam. Dalam perang yang berlangsung sekitar tiga puluh tahun, bangsa Skit mengalahkan bangsa Cimmerian dan mendapati diri mereka memimpin sebuah kerajaan yang membentang dari Persia barat melalui Suriah dan Yudea hingga perbatasan Mesir. Bangsa Media, yang mendiami Persia dan Turki, mengusir bangsa Skit dari harta benda mereka, hanya menyisakan wilayah Rusia selatan di bawah kendali mereka.
Herodotus menggambarkan bangsa Skit kontemporer sebagai federasi suku. Mungkin tidak semua orang di federasi ini berbicara dalam bahasa kelompok Iran. Kebanyakan orang Skit adalah pengembara, tapi ada juga petani. Suku-suku tersebut aktif berdagang dengan kota-kota Yunani di Krimea.
Di antara orang Skit, ada kelas penguasa yang menonjol - bangsawan kaya, yang oleh Herodotus disebut sebagai "orang Skit kerajaan". Kuburan kerajaan Scythians telah dilestarikan - gundukan dengan sejumlah besar barang yang terbuat dari emas dan logam berharga lainnya.
Suku-suku tersebut diperintah oleh seorang raja, yang kekuasaannya diwarisi oleh putra sulung. Pada masa Herodotus, keluarga penguasa Scythia berhubungan dengan bangsawan Yunani.
Pada tahun 514 SM, Darius, raja besar Persia ketiga, memutuskan untuk menyerang Scythia. Pasukan Persia yang berjumlah 700 ribu orang, dipimpin oleh Darius sendiri, berbaris melalui stepa selatan Rusia. Para pengembara secara bertahap mundur, menghujani pasukan musuh dengan hujan panah. Akibatnya, Darius tidak pernah mampu memaksakan pertempuran umum terhadap lawan-lawannya.
Selama negosiasi dengan Darius, duta besar Scythian berkata: “Kami tidak memiliki kota atau tanah subur yang subur di negeri ini, dan kami tidak takut Anda akan menghancurkannya. Tetapi jika Anda ingin melawan kami dengan cepat, lihatlah sekeliling dan Anda akan melihat kuburan nenek moyang kami. Coba sentuh mereka dan lihat apakah kami akan melawanmu.” Pada akhirnya raja Persia berbalik. Dalam perjalanan pulang, detasemen Scythian terus menerus menyerang pasukannya. Bangsa Persia tidak melakukan upaya lebih lanjut untuk menaklukkan daratan utara, dan pada abad berikutnya bangsa Skit menguasai stepa selatan Rusia sendirian.
Pada abad keempat SM, kerajaan Scythian mencapai kemakmuran terbesarnya. Raja agung Atey menyatukan semua suku Skit dan memperluas wilayahnya hingga ke Danube. Pada tahun 339, Ataeus terbunuh dalam pertempuran dengan Philip II dari Makedonia pada usia 90 tahun. Pada paruh kedua abad ke-3 SM, pukulan telak terhadap bangsa Skit dilakukan oleh suku Sarmatia yang terkait dari Timur.
Negara Scythian bertahan di Krimea dan di pantai Laut Hitam Bulgaria modern, di mana mereka awalnya merebut beberapa koloni Yunani, tetapi dikalahkan oleh tentara negara Pontic Yunani. Ibu kota Scythians Krimea adalah Scythian Naples, yang terletak di wilayah Simferopol modern. Pada pertengahan abad ketiga M, Napoli dirusak oleh suku Gotik, pada saat yang sama suku Skit menghilang dari kancah sejarah.
Bahasa
Orang Skit tidak tahu menulis. Beberapa kata Skit dicatat oleh Herodotus, misalnya, “pata” berarti “membunuh”, “oyor” berarti “manusia”, “arima” berarti “satu”. Berdasarkan penggalan kata-kata ini, para filolog menghubungkan bahasa Skit dengan bahasa rumpun bahasa Iran dari kelompok bahasa Indo-Eropa. Orang Skit menyebut diri mereka scuds, yang kemungkinan besar berarti “pemanah”.
Gaya hidup
Orang Skit termasuk suku pertama yang menjinakkan kuda, dan suku pertama yang banyak menggunakan kuda dalam peperangan. Kekang Scythian yang dihias dengan indah telah dilestarikan. Orang Skit tidak mengenal sanggurdi; mereka menunggang kuda, dengan terampil menjaga keseimbangan.
Orang Skit adalah penganut poligami. Berbeda dengan suku Sarmatian yang bertetangga, di mana perempuan bertempur bersama laki-laki, di antara suku Skit perempuan berada dalam posisi bergantung. Setelah kematian seorang kerabat, anak laki-laki atau saudara laki-laki dari almarhum mengambil istri untuk dirinya sendiri. Wanita dan anak-anak Skit melakukan perjalanan di belakang tentara dengan kereta.
Di negeri orang Skit, ikan ditemukan berlimpah, dan hewan buruan dapat diperoleh dengan mudah. Makanannya terdiri dari daging rebus, koumiss, keju, dan sayuran seperti kacang-kacangan dan bawang bombay.
Orang Skit adalah suku pertama yang memakai celana. Pakaian jenis ini diciptakan untuk kenyamanan saat berkendara. Mumi-mumi yang dikuburkan ditutupi dengan tato.
Tentara
Tentara Scythian terdiri dari orang-orang bebas yang hanya menerima makanan dan seragam, tetapi dapat berpartisipasi dalam pembagian rampasan jika mereka menunjukkan kepala musuh yang mereka bunuh. Para prajurit mengenakan helm perunggu gaya Yunani dan surat berantai. Senjata utamanya adalah pedang pendek - akinak, dan busur dengan tikungan ganda. Setiap orang Skit memiliki setidaknya satu kuda, dan bangsawan memiliki banyak sekali kuda.
Para prajurit tidak hanya memenggal kepala musuh yang terbunuh, tetapi juga membuat mangkuk dari tengkorak mereka. Mereka menghiasi piala-piala mengerikan ini dengan emas dan dengan bangga menunjukkannya kepada tamu-tamu mereka.
Seni
Suku ini meninggalkan sejumlah besar barang emas. Pakaian, senjata, dan baju besi dihiasi dengan emas. Logam tersebut ditambang dari deposit di wilayah Altai.
Orang Skit mencapai keterampilan luar biasa dalam seni membuat perhiasan, mengembangkan apa yang disebut gaya “binatang”. Hiasannya diberi bentuk binatang - rusa, harimau, singa, kuda, babi hutan. Gambar hewan yang berlari mencerminkan keanggunannya; terkadang dekorasi menampilkan adegan hewan berkelahi satu sama lain.
Pengrajin Scythian bekerja dengan berbagai macam bahan, termasuk kayu, kulit, tulang, dan kain kempa. Banyak item pakaian yang dihias dengan sulaman masih bertahan. Seringkali pakaian dihias dengan plakat mini berbentuk figur binatang. Permadani yang menggambarkan adegan pemujaan terhadap Dewi Agung atau sosok setengah manusia, setengah hewan, dan karpet kain masih dilestarikan.
Banyak koleksi perhiasan Scythian disimpan di St. Petersburg Hermitage. Koleksinya berdasarkan temuan dari gundukan Pazyryk di Altai.
Meskipun banyak fakta yang diketahui tentang bangsa Skit, masih banyak titik kosong dalam sejarah bangsa ini yang belum terpecahkan.
Tidak ada tautan terkait yang ditemukan
Upaya Persia dan Yunani untuk menaklukkan bangsa Skit selalu gagal. Ketika pada tahun 331 SM. e. Salah satu gubernur Alexander Agung, Zopyrion, dengan 30 ribu tentara, memulai kampanye melawan Scythia; dia dihancurkan bersama seluruh pasukannya. Namun abad ke-4 - abad masa kejayaan Scythia - menjadi awal dari kemunduran kekuatan Scythian. Namun periode kemunduran berlangsung selama 500 tahun.
Orang-orang Sarmatian maju ke arah orang Skit dari timur, dan sedikit demi sedikit mereka mulai bergerak ke tepi kanan sungai Don. Dan pada abad ke-2 SM, orang Sarmati melancarkan serangan yang menentukan. Wilayah yang dikuasai orang Skit dikurangi secara signifikan dan dipotong menjadi dua. Ibu kota kerajaan Scythian dipindahkan ke Krimea, ke lokasi Simferopol saat ini. Orang Yunani menyebutnya Napoli - “Kota Baru”. Kehidupan kaum bangsawan Skit pada saat ini telah mengalami Helenisasi yang kuat, kaum Skit pada saat itu telah kehilangan gairah mereka sebelumnya, kaum elit terperosok dalam kemewahan dan pesta pora, dan rakyat jelata membenci kaum elit.
Orang Skit semakin banyak bercampur dengan orang-orang di sekitar mereka, dan budaya Skit secara bertahap kehilangan ciri uniknya. Pada abad ke-3 M, kehidupan di Napoli Scythian berhenti, dan Scythians menghilang dari arena sejarah, di mana mereka telah menjadi salah satu karakter utama selama hampir satu milenium.
Monumen Mesir menghadirkan kepada kita penampakan "masyarakat laut" - prajurit Cimmerin yang melawan Firaun Ramses. Mereka digambarkan “dengan janggut dan kepala yang dicukur, dengan kumis panjang yang mencuat dan jambul, yang dikenakan oleh Cossack kita pada abad 16-17; fitur wajah yang tegas, dengan dahi yang lurus, hidung yang panjang dan lurus... Di kepala mereka adalah topi kulit domba berbentuk kerucut tinggi; di badan ada kemeja dengan pinggiran di ujungnya dan sesuatu seperti rantai surat atau jaket kulit. Di bagian kaki ada celana panjang dan sepatu bot besar dengan sepatu bot selutut dan jari kaki sempit... Sepatu botnya adalah nyata, modern, jenis yang dipakai orang Cossack sederhana sekarang. Di tangannya ada sarung tangan... Persenjataan: tombak pendek, busur dan kapak."
Perlu juga dicatat bahwa sumber-sumber Mesir menyebut “masyarakat laut” Gita (Geta), dan nama ini telah menjadi salah satu yang paling umum di lingkungan Skit sejak zaman kuno; Jadi, pada masa Herodotus, "getae" tinggal di Danube, "fissa-getae" di Volga dan "massa-getae" di Asia Tengah... Dilihat dari gambarnya, Scythian-getae kuno ini adalah sangat mirip dengan Cossack abad pertengahan. Apakah ini sebabnya para pemimpin Cossack menyandang gelar “Hetman”?
Kronik Nikanor Rusia melaporkan tentang perang bangsa Skit di Mesir; ia menyebutkan kampanye nenek moyang Rusia melawan Mesir, saudara Skit dan Zardan. Kata "Zardana" dari pesan ini dapat diibaratkan dengan nama salah satu "masyarakat laut" yang menyerang Mesir, yaitu "Shardans"; “Pecahan” ini, beberapa saat setelah kampanye melawan Mesir, menyerbu pulau itu. Sardinia dan memberinya nama - Shardania, yang kemudian berubah menjadi Sardinia. Penyebutan "Scythian dan Zardan" memungkinkan untuk menghubungkan pesan dalam Nikanor Chronicle bukan dengan kampanye Scythian pada abad ke 6-7 SM. tetapi sebelum invasi "Masyarakat Laut", yang diketahui dari sumber-sumber Mesir, sekitar tahun 1200 SM. Ini adalah salah satu peristiwa paling awal dalam sejarah Rusia yang dilestarikan dalam historiografi nasional, sebuah peristiwa yang dapat diberi tanggal dengan pasti.
