Apa arti kata "sepele"? Kami terbiasa menggunakannya secara eksklusif dengan cara yang negatif. Namun apakah benar jika menganggap ungkapan “sepele” sebagai sinonim dari “dangkal”, “primitif” atau bahkan “vulgar”? Dari mana asal kata yang tampaknya asing ini? Pada artikel ini kita akan melihat beberapa versi asal usul istilah tersebut, metamorfosis lebih lanjut dan akarnya dalam bahasa Rusia. Mari kita ingat dalam kasus apa penggunaan kata ini tepat. Kita juga akan mempelajari pertanyaan mengapa beberapa pakar ilmiah juga menganggap kata “gula”, “sendawa” atau “stroberi” sebagai ungkapan yang sepele.
Versi pertama asal usul istilah tersebut
Semua peneliti sepakat bahwa "trivialitas" adalah kata Latin dengan akhiran bahasa Rusia yang melekat pada kata benda. Terjemahan paling mendekati dari istilah trivia adalah “melalui tiga jalan.” Apa yang ada di persimpangan pemukiman kuno Eropa? Sejarawan menyatakan bahwa tempat itu dulunya untuk pameran atau penginapan. Di tempat-tempat seperti itu, orang-orang biasa berkumpul, berita-berita yang menjadi perbincangan semua orang dibicarakan, dan diadakan perdebatan-perdebatan yang bukan pada tingkat oratoris tertinggi. Oleh karena itu, pertama dalam bahasa Prancis, dan kemudian dalam dialek lain, ungkapan “trivialis”, yaitu “persimpangan tiga jalan”, memperoleh makna alegoris. Di satu sisi, ini adalah sesuatu yang sederhana, sederhana. Namun di sisi lain, hal itu terulang berkali-kali setelah orang pintar, basi, basi, tidak orisinal. Sebelumnya, dalam bahasa Rusia istilah tersebut membawa makna "sehari-hari", "biasa", tetapi kemudian secara bertahap memperoleh konotasi negatif - "vulgar".
Versi kedua tentang asal usul istilah tersebut
Peneliti lain melihat trivium mulia sebagai akar kata "trivialitas". Ini adalah salah satu jenjang pendidikan klasik abad pertengahan. Ketika seorang anak laki-laki menguasai membaca, menulis dan berhitung, dia bisa masuk, dalam istilah modern, “departemen persiapan” universitas. Di sana ia mempelajari "trivium" - tiga seni liberal. Tata bahasa adalah dasar dari semua pengetahuan. Itu termasuk studi sastra dan bahkan menguasai seni syair. Retorika, menurut Raban the Maurus, memungkinkan pengungkapan pikiran seseorang secara benar dan ringkas (baik secara tertulis maupun di depan umum), dan juga mengenalkan siswa pada dasar-dasar yurisprudensi. Ini juga merupakan seni menyusun dokumen resmi dan pencatatan. Dan terakhir, dialektika, atau logika, ilmu dari segala ilmu. Kemampuan berpikir dan berdebat. Seni bebas ini dipahami dengan bantuan karya Aristoteles yang diterjemahkan oleh Boethius. Seperti yang Anda lihat, tidak ada yang salah dengan asal kata “sepele” ini. Sebaliknya, yang menguasai trivium sudah dianggap sebagai orang yang luar biasa dan terpelajar.
Vulgarisasi istilah tersebut
Dari manakah datangnya “kesepelean” yang merupakan sesuatu yang dangkal, tanpa orisinalitas dan kebaruan, sesuatu yang di dalamnya tidak ada pemikiran dan semangat? Janganlah kita lupa bahwa trivium hanyalah tahap pertama (dan terendah) dalam sistem pendidikan Abad Pertengahan. Selanjutnya siswa mempelajari “quadrivium”. Tingkat ini mencakup empat seni liberal – musik, aritmatika, geometri dan astronomi. Dapat diasumsikan bahwa siswa abad pertengahan juga memiliki “perpeloncoan” mereka sendiri, yang diekspresikan dalam sikap menghina terhadap rekan-rekan mereka yang masih “kasar” dari tahun-tahun pertama. Di mulut ulama yang terlatih, “orang sepele” adalah orang yang hanya menguasai trivium. Artinya, kita berbicara tentang putus sekolah dengan pendidikan.
"Triviality": makna dalam kimia, biologi dan matematika
Dalam cabang ilmu pengetahuan manusia tersebut, istilah tersebut tidak selalu berkonotasi negatif. Jika zat atau organisme hidup tertentu mendapat namanya sebelum diperkenalkannya tata nama ilmiah, yang mengatur penamaan suatu benda sesuai dengan komposisi kimianya, struktur molekulnya, atau data filogenetiknya, maka zat tersebut dianggap “sepele”. Ini adalah gula (α-D-glucopyranosyl-β-D-fructofuranoside), soda kue (natrium bikarbonat), stroberi (garden strawberry) atau (caustic buttercup). Dalam matematika, hal sepele adalah bilangan tertentu yang mendekati nol. Serta persamaan aritmatika yang beroperasi dengan angka-angka tersebut.
Penggunaan dalam pidato sehari-hari
Namun “trivialitas” sebagai istilah ilmiah merupakan pengecualian terhadap aturan tersebut. Dalam bahasa umum kata ini mempunyai arti yang jelas. Ini adalah ungkapan-ungkapan yang dangkal, usang, dan sudah usang. Dalam kaitannya dengan pakaian, istilah tersebut dapat berarti biasa-biasa saja, kurang gaya dan orisinalitas. Selain itu, sesuatu yang sederhana atau terbukti dengan sendirinya dikatakan sepele. Sinonim dari ungkapan ini dalam hal ini adalah “tempat umum”. Terkadang pemikiran yang dangkal dan dangkal disebut sepele, ketika seseorang beroperasi dengan konsep stereotip. Dalam bahasa Rusia, kata ini mengandung konotasi vulgar dan duniawi. Mengatakan tentang seseorang bahwa dia hanyalah hal yang sepele berarti mengatakan bahwa dia membosankan dan tidak menarik. Oleh karena itu, sebelum memanggil lawan bicara Anda dengan nama itu, pikirkanlah terlebih dahulu, karena dia mungkin akan tersinggung.
Trivialitas sebagai kualitas kepribadian adalah kecenderungan untuk berperilaku, mengungkapkan lelucon dan pikiran yang tidak ada gunanya kesegaran, kebaruan dan orisinalitas, usang dan vulgar.
Vasily Ivanovich pergi ke India, berjalan-jalan di Delhi, dan terkejut. Tiba-tiba seorang yogi mendatanginya dan bertanya: “Tuangkan segelas vodka.” “Kenapa sih,” kata Vasily Ivanovich. - Jangan takut, saya tidak akan minum, saya akan tunjukkan triknya. Vasily Ivanovich menuangkan segelas, dan yogi itu menatap vodka dan melihat, melihat, dan tiba-tiba - sekali, dan jatuh miring. Orang-orang berlarian dan memanggil dokter. Dokter memeriksa yogi tersebut dan berkata: “Keracunan alkohol!” Vasily Ivanovich kembali ke rumah dan berlari ke Petka: "Petka, tuangkan aku segelas vodka - aku akan menunjukkan kepadamu trik India!" Petka menuangkan vodka, Vasily Ivanovich menatap gelas itu, memandang, memandang, dan tiba-tiba jatuh. Mereka memanggil seorang dokter, yang membuat diagnosis: “Kasus yang sepele.” Tersedak air liur!
Vasily Ivanovich mengirim Petka untuk belajar sebagai seniman. Setahun kemudian Petka tiba. Dan Vasily Ivanovich bertanya kepadanya: "Apakah Anda membawa lukisan?" - Ya. - Tunjukkan padaku. Petka mengeluarkan selembar kertas hitam. Chapaev bertanya kepadanya: “Siapa namanya?” - Nah, bagaimana bisa kamu tidak memahami hal-hal sepele seperti itu? Orang kulit hitam mencuri batu bara di malam hari!
Mengapa pernyataan yang dangkal disebut sepele? Karena mereka dapat dimengerti oleh seseorang bahkan dengan pendidikan awal abad pertengahan.
Kata Rusia "sepele", menurut kamus etimologis Max Vasmer, berasal dari bahasa Latin trivialis - "yang terletak di jalan raya", atau lebih tepatnya, di "persimpangan tiga jalan" (dalam bahasa Latin, trivium). Tetapi mengapa sesuatu yang biasa dan dapat dimengerti oleh semua orang harus terletak di persimpangan tiga jalan, dan bukan dua atau empat jalan? Kamus Vasmer tidak membantu menjawab pertanyaan ini. Untuk melakukan ini, Anda perlu mengingat bagaimana sekolah abad pertengahan dibangun. Pendidikan menengah tidak lepas dari pendidikan tinggi, dan setelah belajar bahasa Latin di sekolah dasar, seorang anak laki-laki berusia 12-15 tahun memasuki fakultas persiapan di universitas tersebut, di mana ia mempelajari “tujuh seni liberal”. Kursus ini terdiri dari dua siklus, yang pertama disebut “trivium” (di sini trivium adalah “persimpangan tiga jalur pengetahuan”: tata bahasa, retorika, dialektika), dan yang kedua disebut “quadrivium” (quadrivium adalah “the persimpangan empat jalur pengetahuan”: musik, aritmatika, geometri dan astronomi). Oleh karena itu, sesuatu yang dapat dimengerti oleh siapa pun yang baru menguasai pendidikan siklus pertama (trivium) mulai disebut sepele.
Trivialitas – kurangnya tuntutan pada pemikiran. Pemikiran yang tidak dapat diseleksi berisiko menjadi hal yang remeh. Sebuah pemikiran yang telah melewati pikiran dianalisis, dibandingkan, disandingkan, dengan kata lain, melewati berbagai filter pikiran, dan selama pemrosesan tersebut, pengetahuan baru yang fundamental dapat lahir dari pengetahuan lama yang belum diproses. Hal ini tidak bisa lagi disebut sepele atau dangkal. Ini benar-benar baru. Itu adalah nilai tambah, nilai yang baru diciptakan. Ibaratnya pendapatan nasional suatu masyarakat dengan reproduksi yang diperluas.
Hal-hal sepele menghasilkan pemikiran-pemikiran usang dan usang yang diwakili oleh stereotip, prasangka, bias, keyakinan dan keyakinan yang salah, pandangan yang membatasi, pandangan dunia yang ketinggalan jaman, sugesti dan sikap psikologis yang salah. Segala sesuatu yang melayang di kepala Anda segera berakhir dengan bahasa yang tidak terkendali. Dari manakah datangnya kebaruan, orisinalitas, dan kemandirian pemikiran? Semuanya dilakukan dengan tergesa-gesa: biasa-biasa saja, dirumuskan, dan vulgar.
Aliran pemikiran seseorang yang tidak terlalu menuntut, kurangnya pengendalian diri dan disiplin diri menyebabkan rendahnya kualitas materi yang disampaikan dari departemen universitas. Druzhinin dalam bukunya “Charity of a Special Kind” menulis: “Kuliah dimulai dan dimahkotai dengan kesuksesan yang cemerlang. Para wanita menemukan isinya dengan sangat baik sepele, tapi karena tidak mungkin menuntut apa pun dari penulis Rusia, mereka puas.”
Hal-hal sepele tidak disukai karena sifatnya yang vulgar, biasa-biasa saja, dan kehidupan sehari-hari.
Leo Tolstoy menulis dalam Anna Karenina: “Ada sesuatu yang sepele dan vulgar dalam merayu pengasuhmu.”
Goncharov mengatakan dalam “The Precipice”: “Leonty adalah seorang klasik. “Dalam sastra baru, di mana tidak ada bentuk kuno, dia hanya mengenali puisi tinggi, dan tidak menyukai hal-hal sepele sehari-hari…”
Hal-hal sepele itu baru dan sepele setiap saat. Henry Oldie dalam buku “Child of the Ecumene” menulis :
Kekejaman adalah kebalikan dari kebencian.
Kebencian adalah kebalikan dari kelemahan.
Kasihan adalah sisi sebaliknya dari bercermin.
Agresi adalah akar dari kesombongan.
Sekarang mari kita ambil semua ini - dan masih banyak lagi - membaginya menjadi beberapa bagian kertas, memasukkannya ke dalam topi, mengocoknya, mencampurnya dengan baik dan mulai menggambar tiket dalam urutan yang berbeda. Apakah menurut Anda sesuatu akan berubah? Tidak ada yang seperti itu. Dari mengubah tempat istilah, meski bukan angka yang ditambahkan, tapi perasaan…”
Hal-hal remeh seringkali diasosiasikan dengan kesederhanaan berpikir, yang dalam kehidupan nyata dikaburkan oleh kesia-siaan, kegalauan, dan kesibukan, padahal sebenarnya tidak ada waktu untuk mencermati hal-hal yang menarik. Irina Bebneva dalam “Pemikiran sepele tentang salju di bulan April” menulis:
Ada kepingan salju - kupu-kupu kubis
Mendarat di telapak tanganku...
Kupikir, seperti bunga yang akan mekar,
Dan itu akan meleleh - sentuh saja.
Di sinilah kita, seperti kupu-kupu, dalam kecerobohan
Kita semua berdebar-debar sepuasnya.
Kita adalah kepingan salju di telapak tangan keabadian,
Kita langsung meleleh sebelum terjatuh...
Bandingkan dengan “Kesalahan” oleh Marina Tsvetaeva:
Saat kepingan salju itu terbang dengan mudah
Meluncur seperti bintang jatuh,
Anda mengambilnya dengan tangan Anda - itu meleleh seperti air mata,
Dan tidak mungkin mengembalikan udaranya.
Petr Kovalev 2014
Trivialitas adalah istilah yang digunakan di banyak bidang ilmu pengetahuan, yang memiliki arti umum dalam pengertian penyederhanaan ekstrim. Tanpa definisi terminologis yang universal, arti kata sepele ditafsirkan dengan perubahan yang sesuai dengan konteks penggunaan. Dalam bidang ilmu-ilmu eksakta, hal-hal sepele biasanya menunjukkan konsep-konsep paling sederhana di kelasnya; dalam bidang ilmu-ilmu humaniora, istilah ini biasanya berfungsi sebagai kata sifat yang mendefinisikan ciri-ciri seseorang.
Jadi, dalam konteks mengkarakterisasi seseorang, hal-hal sepele menyiratkan penyederhanaan tertentu dalam pemikiran, tindakan, pendekatan terhadap kehidupan, tingkat kecerdasan dan karakteristik lain yang berkaitan dengan penggunaannya.
Apa itu
Dalam konteks pribadi, hal sepele dipahami sebagai kurangnya kreativitas seseorang, pikiran hidup yang memungkinkannya mengubah informasi dan memahami hal-hal baru. Hal ini mengarah pada fakta bahwa perilakunya distereotipkan, pemikirannya merupakan kutipan dari pendapat orang lain, dan lelucon sudah lama kehilangan relevansinya. Situasi ini seringkali muncul karena kurangnya peluang intelektual atau lingkungan untuk memperkaya bagasi seseorang dan akibatnya penilaian menjadi tidak menarik dan usang; tidak ada orisinalitas dalam pengambilan keputusan, konstruksi kehidupan dan sudut pandang yang diungkapkan. Selain itu, humor orang-orang seperti itu disederhanakan dan terkadang isinya cukup vulgar.
Hal-hal sepele dapat dianggap sinonim dengan banalitas; hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan sekolah dasar atau orang abad pertengahan. Sejak Abad Pertengahan, makna hal-hal sepele telah direduksi menjadi pemahaman dan proklamasi hal-hal yang dangkal, dapat diakses oleh semua orang yang telah menyelesaikan pendidikan tahap awal. Hal ini muncul sebagai kriteria literasi dan pemahaman seseorang terhadap realitas di sekitarnya, namun di dunia modern, remehnya perilaku tidak lagi bergantung pada pendidikan. Konsep ini telah mendapat perluasan baru yang tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan, tetapi juga kemampuan untuk menavigasi suatu situasi, memprosesnya secara kreatif, dan menciptakan sesuatu yang luar biasa dan segar.
Sepelenya proses dan hasil berpikir yang mengarah pada hal ini menyiratkan kurangnya tuntutan dan minat terhadap pikiran dan keinginan seseorang. Artinya, orang seperti itu tidak akan berpikir lama tentang situasi yang telah muncul, tetapi akan menggunakan solusi yang sudah jadi, tidak akan menganalisis jalannya pemikirannya dan memeriksa kebenaran atau kerusakannya, kemungkinan besar dia akan melakukannya berhenti di yang pertama. Kekakuan seperti itu, tanpa jeda untuk refleksi, aktivitas mental yang aktif, tidak dapat memberikan dorongan dan perkembangan baru pada situasi, selain itu juga memiskinkan pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud adalah kategori global, karena asumsi dan kemungkinan baru selalu muncul dalam proses memikirkan kategori sebelumnya, mengkritik tindakan seseorang dan penilaian orang lain. Tanpa hal ini, dengan menggunakan pendekatan yang sepele dan dapat diprediksi, kemungkinan restrukturisasi pengalaman akan musnah.
Cara berpikir orang sepele tidak dibedakan dengan ketelitiannya sendiri, oleh karena itu apa yang diungkapkannya sering kali dianggap oleh orang lain sebagai hal yang tidak enak, tidak masuk akal, atau bahkan sangat vulgar. Mereka tidak duduk di perkuliahan yang remeh, tidak menonton film seperti itu, dan berkomunikasi dengan orang seperti itu juga cukup jarang, karena dalam diri setiap orang ada keinginan untuk mempelajari hal-hal baru, bermain-main dengan pikiran, membuat penemuan-penemuan, yang mana tidak mungkin dilakukan jika terus-menerus mengunyah informasi yang tidak relevan.
Semua ide, tindakan, keputusan yang distereotipkan lahir dari hal-hal sepele. Dialah yang mempopulerkan pemikiran-pemikiran yang sudah terkenal, membuatnya terdengar seperti refrein di kepala kita, menghilangkan kemungkinan keluar dari pengaruh pemikiran stereotip. Sisi positifnya, hal-hal sepele melestarikan kepercayaan dan tradisi lama, pada prinsipnya tradisi apa pun yang dikembangkan oleh perilaku positif, yang sangat menyederhanakan kehidupan seseorang. Dalam setiap situasi tertentu, cukup bermasalah untuk membongkarnya menjadi komponen-komponennya dan mencari solusi orisinal baru atau bahkan secara sadar menggunakan solusi lama - ini membutuhkan banyak waktu dan terkadang bisa mahal dalam situasi di mana respons cepat diperlukan. . Jadi, hal-hal sepele adalah sejenis sumber daya yang menghemat kekuatan dan energi mental, tetapi ini hanya relevan dalam situasi berulang yang tidak memiliki makna kunci atau makna kehidupan.
Pernyataan negatif yang terkait dengan hal-hal sepele sama sekali tidak mencerminkan fungsi stabilisasi dan pemersatu, tetapi hanya mengutuk orientasi keseharian dan piciknya. Sifat yang terdapat dalam karakter setiap orang ini tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, karena jika tidak maka masyarakat akan rentan terhadap kekacauan dan kesalahpahaman. Tingkat kehidupan sehari-hari adalah dasar yang membantu menyatukan semua orang dari berbagai usia, kepercayaan, tingkat intelektual dan sosial.
Tentu saja, untuk mendapatkan emosi baru dan memperluas pengalaman mereka, orang-orang berjuang untuk kepribadian yang kreatif dan tidak terbatas, untuk orisinal, tetapi tidak semua orang memiliki kesempatan untuk selalu dekat dengan sumber yang mengalir seperti itu. Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu, setelah menerima pengalaman emosional dan mental yang baru, seseorang beristirahat untuk mengintegrasikan informasi baru ke dalam dunia sepele yang biasa mereka jalani.
Pada tahap perkembangan masyarakat ini, kita dapat berbicara tentang tingkat persepsi sepele individu. Jadi, dengan pengalaman yang sangat beragam, kemampuan untuk fokus pada hal apa pun dalam perkembangannya, dan memilih lingkaran pertemanan yang tidak bergantung pada lokasi teritorialnya (ponsel dan jejaring sosial), orang secara bertahap mengaburkan batasan tersebut. Mungkin apa yang familiar, familiar bahkan membosankan bagi seseorang yang satu kondisi dengan Anda akan menjadi ide-ide inovatif dan pengalaman unik bagi orang lain. Sekarang tidak mungkin untuk menetapkan satu standar untuk semua orang, seperti yang terjadi pada Abad Pertengahan.
Namun untuk menavigasi orisinalitas atau hal-hal sepele, Anda dapat dengan cermat melihat ide dan tren yang beredar di lingkaran teman dekat Anda dan mengevaluasi hal baru apa yang Anda, sebagai individu, bawa untuk memahami hal ini. Sifat ini dapat dikembangkan dan diatasi untuk menambah sedikit prediktabilitas pada diri Anda dan menyesuaikan diri dengan perusahaan yang sudah mapan; lebih baik tingkatkan keremehan Anda di mata mereka dengan menceritakan beberapa lelucon khusus kepada orang-orang ini; Manifestasi kebiasan yang begitu kecil akan memungkinkan Anda dengan cepat memasuki lingkaran umum dan diterima sebagai salah satu dari Anda. Jika ada perasaan bahwa perusahaan favorit Anda mulai bosan berkomunikasi dengan Anda, dan pidato Anda selesai lebih awal, maka masuk akal untuk memuat pemikiran Anda sebelum berbicara. Praktik sederhana seperti mempertanyakan tesis Anda atau menghubungkan dua teori dapat membantu mengembalikan kesegaran pada perspektif Anda.
REMEH
REMEH
(Latin trivia - terletak di persimpangan jalan, di jalan umum). Vulgar, vulgar; orang biasa, kasar.
Kamus kata-kata asing yang termasuk dalam bahasa Rusia. - Chudinov A.N., 1910 .
REMEH
[lat. sepele - biasa] - 1) tidak orisinal, biasa, vulgar, usang; 2) terdiri dari kebenaran ( TRUISME). Pdt. remeh.
Kamus kata-kata asing. - Komlev N.G., 2006 .
REMEH
rasa tidak enak, rasa tidak enak, vulgar.
Kamus lengkap kata-kata asing yang mulai digunakan dalam bahasa Rusia., 1907 .
REMEH
lat. trivia, sebenarnya terletak di jalan umum terbuka. Vulgar.
Penjelasan 25.000 kata asing yang mulai digunakan dalam bahasa Rusia, beserta arti asal usulnya - Mikhelson A.D., 1865 .
REMEH
Kamus kata-kata asing yang termasuk dalam bahasa Rusia. - Pavlenkov F., 1907 .
Remeh
(NS. remeh lat. trivia-lis biasa) usang, vulgar, tanpa kesegaran dan orisinalitas.
Kamus baru kata-kata asing - oleh EdwART,, 2009 .
Remeh
[Latin sepele, menyala. terletak di persimpangan tiga jalan, jalan] (buku). Dipukuli, vulgar, tanpa kesegaran dan orisinalitas.
Kamus besar kata-kata asing - Rumah Penerbitan "IDDK", 2007 .
Remeh oh, oh, rami, rami ( NS. remeh lat. triviālis vulgaris).
Tidak orisinal, dangkal. Pemikiran sepele.
Kesepelean -
1)
milik yang sepele;
2)
ekspresi sepele, tindakan sepele.
Kamus penjelasan kata-kata asing oleh L.P. Krysin, 1998 .
Sinonim:
Lihat apa itu "TRIVIAL" di kamus lain:
Cm… Kamus sinonim
remeh- oh, oh. sepele lat. sepele itu biasa saja, sederhana. Tanpa kebaruan, orisinalitas; dipukuli, vulgar. BAS 1. Dalam korespondensinya dengan Baron Cherkasov, kebangsawanan Catherine terlihat, antara lain, dia menghindarinya dengan cara yang lucu, murah hati, dan lucu... ... Kamus Sejarah Gallisisme Bahasa Rusia
SEDIKIT, sepele, sepele; sepele, sepele, sepele (lat. sepele, menyala. terletak di persimpangan tiga jalan, jalan) (buku). Dipukuli, vulgar, tanpa kesegaran dan orisinalitas. Kebiasaan sepele. Sepele (adv... Kamus Penjelasan Ushakov
SEDIKIT, oh, oh; rami, linen (buku). Tidak orisinal, dangkal. Pemikiran sepele. | kata benda hal sepele, dan, perempuan Kamus penjelasan Ozhegov. S.I. Ozhegov, N.Yu. Shvedova. 1949 1992 … Kamus Penjelasan Ozhegov
Perancis. vulgar, vulgar. vulgar, vulgar. Kamus Penjelasan Dahl. V.I. Dahl. 1863 1866 … Kamus Penjelasan Dahl
Melalui. Jerman sepele atau Perancis sepele – sama dari lat. triviālis apa yang ada di jalan utama: trivium persimpangan tiga jalan... Kamus Etimologis Bahasa Rusia oleh Max Vasmer
- (bahasa asing) tentang datar, vulgar, vulgar, sangat biasa, biasa-biasa saja Kesederhanaan sepele, vulgar Rabu. Ceramahnya dimulai dan sukses cemerlang. Para wanita menganggap isinya sangat sepele, tapi karena berasal dari Rusia... ... Kamus Fraseologi Penjelasan Besar Michelson
Sepele (asing) tentang datar, vulgar, vulgar, sangat biasa-biasa saja. Hal-hal sepele itu datar, vulgar. Menikahi. Ceramah dimulai dan dimahkotai dengan kesuksesan gemilang. Para wanita menganggap isinya sangat sepele, tapi jadi...... Kamus Fraseologi Penjelasan Besar Michelson (ejaan asli)
Adj. Tanpa kesegaran dan orisinalitas, usang, tidak orisinal, dangkal. Kamus penjelasan Efraim. T.F.Efremova. 2000... Kamus penjelasan modern bahasa Rusia oleh Efremova
Sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele, sepele,... ... Bentuk kata
Buku
- Cerita biasa, foto bagus. Bagaimana mengubah subjek sepele menjadi foto menakjubkan, Simon Bond. Untuk membuat foto menakjubkan, Anda tidak perlu pergi jauh dari rumah dan bepergian ke negara-negara eksotik - Anda dapat membuat penemuan menakjubkan dan gambar menakjubkan...
- Subjek Biasa, Foto Hebat: Cara Mengubah Pemandangan Sepele Menjadi Foto Menakjubkan, Bond S.. Ditulis dalam tradisi terbaik dari buku terlaris The Tao of Digital Photography, buku ini berisi tentang bagaimana menemukan keindahan dalam hal-hal paling sederhana, pesona dalam situasi sehari-hari,…
