"Penguasa Cincin" (Bahasa Inggris) Tuhan of the Rings) - sebuah novel - sebuah epik karya penulis J. R. R. Tolkien, yang paling karya terkenal genre fantasi. The Lord of the Rings ditulis pada tahun 1954 sebagai buku tunggal, namun karena volumenya saat pertama kali diterbitkan, maka dibagi menjadi tiga bagian: “The Fellowship of the Ring”, “The Two Towers”, “The Return of the King”, dalam bentuk trilogi. "The Lord of the Rings" adalah salah satu buku paling terkenal dan populer di abad ke-20. Ini telah diterjemahkan ke dalam 38 bahasa. Buku ini memiliki pengaruh besar pada sastra fantasi, papan dan permainan komputer, bioskop dan secara umum budaya dunia. Sukses besar Film yang diadaptasi dari buku tersebut, yang dibuat oleh sutradara Peter Jackson, juga digunakan
Tiga cincin - untuk para elf bijak - untuk kebaikan mereka yang dibanggakan, Tujuh cincin - untuk para kurcaci gua - untuk kerja keras mereka di gunung, Sembilan - untuk Rakyat Dunia Tengah - untuk pelayanan hitam Dan keberanian dalam pertempuran yang sangat sulit. Dan satu hal - Yang Mahakuasa - kepada Penguasa Mordor, Untuk memisahkan mereka semua, untuk menghilangkan keinginan mereka Dan menyatukan mereka selamanya di lembah duniawi mereka Di bawah kekuasaan Penguasa Mordor yang mahakuasa. J.R.R. Tolkien (diterjemahkan oleh V. Muravyov)
111 tahun. Bilbo dikenal sebagai orang yang sangat kaya dan orang gila yang putus asa. Bilbo dan keponakannya Frodo lahir di hari yang sama, 22 September. Sejak itu mereka merayakan sebelas dengan riang dan ramah hari-hari biasa kelahiran; tetapi untuk kedua belas kalinya, tampaknya, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan belum pernah terjadi sebelumnya sedang dipersiapkan. Bilbo berusia seratus sebelas - tiga unit - dengan caranya sendiri, angka yang bulat dan terhormat, dan Frodo berusia tiga puluh tiga - dua tiga kali lipat, juga merupakan kasus khusus: pada tahun ketiga puluh empat hidupnya, hobbit dianggap sebagai dewasa.
Di atas naga terbang. ... Semua lampu padam; tiang asap membubung ke langit. Ia berputar ke gunung yang jauh, puncaknya berkobar dan berkobar dengan nyala api hijau merah. Seekor naga merah dan emas terbang keluar dari api, sangat nyata, hanya lebih kecil: matanya menyala terang, mulutnya memuntahkan api; dengan raungan marah dia menggambarkan tiga lingkaran bersiul, turun ke arah kerumunan. Naga itu terbang di atas kepala para hobbit, berjungkir balik di udara dan meledak di atas Riverside dengan raungan yang memekakkan telinga.
Nazgul; 9. Sauron mengetahui bahwa Cincin Utama dimiliki oleh Baggins tertentu dan mengirim Nazgul untuk mencari Cincin tersebut. Mengejar para hobbit saat melintasi Bruinen, Nazgul kehilangan kudanya dan terpaksa kembali ke Mordor dalam bentuk roh tanpa tubuh, setelah itu mereka mulai terbang dengan monster bersayap. Tubuh Nazgul dilindungi oleh baju besi. Di atasnya, Nazgul mengenakan jubah hitam panjang dengan tudung yang ditarik jauh menutupi "wajah" (bukannya wajah yang ada adalah kekosongan). Pada siang hari, suku Nazgul bisa dibilang buta, mereka hanya menangkap bayangan, sehingga mereka terbiasa lebih mengandalkan indra penciumannya di siang hari, serta pada pemandangan kudanya dan makhluk lain yang melayaninya. Nazgûl memiliki pendengaran yang baik, mereka dapat merasakan darah hidup dengan baik dari jarak jauh. Malam hari adalah tempat paling berbahaya yang bisa mereka lihat. Dengan hancurnya Cincin Utama, Nazgul pun mati.
Strider Aragorn-lah yang pertama kali bertemu Frodo dan teman-temannya dan membantu mereka mencapai Rivendell, menyebarkan Nazgul di sepanjang jalan. Setelah Gandalf jatuh ke dalam jurang di Moria, dialah yang memimpin Persaudaraan. Aragorn, satu-satunya manusia yang melewati Jalan Orang Mati. Sesampainya di pertempuran di ladang Peleonorian, dia membalikkan keadaan pertempuran dan membantu mengalahkan pasukan Sauron. Segera dia menjadi Pemimpin Pasukan Barat. Setelah cincinnya dicairkan, Aragorn menjadi penguasa Gondor dan menikahi Arwen, putri Elrond.
“Prancing Pony” Jika dicermati, kedai ini menjanjikan kenyamanan dari luar. Ia berdiri tepat di samping jalan raya, kedua sayapnya bersandar pada lereng bukit, sehingga jendela-jendela di lantai dua sejajar dengan tanah di belakangnya. Sebuah gerbang lebar menuju ke halaman; pintu masuk rumah ada di sebelah kiri, di atas enam anak tangga lebar. Pintunya dihiasi dengan tanda bangga: Kuda Poni Jingkrak, berisi Laurus Narcissus... Frodo memperhatikan bahwa Strider menatap lurus ke arahnya, seolah-olah dia sudah menduga mereka sedang membicarakannya. Kemudian dia mengangguk dan membuat tanda dengan tangannya, mempersilakan Frodo datang kepadanya. - Namaku Strider.
Buatlah sup Sahabat Frodo! Saya mendapat kabar buruk. Saya sedang terburu-buru, tidak ada waktu sama sekali; dan kamu keluar dari Torba: paling lambat akhir bulan Juli, agar rohmu tidak berada di Hobbit!... Saya harap kamu akan bertemu teman saya di jalan: seorang pria jangkung, berambut hitam, namanya Strider... Nama aslinya adalah Aragorn. Ngomong-ngomong: jangan memakainya dalam keadaan apapun! Emas kuno jarang bersinar, Pedang kuno sangat tajam. Raja - sang penjaga hutan - akan pergi berperang: Dewasa bukan berarti tua. Masalah akan ditumbuhi kenyataan, Bilahnya akan berkobar lagi, Dan raja akan disebut raja - Untuk menghormati raja yang lain. ...Saya harap Laurus tidak ragu-ragu mengirimkan surat itu. Dia laki-laki, seperti laki-laki, tapi ingatannya seperti saringan yang bocor. Jika dia lupa, aku akan membuatkan sup darinya. Semoga beruntung! G.
Elang Memiliki kekuatan besar dan banyak pengetahuan, Saruman melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan cincin Elf dan penemuan Sauron. Itupun dia mulai membangun rencana jahat, berharap untuk menguasai Cincin Utama dan, dengan bantuannya, seluruh Dunia Tengah. Saruman akan menggunakan mencuri Orthanc untuk mencapai tujuannya, pelayan Grima tahun tanggal kematian Saruman dan pembebasan Hobbitan dianggap sebagai akhir dari Perang Cincin.
Elf Vseslavur... Penunggangnya mendongak dan mengekang kudanya. -Ai na vedui Dunadan! Mae gwerinnin! - dia berseru. - Ini Vseslavur; dia dari kastil Edrond,” kata Strider. - Halo, tamu yang sudah lama ditunggu-tunggu! – prajurit elf itu menoleh ke Frodo. Vseslavur - kuat, tinggi dan megah, dengan rambut berkilauan dengan emas menyala - tampak muda, tetapi bijaksana dan tenang, dan matanya bersinar dengan keberanian yang tegas.
Dengan Balrog, Balrog dengan cepat mendekati Penjaga. Para troll dan orc mengikuti Balrog. Boromir membunyikan klakson dengan keras, dan teriakan Gondor, yang diperkuat oleh gemanya, menghentikan gerombolan yang mendekat; bahkan Barlog berhenti sejenak. -Berlari! Hidup! - Perintah Gandalf. - Aku harus menemuinya di jembatan. Gandalf mengangkat Tongkat Ajaib dan menurunkannya secara miring, seolah-olah sedang melintasi Jembatan di depan Balrog. Batangnya patah dan Jembatan di bawah Balrog jatuh ke dalam jurang. Balrog mengayunkan cambuknya, yang melingkari sang Penyihir. Terseret ke dalam jurang karena beban Balrog. - Lari-dan-itu! - Gandalf menangis dan menghilang ke mulut orang Moor.
Tiga Helai Rambut Selama pemberontakan Feanor, dia bergabung dengan mereka yang memutuskan untuk pergi ke Middle-earth. Dia tidak sabar untuk melihat hamparan tak terbatas dan memerintah di dalamnya. Selama Perang Cincin, Galadriel harus menjalani ujian yang sulit, karena hobbit Frodo, sang Penjaga, menawarinya Cincin Utama. Wanita itu mampu menahan godaan, dan oleh karena itu, setelah Perang berakhir, dia diberikan pengampunan dan izin untuk kembali ke Valinor. Pada tahun 3021, Galadriel, Noldor pemberontak terakhir, meninggalkan Middle-earth.
Raja Kuda Naik Svetozar! Tunggangi kuda muliamu dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya! Anda dibesarkan di wilayah ini, Anda tahu setiap batu di sini. Lompat dengan kecepatan penuh! Semua harapan untukmu! Svetozar menggelengkan kepalanya dan meringkik dengan keras, seolah dia mendengar seruan terompet perang. Dan dia melompat ke depan. Percikan terbang dari kukunya. Malam terbelah di kedua sisi.
Ent dipimpin oleh Treebeard; mereka dibawa oleh Merry dan Pippin, Int Tua - penggembala pohon. Ent mirip dengan elf dalam beberapa hal: mereka kurang sibuk dengan diri mereka sendiri dibandingkan manusia, mereka menggali esensi segala sesuatu dengan lebih baik. Ent berbeda satu sama lain seperti pohon: beberapa seperti pohon dari spesies yang sama, tapi dari berbagai usia; yang lainnya seperti spesies pohon yang satu dengan yang lain - birch dari beech, misalnya, atau oak dari pinus. Ada int yang tua, ditumbuhi janggut dan keriput, seperti pohon yang lebat dan kuat, ada int yang tinggi dan kuat, cabangnya bersih dan kulitnya halus, seperti pohon hutan dewasa, tetapi tidak ada yang masih muda maupun remaja. Semua semut mempunyai mata yang serupa, tidak setua dan sedalam mata Fangorn, tetapi dengan ekspresi bijaksana yang sama dan lampu hijau yang sama. Ketika dunia masih muda, dan hutan masih luas dan liar, para Int dan istri Semut hidup bersama. Namun hati mereka menginginkan hal yang berbeda: para Int menyukai lebih banyak pohon, hutan liar, dan lereng bukit tinggi, mereka minum dari aliran gunung dan hanya memakan buah-buahan yang dibiarkan tumbang oleh pohon di jalan, dan mereka mengenal para elf dan berbicara. dengan pepohonan.
Palantir Para raja membawa kapal, Tiga kali jumlahnya tiga. Dan di kapal - apa yang mereka bawa dari negeri mereka yang jauh? Tujuh bintang terang, tujuh batu yang terlihat, dan sebatang pohon seputih salju. - Apakah tujuh bintang dan tujuh batu itu? “Palantir raja-raja zaman dahulu,” jawab Gandalf. - Stola macam apa itu? “Palantir” berarti “berpandangan jauh ke depan.” Batu Orthanc.
Bersama Sauron, Teman-temannya biasa memanggilnya Pippin; di Gondor selama Perang Cincin dia dipanggil sebagai "Eril-i-Periannath", yang berarti "pangeran para separuh". Peregrine menemani Frodo ketika dia pergi ke Rivendell pada tahun 3018. Di sana, di Dewan Elrond, dia dan Meriadoc Brandybuck, atas desakan penyihir Gandalf si Kelabu, dimasukkan ke dalam Penjaga. Bersama-sama para Penjaga mencapai Part-Galen, tempat Pippin dan Mary ditangkap oleh para Orc; Belakangan para hobbit berhasil melarikan diri dan berlindung di balik bayang-bayang Fangorn. Di sana mereka bertemu dengan seorang int bernama Treebeard dan dengan cerita mereka meyakinkan para semut untuk menyerang Isengard. Di Isengard, Peregrin mengambil stola yang dijatuhkan dari Orthanc, dan, tentu saja sangat penasaran, memeriksanya - dan diinterogasi secara mental oleh Sauron.
Eowyn, keponakan Raja Theoden Eowyn adalah salah satu tokoh utama dalam novel "The Lord of the Rings", seorang orang utara. Dia adalah keponakan Raja Theoden yang cantik dan berambut emas. Selama Perang Cincin, Éowyn jatuh cinta pada Aragorn. Putus asa atas kematiannya dan sedih karena tidak mampu berperang demi rakyatnya, Éowyn menyamar sebagai seorang pejuang bernama Dernhelm dan pergi ke Pertempuran Pellenor Fields. Di sana dia memperoleh kejayaan, kehormatan bagi pejuang mana pun, berdiri di atas Raja Theoden yang kalah dan menghadapi Raja Nazgul. Dilindungi oleh ramalan bahwa dia tidak dapat dikalahkan oleh tangan seorang suami fana, Eowyn mengungkapkan bahwa dia adalah seorang gadis pejuang dan memukul Binatang Bersayap tempat dia duduk dengan pedang. Dan kemudian, dengan bantuan hobbit Merriadoc Brandizike, dia menyerang Nazgul sendiri...
Thumb Frodo terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya untuk melindungi mereka dari bahaya yang mendekat dari timur. Di sinilah kekuatan yang tidak diketahui dan tidak dapat dipahami yang tersembunyi di lubuk jiwa para hobbit terwujud. Tampaknya para hobbit kurang cocok dengan dunia yang penuh dengan pertempuran dan eksploitasi, namun, secara paradoks, nasib seluruh Dunia Tengah akan bergantung pada hobbit kecil tersebut. Frodo adalah pahlawan yang datang dari ruang kesehariannya sendiri. Sebuah dunia terbuka di hadapannya, penuh dengan kemarahan, kebencian, bahaya yang tidak diketahui, tetapi pada saat yang sama, sebuah dunia yang penuh dengan kebaikan, kasih sayang, belas kasihan... Dia menemukan teman-teman di mana dia paling tidak bisa mengandalkan mereka. Berdiri di tepi jurang, Frodo menyatakan dirinya sebagai Penguasa Cincin, tapi Gollum tiba-tiba menyerangnya. Dalam pertarungan tersebut, Gollum menggigit jari lawannya bersama dengan Cincinnya, tetapi segera, melompat kegirangan, jatuh ke dalam jurang. Cincin itu jatuh ke lava Orodruin dan hancur. Gollum juga meninggal. Raja Nazgul, Nazgul Tinggi, seperti semua raja, sombong dan kejam. Tidak ada sesuatu pun yang sakral baginya. Satu-satunya yang dia patuhi adalah Sauron sendiri. Tahu bagaimana tetap tenang bahkan dalam pertempuran tersulit sekalipun. Fitur utama Karakternya licik. Seorang pembunuh berdarah dingin, seorang pejuang yang kejam dan haus pertempuran. Mengerikan dalam kemarahan. Kengerian itu sendiri dalam daging. Satu-satunya hal yang lebih mengerikan darinya adalah Pangeran Kegelapan sendiri. Membenci musuh. Perasaan kasihan adalah hal yang asing baginya. Dia adalah Raja Nazgul yang sebenarnya. Sangat tinggi, kekar, wajahnya ditutupi helm besi berbentuk mahkota. Dia selalu memakai baju besi hitam dan membawa pedang Morgul, pedang dua tangan, dan gada besar. Di atas baju besinya dia memakai jubah hitam, yang sepenuhnya menyembunyikan tubuhnya yang ditutupi baju besi. Postur yang megah dan anggun. Hantu (Tidak terlihat, tapi nyata)... Rasa dingin yang mematikan memancar darinya. Gumpalan kegelapan terkadang berputar-putar di ujung jubah dan di belakangnya. Gondor, namun tidak pernah menyangkal bahwa Boromir adalah pejuang yang lebih terampil. Mereka tumbuh berteman, meski ada perbedaan karakter, mereka tidak bersaing. Faramir bukan hanya seorang pejuang, tapi juga penikmat lagu dan legenda. Rakyat dan pejuang Gondor mencintainya sebagai komandan terampil yang tidak mundur di hadapan Nazgul. “Dia tidak mengalami kesulitan dalam membaca hati orang, namun apa yang dilihatnya dalam hati orang-orang cenderung dia merasa kasihan dan bukannya menghina. Dia sopan dalam sopan santun, menyukai legenda dan musik; Oleh karena itu, pada masa itu, banyak yang percaya bahwa ia lebih rendah dari saudaranya dalam hal kejantanan. Tapi bukan itu masalahnya. Faramir sama sekali tidak mencari kejayaan dalam pertempuran ketika pertempuran itu tidak ada artinya.” Burn Faramir menyadari bahwa ayahnya tidak akan memujinya atas keputusan ini, namun dia tetap bertindak sesuai dengan hati nuraninya. Dia memperingatkan para hobbit tentang kengerian kuno di Celah Cirith Ungol dan ketakutannya terhadap Gollum. Selain itu, para hobbit mendapat izin darinya untuk tinggal di tanah Gondor selama satu tahun.
Deskripsi presentasi berdasarkan slide individual:
1 slide
Deskripsi slide:
2 geser
Deskripsi slide:
John Ronald Reuel Tolkien (3 Januari 1892 - 2 September 1973) - Penulis Inggris, ahli bahasa, filolog, paling dikenal sebagai penulis The Hobbit, atau There and Back Again, trilogi Lord of the Rings dan prasejarahnya, novel Silmarillion. Tolkien adalah Profesor Oxford Anglo-Saxon (1925-1945), bahasa Inggris dan sastra (1945-1959). Sebagai seorang Katolik berdasarkan agama, dia dan teman dekatnya C.S. Lewis adalah anggota perkumpulan sastra Inklings. Pada tanggal 28 Maret 1972, Tolkien menerima pangkat Komandan Ordo Kerajaan Inggris dari Ratu Elizabeth II. Tentang penulis...
3 geser
Deskripsi slide:
"Penguasa Cincin" - sebuah novel penulis bahasa Inggris Karya fantasi J. R. R. Tolkien yang paling terkenal, sekuel The Hobbit. The Lord of the Rings ditulis sebagai satu buku, namun karena panjangnya saat pertama kali diterbitkan, buku tersebut dibagi menjadi tiga bagian: The Fellowship of the Ring, The Two Towers, dan The Return of the King. Buku ini masih diterbitkan sebagai trilogi hingga hari ini, meskipun seringkali dalam satu buku kertas.
4 geser
Deskripsi slide:
5 geser
Deskripsi slide:
Sampul buku: The Lord of the Rings (versi Eropa), The Silmarillion, The Hobbit, The Lord of the Rings (versi Rusia).
6 geser
Deskripsi slide:
Sejarah Penciptaan Awalnya, Tolkien tidak berniat menulis sekuel The Hobbit (novel The Lord of the Rings sebenarnya merupakan kelanjutannya). Namun, pada tanggal 15 November 1937, saat makan siang bersama Stanley Unwin, pemilik penerbit yang menerbitkan The Hobbit, Tolkien mendapat undangan untuk menyerahkan karya lain untuk dipertimbangkan. Peninjau penerbit menolak "Silmarillion" yang dikirimkan, meskipun dia berbicara positif tentang hal itu. Didorong oleh hal ini, Tolkien mulai menulis sekuel The Hobbit dan pada 16 Desember 1937, dalam sebuah surat kepada penerbit, dia mengumumkan bab pertama dari buku baru tersebut. Tujuan Tolkien adalah menciptakan epik Inggris. Tolkien adalah seorang filolog Oxford yang sangat mengenal mitos abad pertengahan di Eropa Utara, seperti Volsunga Saga, Beowulf, serta mitos Norse Kuno, Inggris Kuno, dan abad pertengahan lainnya. teks bahasa Inggris. Lord of the Rings terinspirasi oleh orang lain sumber sastra, misalnya, legenda siklus Arthurian dan epik Karelian-Finlandia “Kalevala”.
7 geser
Deskripsi slide:
8 geser
Deskripsi slide:
Penciptaan epik Inggris sering dibahas pada pertemuan Tolkien dengan Inklings (kelompok diskusi sastra di Universitas Oxford yang pertemuan mingguannya membahas mitos Islandia dan tulisannya sendiri yang tidak diterbitkan). Tolkien setuju dengan salah satu anggota kelompok ini, Clive Lewis, bahwa karena tidak adanya epik Inggris, maka kita perlu membuatnya sendiri. Sejalan dengan diskusi ini, pada bulan Desember 1937, Tolkien memulai "Hobbit baru". Setelah beberapa kali gagal, cerita ini mulai mendapatkan momentum, berubah dari kelanjutan sederhana The Hobbit menjadi kelanjutan dari Silmarillion yang tidak diterbitkan. Ide untuk bab pertama segera muncul di bentuk jadi, meskipun alasan hilangnya Bilbo, gagasan tentang pentingnya Cincin Utama, dan judul novel baru menjadi jelas pada musim semi tahun 1938. Pada awalnya, Tolkien ingin menulis cerita lain di mana Bilbo, setelah menghabiskan semua hartanya, memulai petualangan baru, tetapi, mengingat cincin dan kekuatannya, dia memutuskan untuk menulis tentangnya. Pada awalnya tokoh utamanya adalah Bilbo, namun kemudian penulis memutuskan bahwa ceritanya terlalu serius untuk karakter yang lucu dan ceria. Tolkien mempertimbangkan untuk mengirim putranya Bilbo dalam perjalanan, tetapi timbul pertanyaan: di mana istrinya? Bagaimana Bilbo membiarkan putranya melakukan perjalanan berbahaya seperti itu? Alhasil, Tolkien memutuskan untuk melanjutkan tradisi legenda Yunani kuno, di mana artefak dengan kekuatan magis diterima oleh keponakan sang protagonis. Beginilah asal mula hobbit Frodo Baggins.
Geser 9
Deskripsi slide:
10 geser
Deskripsi slide:
Menjadi seorang perfeksionis, Tolkien menulis dengan lambat. Miliknya karya sastra sering terganggu oleh tugas-tugas akademik, khususnya Tolkien harus memeriksa siswa (bahkan frasa pertama "The Hobbit" - bahasa Inggris "Di sebuah lubang di tanah hiduplah seorang Hobbit" - ditulis di halaman kosong kertas ujian salah satu siswa). Hampir sepanjang tahun 1943, Tolkien tidak mengerjakan teks tersebut, tetapi terus mengerjakannya pada bulan April 1944. Tolkien mengirimkan bab-bab dari novel tersebut kepada putranya Christopher, yang bertugas di Afrika bersama Angkatan Udara Inggris, dan kepada Clive Lewis. Ceritanya selesai pada tahun 1948, tetapi penyuntingan bagian awal The Lord of the Rings berlanjut hingga tahun 1949.
11 geser
Deskripsi slide:
12 geser
Deskripsi slide:
Persekutuan Cincin Hobbit Bilbo Baggins, karakter utama cerita "The Hobbit", pensiun dan meninggalkan keponakannya Frodo sebuah cincin ajaib yang membuat siapa pun yang memakainya tidak terlihat. Dari penyihir Gandalf, Frodo mengetahui bahwa dia menerima bukan cincin sederhana, tetapi Cincin Utama itu sendiri, ciptaan penguasa kegelapan Sauron dari negara Mordor, diciptakan untuk menundukkan semua cincin ajaib lainnya. Cincin tersebut memiliki kemauannya sendiri dan mampu memperpanjang umur pemiliknya, sekaligus memperbudaknya, memutarbalikkan pikirannya dan membuatnya ingin memiliki Cincin tersebut. Dengan bantuan Cincin, Sauron, yang dikalahkan bertahun-tahun lalu, dapat terlahir kembali dan mulai mengancam masyarakat damai di Dunia Tengah lagi. Bersama teman hobbitnya Sam, Merry, dan Pippin, Frodo pergi ke kediaman para elf - Rivendell - untuk menyingkirkan hadiah berbahaya. Berkat bantuan penyihir hutan Tom Bombadil, para pahlawan sampai ke Kaki Bukit, di mana pemandu mereka - penjaga hutan Aragorn, lebih dikenal dengan julukan Pengembara - sedang menunggu mereka. Para hobbit dikejar oleh para penunggang kuda hitam dari Nazgul, pelayan hantu Sauron yang merasakan Cincin dari kejauhan, dan pemimpin mereka melukai Frodo dengan parah. DENGAN dengan susah payah dan dengan bantuan elf Glorfindel, yang mereka temui di sepanjang jalan, para pahlawan berhasil mencapai Rivendell, tempat penguasa elf Elrond menyembuhkan hobbit.
Geser 13
Deskripsi slide:
Perwakilan berkumpul di Rivendell negara yang berbeda dan kerajaan untuk mendiskusikan apa yang harus dilakukan dengan Cincin itu. Gandalf berbicara tentang pengkhianatan sesama anggota Ordo Istari, penyihir putih Saruman, yang menginginkan Cincin itu untuk dirinya sendiri dan menjalin aliansi rahasia dengan Mordor. Aragorn ternyata adalah keturunan raja Arnor dan Gondor, yang dinastinya, menurut ramalan, akan kembali naik takhta. Boromir, putra penguasa Gondor saat ini, Denethor, mengusulkan untuk menggunakan kekuatan Cincin untuk melawan musuh. Gandalf meyakinkannya bahwa Cincin itu hanya bisa berbuat jahat dan memperbudak pikiran pemakainya. Dewan memutuskan untuk menghancurkan Cincin itu dengan melemparkannya ke mulut Gunung Api Orodruin di Mordor, tempat cincin itu dipalsukan. Frodo dengan sukarela menjalankan misi ini. Gandalf, Aragorn, Boromir, kurcaci Gimli dan elf Legolas, serta tiga hobbit lainnya, berjanji untuk menemani Frodo. Ini adalah bagaimana Persekutuan Cincin terbentuk. Setelah upaya yang gagal untuk melintasi celah Pegunungan Berkabut, para pahlawan memutuskan untuk melewati ruang bawah tanah Moria, kerajaan kuno gnome Ruang bawah tanah ditangkap oleh orc jahat, serta iblis kuno Morgoth, yang dibangunkan berabad-abad yang lalu oleh para kurcaci - Balrog. Setelah bertempur dengan Balrog di jembatan, Gandalf dan musuhnya jatuh ke dalam jurang, meninggalkan pasukan tanpa pemimpin. Persaudaraan berlindung di Lothlorien, kerajaan hutan para elf. Frodo menawarkan Cincin itu kepada Ratu Peri Galadriel, tetapi dia berhasil mengatasi godaan pesona Cincin itu. Pesta dimulai di Sungai Anduin. Boromir mencoba meyakinkan Frodo dan teman-temannya untuk pergi ke Gondor dan mencoba menggunakan Cincin untuk melawan Musuh. Cincin itu membuatnya marah sesaat dan dia menyerang Frodo. Pada saat ini, mereka diserang oleh para Orc Isengard, dalam pertarungan melawan Boromir yang mati. Para Orc menangkap Merry dan Pippin. Sementara itu, Frodo memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya sendirian agar tidak membahayakan teman-temannya lagi, namun Sam berhasil mengikutinya. Persaudaraan sedang berantakan, namun tujuan mereka masih tetap ada.
Geser 14
Deskripsi slide:
15 geser
Deskripsi slide:
Dua Benteng Anggota Persaudaraan yang tersisa diserang oleh para Orc, Boromir mati secara heroik dalam pertempuran, dan Merry serta Pippin ditangkap oleh musuh. Detasemen orc yang menculik para hobbit bermacam-macam - beberapa orc datang dari utara (tampaknya dari Moria) dengan tujuan membalas dendam pada Persaudaraan, ada yang mengabdi pada Sauron, dan ada yang mengabdi pada Saruman. Mereka bertengkar, memutuskan tuan mana yang akan ditawan. Dalam pertempuran kecil dengan para penunggang kuda Rohan, detasemen orc dihancurkan, dan Merry serta Pippin berhasil melarikan diri. Di hutan mereka bertemu dengan Ent Treebeard, penjaga hutan Fangorn. Para hobbit berhasil membujuk dia dan Ent lainnya untuk bertindak melawan Saruman, yang menghancurkan hutan di sekitar benteng Isengard dan mempersiapkan serangan terhadap Rohan. Aragorn, Gimli dan Legolas mengikuti jejak para Orc. Setelah menerima bantuan tak terduga dari Marsekal Eomer, mereka mencapai pinggiran Fangorn dan di sana mereka secara tak terduga bertemu Gandalf. Dia mengatakan bahwa dia mengalahkan Balrog dan, di ambang kematian, menerima kekuatan baru dan misi dari atas - untuk menggantikan Saruman dalam menyelamatkan Middle-earth. Sekarang namanya Gandalf si Putih. Para pahlawan pergi menemui Raja Rohan, Theoden. Raja menjadi apatis di bawah pengaruh penasihatnya Grima, mata-mata Saruman. Gandalf berhasil meyakinkan Theoden untuk mengusir pengkhianat itu, mengumpulkan pasukan dan memberikan pertempuran kepada Saruman. Pasukan Rohan dan Isengard berkumpul pertempuran hebat di Helm's Deep, tempat para pendukung Saruman pada awalnya hampir meraih kemenangan, namun bala bantuan yang dibawa oleh Gandalf menentukan hasil pertempuran yang menguntungkan Rohirrim. Sementara itu, Ent yang dipimpin oleh Merry dan Pippin, membanjiri Isengard, menghancurkan seluruh garnisunnya. Gandalf merampas kekuatan sihir Saruman yang kalah.
16 geser
Deskripsi slide:
Geser 17
Deskripsi slide:
Sementara itu, Frodo dan Sam maju ke Mordor. Pemandu mereka yang tidak disengaja menjadi Gollum, makhluk licin yang merupakan mantan pemilik Cincin dan menjadi gila karena pengaruhnya. Dia menyebut Cincin itu “berhargaku” dan bermimpi memilikinya lagi. Frodo, setelah merasakan kekuatan jahat Cincin, merasa kasihan pada Gollum dan melindunginya dari serangan Sam. Gollum mulai menderita kepribadian ganda: satu bagian dari dirinya percaya pada Frodo yang baik, bagian lain ingin membunuh para hobbit dan mengambil alih Cincin itu. Setelah Frodo tanpa disadari mengkhianati Gollum ke detasemen penjaga Gondorian, kemenangan kedua: pemandu memimpin para hobbit ke dalam perangkap - gua laba-laba raksasa Shelob, gagasan terakhir Ungoliant. Frodo menjadi korban racun Shelob, namun Sam berhasil mengalahkan makhluk itu. Memutuskan bahwa temannya sudah mati, Sam melanjutkan perjalanannya dengan Cincin sendirian, tetapi tiba-tiba para Orc dari penjaga Mordor muncul di lokasi pertempuran dengan Shelob dan mengambil alih tubuh Frodo. Dari percakapan yang terdengar antara para Orc, Sam mengetahui bahwa Frodo sebenarnya masih hidup.
18 geser
Deskripsi slide:
Geser 19
Deskripsi slide:
20 geser
Deskripsi slide:
Kembalinya Sang Raja Artikel utama: Kembalinya Raja Gandalf berkendara ke Gondor - untuk memperingatkan penduduk Minas Tirith tentang kemajuan pasukan Mordor yang akan datang. Dia menemukan Denethor yang berkemauan lemah, gubernur Gondor, sedang berduka atas Boromir. Setelah miliknya putra bungsu, Faramir, terluka parah, Denethor, dalam keadaan gila, memutuskan untuk melakukan bakar diri dengan jenazah putranya. Gandalf, yang hampir tidak sempat memperingatkan Pippin, hanya berhasil menarik Faramir keluar dari api. Gandalf mengambil alih pertahanan kota; Pada saat yang sama, bala bantuan Rohan yang telah lama ditunggu-tunggu mendekati tembok Minas Tirith. Pasukan Theoden datang untuk menyelamatkan, raja sendiri tewas dalam pertempuran, tetapi keponakannya Eowyn dan Merry membunuh pemimpin Nazgul. Aragorn, setelah mencabut blokade bajak laut di Gondor selatan dan membawa milisinya ke kapal bajak laut yang ditangkap, menyelesaikan kekalahan para Orc. Sam membebaskan Frodo, memanfaatkan perseteruan orc lainnya. Dari kekuatan terakhir Para hobbit mencapai gunung berapi Orodruin. Kelelahan, Frodo akhirnya jatuh di bawah kekuasaan Cincin dan menyatakan bahwa ia tidak akan menghancurkannya, namun ingin menjadi Tuhannya sendiri. Sam tidak berdaya untuk menghentikan temannya. Gollum menyerang Frodo, menggigit jarinya dan mengambil alih Cincin tersebut, namun secara tidak sengaja jatuh ke dalam kawah gunung berapi bersama dengan "pesona", sehingga tanpa disadari menghancurkannya. Sauron, yang memerintah para Orc dan Mordor, kali ini tidak berwujud selamanya, bentengnya dihancurkan, pasukannya melarikan diri ketakutan. Elang raksasa menyelamatkan Frodo dan Sam dari letusan lereng Orodruin.
21 slide
Deskripsi slide:
22 geser
Deskripsi slide:
Aragorn dinyatakan sebagai raja Gondor, Faramir, disembuhkan olehnya, mentransfer kekuasaan kepadanya dan menikahi Eowyn. Keempat hobbit dirayakan sebagai pahlawan. Sekembalinya ke rumah, mereka menemukan bahwa negara mereka telah direbut oleh bandit yang dipimpin oleh Saruman. Para pahlawan membangkitkan orang-orang hobbit untuk memberontak dan mengusir penjajah; Saruman mati di tangan anteknya sendiri, Grima. Frodo kembali ke kehidupan yang damai dan menggambarkan petualangannya di Buku Merah. Selama bertahun-tahun, luka lama dan kesedihan semakin sering menguasai dirinya. Gandalf memutuskan untuk membawa Frodo dan Bilbo, sang Pembawa Cincin, ke Valinor, negeri para Peri di luar negeri. Para elf meninggalkan Middle-earth, dan keajaiban serta keajaiban menyertai mereka. Era manusia fana dimulai.
Geser 23
Deskripsi slide:
24 geser
Deskripsi slide:
25 geser
Deskripsi slide:
Sumber inspirasi Pandangan penulis Dalam The Lord of the Rings, John Tolkien mewujudkan pandangannya tentang sastra, yang diungkapkannya dalam esainya “On Fairy Tales.” Oleh karena itu, dalam esainya, Tolkien membela perlunya akhir bahagia yang tak terduga dalam dongeng dan fantasi, ia menganggapnya sebagai bagian dari “Pelarian” yang disediakan oleh literatur ini. Tolkien sengaja menggunakan deus ex machina (intervensi ilahi yang menyelamatkan para pahlawan dari kematian) ketika elang menyelamatkan Frodo dan Sam, dan ketika Gandalf secara ajaib bangkit kembali. (Dia membandingkan mukjizat dalam dongeng dengan mukjizat Injil yang tidak dapat dijelaskan). Tolkien memberi pembaca perasaan "penghiburan", "pelarian" dan sedikit kesedihan, yang menurutnya elemen kunci « dongeng" Tolkien sangat terkesan dengan Yang Pertama perang dunia, serta industrialisasi Inggris yang menurutnya menghancurkan Inggris yang ia kenal dan cintai. Oleh karena itu, The Lord of the Rings bercirikan passeisme (kerinduan akan masa lalu).
26 geser
Deskripsi slide:
Geser 27
Deskripsi slide:
28 geser
Deskripsi slide:
Lord of the Rings sangat dipengaruhi oleh epos Arthurian Inggris kuno. Citra Gandalf sebagai penyihir dan mentor yang bijak hampir sama persis dengan peran Merlin dalam epos Geoffrey dari Monmouth dan Thomas Malory. Aragorn - pewaris takhta kerajaan, menegaskan haknya dengan pedang ajaib yang diterima dari para elf, menyembuhkan dengan penumpangan tangan - sangat dekat dengan Raja Arthur. Beberapa juga melihat dalam dirinya gambar Yesus Kristus, sebagai pewaris dinasti yang kelelahan, yang tempatnya digantikan oleh pekerja sementara dan kemunculannya telah diramalkan dalam nubuatan. Di antara persamaan lainnya, Galadriel dicatat - referensi ke Lady of the Lake, dan diakhiri dengan kepergian karakter utama ke Valinor - analog dari Avalon. Tolkien sendiri, jika dibandingkan dengan Sir Thomas Malory, menjawab: “Terlalu banyak kehormatan bagi saya.” Novel ini juga memiliki sejumlah persamaan dengan mitologi Jerman-Skandinavia. Secara khusus, penampilan pesulap baik Gandalf (janggut abu-abu, topi dan jubah bertepi lebar) mirip dengan penampilan dewa Skandinavia Odin dalam inkarnasinya sebagai pahlawan budaya dan pemberi dewa. Hipostasis negatif Odin - "penabur perselisihan" - diwakili dalam novel oleh gambar penyihir jahat Saruman. Dan salah satu nama panggilan Odin dalam bentuk negatifnya - Grima ("Tersembunyi") - dipakai oleh pelayan rahasia Saruman.
Epik “The Lord of the Rings” ditulis pada tahun 40-an abad kita. Seperti disebutkan di atas, plot, karakter, dan kontennya dipengaruhi oleh Perang Dunia Pertama dan Kedua serta banyak peristiwa dalam kehidupan penulisnya. Buku ini dianggap sebagai karya utama Tolkien. Dia adalah puncaknya bakat sastra dan oleh karena itu perlu untuk mempertimbangkannya. Namun, dari sudut pandang saya, karya ini sama sekali tidak dianggap cukup untuk memahami filosofi penulis.
Salah satu ide-ide sentral epik adalah gagasan pengampunan. Sebagai seorang humanis sejati, Tolkien menolak gagasan balas dendam atau bahkan hukuman yang kejam. “Sayang sekali Bilbo tidak menikam bajingan itu ketika ada kesempatan seperti itu!” - kata salah satu karakter di buku itu. Tolkien menyampaikan jawabannya bahkan terhadap kemarahan yang sepenuhnya dapat dibenarkan ke dalam mulut Gandalf, suara asli penulis dalam karyanya: “Apakah Anda mengatakan kasihan? Namun sayang sekali yang memegang tangannya. Kasihan dan belas kasihan: Anda tidak dapat membunuh kecuali benar-benar diperlukan. Dan untuk ini<…>adalah hadiah yang besar baginya. Bukan tanpa alasan dia tidak menjadi antek kejahatan, bukan tanpa alasan dia diselamatkan; dan semua itu karena aku memulainya dengan rasa kasihan!” “Anda tidak dapat membunuh kecuali benar-benar diperlukan,” kata Tolkien, jika tidak, kejahatan akan lebih mudah membobol jiwa seseorang. Membunuh, bahkan membunuh untuk tujuan yang paling baik, berarti bertindak di tangan kejahatan dunia.
Dalam epik tersebut, kejahatan memiliki personifikasi tertentu - Tuan Hitam Sauron. Setiap kali, karena ketakutan, kemarahan, dan keserakahan, para pahlawan melemah, membawa bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya pada diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. Sauron menggoda mereka di setiap langkah dan menawarkan jalan keluar yang mudah dari situasi tersebut. Bagi mereka yang tidak dapat tergoda untuk sepenuhnya melakukan kejahatan, Sauron menawarkan untuk melakukan kejahatan kecil, yang tampaknya mengarah pada kebaikan. Namun, bagi Tolkien tidak ada kompromi. Kejahatan yang dilakukan akan membawa ke arah yang lebih besar lagi. Kebaikan tidak bisa dibangun di atas kejahatan.
Senjata godaan Sauron adalah Cincin Kemahakuasaan yang kuat, yang memberikan kekuatan yang tidak bisa dihancurkan. Namun, cincin tersebut hanya memberikan kekuatan kepada mereka yang mampu mengatasi niat jahatnya, yang memiliki semangat yang kuat. Namun demikian, “hal ini sangat berbahaya bagi mereka yang berkuasa”: siapa pun yang berhasil menangkapnya kekuatan gelap dan siapa pun yang menggunakannya, bahkan untuk kebaikan, pasti akan menjadi Raja Hitam sendiri. Menurut Tolkien, hanya dengan menyerahkan kekuasaan seseorang dapat melindungi dirinya dari kekotoran batin, karena... “otokrasi tidak menoleransi perlawanan, martabat, dan kemandirian; ia selalu berusaha untuk hadir di mana-mana.” Pahlawan positif bertahanlah dalam ujian, karena “kejahatan selalu menghasilkan kejahatan,” dan “seorang penguasa yang baik tidak lebih baik” daripada penguasa yang jahat, “sekalipun para budaknya senang padanya.”
Cincin itu, seperti Sauron, adalah kiasan kejahatan. Baik Penguasa Hitam maupun dia memainkan peran yang hampir sama dengan iblis di dalam Alkitab. Kekuatan jahat menemukan jalan terpendek menuju hati para pahlawan. Cincin itu “menunjukkan kebohongan”, membantu mengendalikan dirinya sendiri, dan kini sang pahlawan terjerumus ke dalam jurang peristiwa mengerikan yang secara radikal mengubah hidupnya. Cincin itu menawarkan untuk membuat sang pahlawan tidak terlihat, untuk menyembunyikannya dari musuh, tetapi, setelah mendengarkan nasihat dari cincin itu, sang pahlawan segera diperhatikan dan hampir terluka parah oleh para hamba Tuhan. Cincin itu adalah godaan yang kuat, menaburkan perselisihan dan kemalangan di sekelilingnya, dan satu-satunya cara menghindarinya pengaruh yang merugikan- jangan biarkan pikiran mengambil keuntungan dari kekuatan jahat.
Sebagai seorang Kristen sejati, Tolkien menyangkal adanya hukuman atas perbuatan tidak benar. Begitu sang pahlawan, dalam keadaan marah, mengejar musuh yang sudah dikalahkan, rekannya hampir kehilangan nyawanya. Frodo, salah satu karakter utama dalam buku tersebut, berkata: “... apakah kamu benar-benar mengampuni Gollum setelah semua perbuatan kotornya?<…>Dia pantas mati. Namun Gandalf (dan penulisnya) menjawab: “Dia pantas mendapatkannya, tidak diragukan lagi. Dan dia, dan banyak lainnya, nama mereka legiun. Hitung saja mereka yang seharusnya hidup, tetapi mereka sudah mati. Bisakah Anda menghidupkan kembali mereka - sehingga semua orang mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan? Tapi tidak, jangan terburu-buru menghukum mati siapa pun. Karena bahkan orang yang paling bijaksana pun tidak mampu meramalkan segalanya. Harapan terhadap koreksi Gollum sangatlah kecil, namun siapa yang dapat menjamin bahwa koreksi tersebut tidak akan terjadi? Dengan demikian, Tolkien berpendapat bahwa manusia biasa tidak dapat memutuskan apakah seseorang hidup atau tidak. Ini adalah takdir kekuatan yang lebih tinggi. Hidup diberikan kepada setiap orang hanya sekali, dan setiap orang hanya mempunyai satu kesempatan untuk menjalaninya dengan benar. Tidak seorang pun berhak merampas kesempatan ini dari seseorang, meskipun dia sendiri telah mengambil nyawa seseorang lebih dari satu kali. Plot The Lord of the Rings menegaskan gagasan Tolkien ini. Di akhir karyanya, Gollum, meski tanpa disadari,lah yang menentukan kemenangan kebaikan.
Alam memainkan peran besar dalam The Lord of the Rings. Meski bukan alam dalam pemahaman panteistik, namun ia mewakili bagian integral dunia. Bagi Tolkien, ini adalah awal yang abadi dan spiritual, bukan tanpa alasan ia memperkenalkan makhluk khusus ke dalam karyanya - setengah manusia, setengah pohon, melindungi hutan dari manusia. Tolkien, sebagai manusia abad ke-20, mau tidak mau menyadari bahwa seiring berjalannya waktu, alam semakin rusak, terutama karena pengaruh manusia. Tidak ada keharmonisan kuno antara manusia dan alam. Hanya kenangan sedih dari masa lalu yang tersisa. Seiring berkembangnya epik, alam purba sering disamakan dengan alam modern, dan ternyata alam modern telah kehilangan kekuatan dan misterinya. Perlu dicatat bahwa kekuatan jahat Dalam sebuah karya, alam pertama-tama selalu terdistorsi dan dirusak. Di sini Anda bisa melihat filosofi seorang pria abad ke-20 yang kecewa dengan peradaban industri. Sang pahlawan, yang jiwanya telah ditembus kejahatan, mengubah “lembah yang dulu tertutup padang rumput” menjadi lanskap yang jelek: “tambang hitam yang runtuh, atap datar bengkel senjata, dan asap coklat di atas bengkel.”
Ide penting lainnya dari karya tersebut adalah idenya peran yang menentukan kepribadian dalam sejarah. “Kerikil kecil menyebabkan keruntuhan besar,” kata Tolkien melalui mulut karakternya. Setiap tindakan pahlawan mana pun dapat mengubah jalannya plot secara radikal. Dan tidak masalah bagi penulis apakah pahlawan itu kuat atau lemah, pintar atau bodoh, yang utama adalah dia tetap jujur dan setia, dan dia pasti akan mendapat pujian karenanya. Memilih jalan yang berduri baik - lakukan pilihan yang tepat. Pahalanya pasti akan datang. Hal ini bisa terjadi dalam kehidupan ini, seperti dalam The Lord of the Rings, atau mungkin setelah kematian, seperti yang terjadi pada para pahlawan The Silmarillion.
Tolkien mencurahkan banyak ruang pada gagasan perkembangan sejarah linier. Namun, perkembangan ini hanya linier jika kita mempertimbangkannya dalam konteks seluruh karya penulis. Memang, anak sulung elf yang cantik harus digantikan oleh manusia pada waktunya, maka dunia harus berakhir, ketika anak-anak Sang Pencipta yang saleh pergi ke istana surgawinya, dan yang tidak benar akan ditolak di kegelapan abadi. Namun dalam The Lord of the Rings sendiri, sebuah spiral sejarah muncul dengan jelas, meski memudar. Pahlawan surgawi elf digantikan oleh murid-murid mereka, pahlawan manusia yang sama. Masa para pahlawan menjadi masa lalu, dan para elf datang lagi, tapi tidak sama seperti sebelumnya. Dan sebagainya. Keseluruhan karya ini dipenuhi dengan referensi menyedihkan tentang masa lalu gemilang yang telah hilang tanpa bisa kembali. Di akhir buku, dunia akhirnya kehilangan keajaibannya. Para elf benar-benar meninggalkan Dunia Tengah - arena utama tindakan semua buku Tolkien. Namun dunia tetap berada di tangan orang-orang yang dapat diandalkan. Mereka tidak begitu hebat dan tidak begitu cantik, tapi, pada akhirnya, merekalah yang akan mengatur kehidupan Middle-earth dengan baik, karena, seperti yang dikatakan Elf, “prestasi manusia lebih tahan lama dibandingkan pencapaian kita.” Dan ini dijelaskan oleh fakta bahwa manusia memiliki keinginan abadi dan tak tertahankan akan tindakan dan transformasi. Apa yang gagal dilakukan sang ayah, maka anak akan berhasil, dan generasi penerus tidak akan menyadari kekecewaan generasi sebelumnya. Seseorang selalu disertai dengan kehancuran apa yang telah dibangun sebelumnya, tetapi penaburan yang tidak terduga selalu matang. Menurut Tolkien, ini adalah anugerah manusia yang luar biasa, tetapi juga merupakan kemalangannya, karena... “Impian orang-orang tidak mungkin tercapai.”
Bakat penulis dalam menulis membantu pembaca untuk mendapatkan ide-ide tentang kebaikan, pengampunan, dan kesetiaan pada tugas. Setiap orang dapat mengakui dirinya mampu menggerakkan kemajuan, namun Tolkien tidak membiarkan kita lupa bahwa kemajuan bukanlah tujuan itu sendiri dan tidak ada gunanya berkorban untuk itu. Sangatlah tidak layak untuk mengorbankan alam. Tujuan tidak pernah menghalalkan cara. Setelah membaca “The Lord of the Rings” Anda mulai memahami lebih dalam sifat manusia, jiwanya. Karya ini membentuk pandangan dunia tertentu mengenai kebaikan, kejahatan dan tempat masing-masing dalam perjuangan abadinya. Dengan demikian, “The Lord of the Rings” adalah sebuah karya yang mendalam dan kompleks, menarik baik dari sudut pandang filosofis dan sastra, dan hanya sebagai buku yang menghibur. Siapapun akan menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri di halaman karya ini.
