Kapal penjelajah "Varyag" adalah legenda armada Rusia. Itu dibangun di galangan kapal William Crump and Sons di Philadelphia (AS) sesuai pesanan Kekaisaran Rusia dan diluncurkan dari dermaga Philadelphia (19 Oktober) 1 November 1899. Oleh spesifikasi teknis"Varyag" tidak ada bandingannya - ia menjadi yang terbanyak penjelajah cepat Armada Rusia, dilengkapi dengan senjata meriam dan torpedo yang kuat, dilengkapi dengan telepon, elektrifikasi, dilengkapi dengan stasiun radio dan ketel uap modifikasi terbaru. Pada tahun 1901, Varyag mulai beroperasi dengan Angkatan Laut Rusia dan dikirim ke Timur Jauh untuk memperkuat skuadron Pasifik. Selama Perang Rusia-Jepang, pada tanggal 9 Februari 1904, kapal penjelajah peringkat pertama Varyag dan kapal perang Koreets diblokir oleh skuadron Jepang yang terdiri dari 15 kapal di pelabuhan Chemulpo, Korea. Para pelaut Rusia menolak tawaran untuk menyerah dan menurunkan bendera mereka dan terlibat dalam pertempuran yang tidak seimbang, namun mereka kalah. Setelah pertempuran, "Korea" diledakkan, "Varyag" ditenggelamkan. Pada tahun 1905, Jepang mengangkat Varyag dan memperkenalkannya ke armada mereka dengan nama Soya. Selama Perang Dunia Pertama, pada tahun 1916, Rusia membeli Varyag dari mantan musuh bersama dengan kapal-kapal lain yang ditangkap dari Skuadron Pasifik Pertama.

Pada tanggal 22 Maret 1916, kapal penjelajah menerima nama sebelumnya, terdaftar di armada Utara Samudra Arktik sebagai andalan, dan pada tanggal 27 Maret 1916, bendera St. George dikibarkan kembali. Kapal itu membutuhkan perbaikan serius. Pada bulan Februari 1917 dia dikirim ke galangan kapal Glasgow. Namun, setelah revolusi Rusia, Inggris menyita kapal penjelajah tersebut karena hutang dari pemerintah Tsar dan menjualnya ke Jerman sebagai besi tua pada tahun 1920. Perjalanan Varyag berakhir pada tahun 1920: dalam perjalanan untuk dibongkar, kapal penjelajah itu duduk di atas bebatuan dan tenggelam di lepas pantai Skotlandia Selatan, di Firth of Clyde, dekat desa Lendelfoot. Pada musim semi tahun 2003, pembuatan film televisi dokumenter dua bagian "Cruiser "Varyag"" dimulai di Rusia, dan pada musim panas tahun yang sama sebuah ekspedisi khusus diselenggarakan untuk mencari sisa-sisa "Varyag" di Rusia. Laut Irlandia dengan partisipasi penyelam scuba Rusia. 3 Juli 2003 kru film ditemukan dua mil dari Lendelfoot, pada kedalaman 6-8 meter, lambung Varyag hancur akibat ledakan. Penyelam scuba Rusia berhasil membawa beberapa pecahan kapal penjelajah legendaris tersebut ke permukaan. Cucu komandan Varyag Vsevolod Fedorovich Rudnev, Nikita Rudnev, yang khusus terbang dari Prancis, ikut serta dalam ekspedisi bawah air. Pada tanggal 30 Juli 2006, di desa Lendelfoot di Skotlandia, tidak jauh dari tempat Varyag menemukan perlindungan terakhirnya, pembukaan dilakukan. plakat peringatan untuk menghormati kapal penjelajah legendaris Rusia. Pada 11 September 2007, monumen “Varyag” diresmikan. Monumen itu didirikan di desa Lendelfoot - di sanalah, di Laut Irlandia, sebuah kapal penjelajah Rusia tenggelam pada tahun 1920.

Kalender ortodoks

Khotbah

Bacaan Injil:
OKE. 18:35-43
OKE. 12:8-12

Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus!

Dalam bacaan Kitab Suci yang kita dengar hari ini, terdapat cerita tentang seorang buta bernama Bartimeus dari Injil Lukas. Ini berbicara tentang seorang pria yang untuk waktu yang lama buta, dan kemudian, ketika dia sudah kehabisan tenaga, beralih ke dokter dan tabib, mencari dukungan dan menyia-nyiakan banyak sumber daya materinya, dia mendengar tentang Kristus yang lewat. Dia merasakan rasa percaya dan berseru kepada Tuhan. Mereka yang berjalan bersama Kristus memiliki mata. Mereka mengerti ke mana harus pergi, tetapi lelaki malang itu menjauh dari kerumunan dan berteriak agar Tuhan dapat mendengarnya. Namun Tuhan mendengar tangisannya bahkan sebelum dia berteriak. Dan inilah penerjemahnya teks suci Mereka menawarkan Anda dan saya untuk mempelajari seruan ini - tetapi tidak dalam arti materi dan fisik. Bagaimanapun juga, Tuhan melihat di dalam hati orang buta itu kesempatan untuk bertobat dengan hangat dan tulus, dan ketika Dia menyembuhkan orang buta yang malang itu, Dia berbicara kepadanya. Untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh kita: Tuhan mengundang orang ini untuk pergi ke Kerajaan Tuhan, yaitu pulang ke rumah.

Dalam dialog yang terjadi antara orang buta dengan Tuhan, tidak ada saksi. Bagaimana masuk Kitab Suci kata-kata ini masuk dan bagaimana orang-orang yang hidup suci menafsirkan percakapan antara Tuhan dan manusia ini? Kapan seseorang mulai mengembangkan kemampuan mendengar? Firman Tuhan dan membacanya, dan ketika dia mencapai ketinggian tertentu, sesuatu diwahyukan kepadanya yang tidak akan pernah diungkapkan kepada siapa pun yang belum mengambil jalan pendalaman yang serius terhadap Kitab Suci. Tuhan berbicara dengan orang itu sampai dia berteriak. Namun para wali yang telah menempuh jalan dialog seperti itu terus maju pengalaman sendiri, uraikan dan ajak mereka yang belum mampu menampung semua ini untuk berseru kepada Tuhan dalam hati.

Ia bekerja secara menyeluruh dan serius. Wawasan datang justru ketika, dengan berpaling kepada Tuhan, seseorang memiliki keyakinan bahwa dia akan menerima apa yang dia minta. Berada dalam keadaan ini, seseorang menerima rahmat dari Tuhan. Lagi pula, ada orang buta yang tidak pernah bisa melihat dan tidak akan bisa melihat. Tapi kita tidak hanya berbicara tentang visi eksternal, pertama-tama – tentang visi spiritual. Karena Tuhan kemudian mengabulkan permintaan seseorang ketika dia melihat kesediaannya untuk bekerja pada dirinya sendiri, untuk membangun hidupnya sesuai dengan itu Hukum Tuhan dan mendapatkan wawasan spiritual secara internal. Oleh karena itu Tuhan memberinya penglihatan, agar ia dapat menggunakan karunia-Nya ini untuk mendatangkan kemaslahatan yang lebih besar, naik lebih tinggi, meraih prestasi. ketinggian yang lebih besar dan menemukan persekutuan khusus dengan Tuhan. Perhatikan bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk berkomunikasi dengan-Nya. Saat kita berdialog dengan Tuhan, kita merasa mendapat sesuatu darinya. Inilah yang mendorong kita untuk pergi ke gereja, itulah sebabnya kita berkomunikasi dengan pendeta, menanyakan dan menerima jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita. Namun jika Anda tidak membajak ladang ini di dalam diri Anda, jika Anda tidak mengembangkan kemampuan-kemampuan ini, maka ruang kosong Kekhawatiran yang kosong akan masuk ke dalam hati, tak ada habisnya dalam kesia-siaannya, membanjiri seseorang, termasuk dirinya dalam arus peristiwa yang tiada akhir. Mereka sia-sia, eksternal dan duniawi, dan jika seseorang mulai bersumpah setia kepada mereka, maka dia berteriak kepada "dewa dunia" ini, iblis yang licik, bahwa dia siap untuk berbagi kebutaan dengannya, semakin terjun ke dalamnya dan lebih, dan dia juga mencapai sesuatu dan jatuh ke dalam keadaan khayalan diri, atau khayalan.

Teks Injil hari ini adalah panggilan kepada kita masing-masing untuk mempelajari seni wawasan, berpaling kepada Tuhan dengan seruan di hati kita untuk menemukan rumah surgawi kita, di mana kita masing-masing dibimbing oleh tangan Ilahi yang tak terlihat. Marilah kita mencoba, saudara dan saudari terkasih, dengan mempelajari Firman Tuhan secara cermat, membacanya setiap hari, membuka penafsiran Kitab Suci dan menyelami pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana kita masing-masing perlu membangun kehidupan kita secara bertahap. Karena hari-hari kita sangat singkat, dan penting untuk menghargai waktu yang Tuhan berikan untuk perbaikan. Marilah kita mencoba memasukkan ke dalam hati kita apa yang diucapkan dan didengar. Menyadari bahwa kita masing-masing buta secara rohani, marilah kita memohon belas kasihan kepada Tuhan, dan mengetahui rahasia hati kita, Dia akan memberi kita masing-masing wawasan, kemampuan untuk melihat, merasakan dan berpikir bahwa kita siap menerima dari-Nya. . Sebab, dalam kemurahan-Nya, Dia siap memberikan yang tak terhingga banyaknya. Kita harus mensyukuri semua ini dan siap menerima rahmat Ilahi-Nya. Amin!

Imam Besar Andrey Alekseev

1 November 1899 – kapal penjelajah peringkat pertama “Varyag” diluncurkan

Kapal penjelajah "Varyag" adalah legenda armada Rusia. Itu dibangun di galangan kapal William Crump and Sons di Philadelphia (AS) atas perintah Kekaisaran Rusia dan diluncurkan dari dermaga Philadelphia (19 Oktober) pada 1 November 1899. Dalam hal karakteristik teknis, Varyag tidak ada bandingannya - ia menjadi kapal penjelajah tercepat di armada Rusia, dilengkapi dengan persenjataan meriam dan torpedo yang kuat, dilengkapi dengan telepon, elektrifikasi, dilengkapi dengan stasiun radio dan ketel uap modifikasi terbaru. Pada tahun 1901, Varyag mulai beroperasi dengan Angkatan Laut Rusia dan dikirim ke Timur Jauh untuk memperkuat skuadron Pasifik.

Selama Perang Rusia-Jepang, pada tanggal 9 Februari 1904, kapal penjelajah Varyag dan kapal perang Koreets diblokir oleh skuadron Jepang yang terdiri dari 15 kapal di pelabuhan Chemulpo, Korea. Para pelaut Rusia menolak tawaran untuk menyerah dan menurunkan bendera mereka dan terlibat dalam pertempuran yang tidak seimbang. Secara total, selama pertempuran ini, awak kapal penjelajah "Varyag" menembakkan lebih dari seribu peluru, menenggelamkan sebuah kapal perusak Jepang dan melumpuhkan dua kapal penjelajah musuh.

Namun pada akhir pertempuran, “Varyag” sendiri hampir sepenuhnya kehabisan kemampuan tempurnya untuk melakukan perlawanan karena kehilangan personel yang besar dan banyak cedera serius. Menurut dokumen resmi(laporan sanitasi perang), kerugian kapal penjelajah berjumlah 130 orang - 33 tewas dan 97 luka-luka.

Pertarungan timpang itu berlangsung selama 50 menit. Karena tidak dapat menerobos, kapal-kapal tersebut kembali ke pelabuhan Chemulpo, di mana mereka menerima ultimatum dari Jepang untuk menyerah. Para pelaut Rusia menolak. Dengan keputusan dewan perwira, untuk menghindari penangkapan oleh Jepang, Varyag ditenggelamkan dan Korea diledakkan. Prestasi ini menjadi simbol keberanian dan keberanian para pelaut Rusia.

Awak kapal Rusia dibawa oleh alat tulis asing ke Shanghai (Cina), dan dari sana mereka dikirim ke Rusia dengan transportasi netral.

Sehari setelah pertempuran legendaris tersebut, seluruh komunitas dunia mulai membicarakan tentang keberanian tanpa pamrih para pelaut Rusia. Lusinan album warna-warni, lukisan, buku, medali peringatan dan kartu pos dengan potret komandan dan gambar “Varyag” dan “Korea”. Muncul lagu terkenal“Untuk mengenang “Varyag””. Puisi ditulis Penyair Austria Rudolf Greinz, diterjemahkan oleh Evgenia Studenskaya, dan diiringi musik oleh Alexei Turishchev, seorang mahasiswa Resimen Grenadier Astrakhan. Lagu ini menjadi sangat populer.

Untuk pertama kalinya di sejarah Rusia semua peserta pertempuran (sekitar 500 orang) dianugerahi penghargaan tertinggi penghargaan militer- Salib St.George. Komandan Vsevolod Rudnev menerima promosi dan menjadi komandan kapal perang skuadron “Andrei Pervozvanny”, yang masih dalam pembangunan di St.

Tindakan "Varyag" selama pertempuran bahkan menyenangkan musuh - setelah Perang Rusia-Jepang, pemerintah Jepang membuat museum di Seoul untuk mengenang para pahlawan "Varyag" dan menganugerahkan Vsevolod Rudnev Ordo Matahari Terbit .

Pada tahun 1905, Jepang mengangkat Varyag dari dasar laut dan memperkenalkannya ke armada mereka dengan nama Soya. Selama Perang Dunia I, pada tahun 1916, Rusia membeli Varyag dari bekas musuhnya bersama dengan kapal-kapal lain yang ditangkap dari Skuadron Pasifik Pertama. Pada tanggal 22 Maret 1916, kapal penjelajah, yang menerima nama sebelumnya, terdaftar di armada Samudra Arktik sebagai kapal andalan, dan pada tanggal 27 Maret 1916, bendera St. Namun, kapal tersebut membutuhkan perbaikan serius, dan pada bulan Februari 1917 kapal tersebut dikirim ke galangan kapal Glasgow. Setelah Revolusi Rusia, Inggris menyita kapal penjelajah tersebut karena hutang dari pemerintah Tsar dan menjualnya ke Jerman sebagai besi tua pada tahun 1920. Perjalanan Varyag berakhir pada tahun 1920: dalam perjalanan untuk dibongkar, kapal penjelajah itu duduk di atas bebatuan dan tenggelam di lepas pantai Skotlandia Selatan, di Firth of Clyde, dekat desa Lendelfoot.

Pada musim semi tahun 2003, pembuatan film televisi dokumenter dua bagian "Cruiser "Varyag"" dimulai di Rusia, dan pada musim panas tahun yang sama sebuah ekspedisi khusus diselenggarakan untuk mencari sisa-sisa "Varyag" di Rusia. Laut Irlandia dengan partisipasi penyelam scuba Rusia. Pada tanggal 3 Juli 2003, kru film menemukan lambung Varyag, yang hancur akibat ledakan, dua mil dari Lendelfoot, pada kedalaman 6-8 meter. Penyelam scuba Rusia berhasil membawa beberapa pecahan kapal penjelajah legendaris tersebut ke permukaan. Cucu komandan Varyag Vsevolod Fedorovich Rudnev, Nikita Rudnev, yang khusus terbang dari Prancis, ikut serta dalam ekspedisi bawah air.

Pada tanggal 30 Juli 2006, di desa Lendelfoot di Skotlandia, tidak jauh dari tempat Varyag menemukan perlindungan terakhirnya, sebuah plakat peringatan diresmikan untuk menghormati kapal penjelajah legendaris Rusia. Dan pada 11 September 2007, sebuah monumen “Varyag” diresmikan di sana.

Tanggal 1 November menandai 110 tahun sejak kapal penjelajah legendaris Varyag diluncurkan.

Kapal penjelajah "Varyag" dibangun atas perintah Kekaisaran Rusia di galangan kapal William Crump and Sons di Philadelphia (AS). Ia meninggalkan dermaga Philadelphia pada tanggal 1 November (19 Oktober OS), 1899.

Dalam hal karakteristik teknis, Varyag tidak ada bandingannya: dilengkapi dengan senjata meriam dan torpedo yang kuat, ia juga merupakan kapal penjelajah tercepat di Rusia. Selain itu, Varyag dilengkapi dengan telepon, elektrifikasi, serta stasiun radio dan ketel uap modifikasi terkini.

Setelah pengujian pada tahun 1901, kapal tersebut dipresentasikan kepada masyarakat St.

Pada Mei 1901, kapal penjelajah tersebut dikirim ke Timur Jauh untuk memperkuat skuadron Pasifik. Pada bulan Februari 1902, kapal penjelajah, setelah berlayar separuh dunia, membuang sauh di jalan raya Port Arthur. Sejak saat itu pelayanannya dimulai sebagai bagian dari skuadron. Pada bulan Desember 1903, kapal penjelajah tersebut dikirim ke pelabuhan netral Chemulpo di Korea untuk dijadikan kapal stasioner. Selain Varyag, ada kapal-kapal skuadron internasional di serangan itu. Pada tanggal 5 Januari 1904, kapal perang Rusia "Koreets" tiba di pinggir jalan.

Pada malam tanggal 27 Januari (9 Februari, gaya baru), 1904, Jepang kapal perang melepaskan tembakan ke skuadron Rusia, yang ditempatkan di serangan Port Arthur. Perang Rusia-Jepang (1904-1905) dimulai, berlangsung selama 588 hari.

Kapal penjelajah "Varyag" dan kapal perang "Koreets", yang terletak di Teluk Chemulpo Korea, dihadang oleh skuadron Jepang pada malam tanggal 9 Februari 1904. Awak kapal Rusia, yang mencoba menerobos dari Chemulpo ke Port Arthur, terlibat dalam pertempuran yang tidak seimbang dengan skuadron Jepang, yang mencakup 14 kapal perusak.

Selama satu jam pertama pertempuran di Selat Tsushima, awak kapal penjelajah Rusia menembakkan lebih dari 1,1 ribu peluru. "Varyag" dan "Koreets" melumpuhkan tiga kapal penjelajah dan sebuah kapal perusak, tetapi mereka sendiri menerima kerusakan parah. Kapal-kapal tersebut kembali ke pelabuhan Chemulpo, di mana mereka menerima ultimatum dari Jepang untuk menyerah. Pelaut Rusia menolaknya. Dengan keputusan dewan perwira, Varyag ditenggelamkan dan Korea diledakkan. Prestasi ini menjadi simbol keberanian dan keberanian para pelaut Rusia.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, semua peserta pertempuran (sekitar 500 orang) dianugerahi penghargaan militer tertinggi - Salib St. Setelah perayaan, awak Varyag dibubarkan, para pelaut mulai bertugas di kapal lain, dan komandan Vsevolod Rudnev dianugerahi, dipromosikan, dan pensiun.

Tindakan "Varyag" selama pertempuran bahkan menyenangkan musuh - setelah Perang Rusia-Jepang, pemerintah Jepang membuat museum di Seoul untuk mengenang para pahlawan "Varyag" dan menganugerahi komandannya Vsevolod Rudnev Ordo Matahari Terbit.

Setelah pertempuran legendaris di Teluk Chemulpo, Varyag terletak di dasar Laut Kuning lebih dari setahun. Baru pada tahun 1905 kapal yang tenggelam itu diangkat, diperbaiki, dan dioperasikan. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dengan nama "Soya". Selama lebih dari 10 tahun, kapal legendaris itu berfungsi sebagai kapal pelatihan bagi para pelaut Jepang, tetapi untuk menghormati masa lalunya yang heroik, Jepang menyimpan tulisan di buritan - “Varyag”.

Pada tahun 1916, Rusia mengakuisisi bekas kapal perang Rusia Peresvet, Poltava dan Varyag dari sekutunya Jepang. Setelah membayar 4 juta yen, Varyag diterima dengan antusias di Vladivostok dan pada tanggal 27 Maret 1916, bendera St.Andrew dikibarkan kembali di kapal penjelajah tersebut. Kapal itu terdaftar di awak Pengawal dan dikirim untuk memperkuat detasemen Kola Armada Arktik. Pada tanggal 18 November 1916, kapal penjelajah "Varyag" disambut dengan sungguh-sungguh di Murmansk Pasukan laut pertahanan Teluk Kola.

Namun, mesin dan ketel uap kapal penjelajah memerlukan perbaikan segera, dan artileri memerlukan persenjataan kembali. Hanya beberapa hari sebelumnya Revolusi Februari"Varyag" berangkat ke Inggris, ke dermaga perbaikan kapal di Liverpool. Varyag tetap berada di dermaga Liverpool dari tahun 1917 hingga 1920. Dana yang diperlukan untuk perbaikannya (300 ribu pound) tidak pernah dialokasikan. Setelah tahun 1917, kaum Bolshevik secara permanen menghapus Varyag sebagai pahlawan armada “tsar” dari sejarah negara tersebut.

Pada bulan Februari 1920, saat sedang ditarik melalui Laut Irlandia ke Glasgow (Skotlandia), di mana kapal tersebut dijual sebagai barang bekas, kapal penjelajah tersebut terjebak dalam badai yang kuat dan duduk di atas bebatuan. Semua upaya untuk menyelamatkan kapal tidak berhasil. Pada tahun 1925, kapal penjelajah itu dibongkar sebagian di lokasi, dan lambung kapal sepanjang 127 meter diledakkan.

Itu ditarik pada tahun 1947 film fitur“Kapal penjelajah “Varyag”, dan pada tanggal 8 Februari 1954, pada malam peringatan 50 tahun prestasi “Varyag”, sebuah malam gala diadakan di Moskow dengan partisipasi para veteran Pertempuran Chemulpo, di mana atas nama pemerintah Soviet pahlawan “Varangia” dianugerahi medali “Untuk Keberanian”. Perayaan hari jadi berlangsung di banyak kota di seluruh negeri.

Pada peringatan 100 tahun pertempuran heroik pada tahun 2004, delegasi Rusia mendirikan sebuah monumen untuk pelaut Rusia "Varyag" dan "Koreyts" di Teluk Chemulpo. Pada pembukaan peringatan di pelabuhan Incheon ( bekas kota Chemulpo) andalannya hadir Armada Pasifik Kapal penjelajah rudal penjaga Rusia "Varyag".

"Varyag" saat ini adalah penerus dengan nama yang sama kapal legendaris generasi pertama - dipersenjatai dengan sistem rudal serangan multiguna yang kuat, yang memungkinkan Anda mencapai target permukaan dan darat pada jarak yang cukup jauh. Juga di gudang senjatanya terdapat peluncur roket, tabung torpedo dan beberapa instalasi artileri dari berbagai kaliber dan tujuan. Oleh karena itu di NATO kapal Rusia Kelas ini secara kiasan disebut “pembunuh kapal induk”.

Pada tahun 2007, di Skotlandia, tempat "Varyag" yang legendaris menemukan tempat perlindungan terakhirnya, tempat itu dibuka kompleks peringatan, yang dihadiri oleh kapal besar anti kapal selam (BOD) Angkatan Laut Rusia "Severomorsk". Monumen-monumen ini, dibuat dalam bahasa Rusia tradisi maritim, menjadi peringatan pertama semangat militer Rusia di luar Rusia dan simbol abadi rasa syukur dan kebanggaan keturunan.

Pada tahun 2009, dalam rangka peringatan 105 tahun pertempuran legendaris dengan skuadron Jepang, sebuah proyek pameran internasional yang unik “Cruiser “Varyag” diciptakan. Penemuan peninggalan, termasuk barang langka asli dari kapal legendaris dan kapal perang “Koreets” dari koleksi museum Rusia dan Korea. Pameran serupa yang menunjukkan peninggalan armada Rusia belum pernah terlihat dalam sejarah Rusia.

Materi disusun berdasarkan informasi dari RIA Novosti dan sumber terbuka

Cruiser "Varyag", Rusia, 1899. Direktori Sejarah

PENJELAJAHI "VARYAG"

ODYSSEY DARI CRUISER "VARYAG"

Vladimir KRAVTSEVICH-ROZHNETSKY

80 tahun yang lalu, pada akhir Maret 1922, jantung baja heroik legenda armada Rusia, kapal penjelajah Varyag, berhenti berdetak. Selama perjalanan menuju pabrik perusahaan pembuatan kapal di dekat kota Lendalfoot, kapal tersebut menabrak bebatuan di Laut Irlandia dan setengah tenggelam 500 meter dari pantai Skotlandia. Semua upaya untuk mengapungkan kembali kapal penjelajah itu sia-sia, dan perusahaan membongkar kapal tersebut untuk dijadikan barang bekas. "Varyag" telah tiada, namun kejayaan, keberanian dan keberanian para krunya, yang bertahan dalam pertempuran dengan skuadron Jepang di Chemulpo pada tanggal 27 Januari 1904 dan tidak menurunkan benderanya, akan selalu diingat oleh rakyat Rusia.

Perjalanan ke Tanah Air

Kapal penjelajah lapis baja, bersisi tinggi, dan tampan "Varyag" diletakkan 105 tahun yang lalu di galangan kapal salah satu perusahaan pembuatan kapal terbesar di Amerika Serikat - pabrik Wilhelm Kramp (Philadelphia) atas perintah Angkatan Laut...

0 0

“Varyag” kami yang bangga tidak menyerah kepada musuh, tidak ada yang menginginkan belas kasihan…” - semua orang tahu kata-kata dari lagu ini, tetapi faktanya lagu tersebut awalnya ditulis di Jerman sebagai penghormatan atas prestasi orang Rusia pelaut dan hanya beberapa saat kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia, tidak semua orang ingat (musik oleh A.S. Turishchev, lirik oleh Rudolf Greinz, terjemahan E. Studenskaya, 1904). Betapa tidak semua orang saat ini mengingat prestasi prajurit dan perwira kita yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada malam tanggal 8-9 Februari 1904, ketika senjata sudah bergemuruh di Port Arthur, ledakan menderu-deru dan sorotan lampu sorot Rusia melesat melintasi perairan yang gelap untuk mencari kapal perusak Jepang yang menyerang, keheningan yang mencekam menebal sejauh 260 mil. selatan, melewati pelabuhan Chemulpo di Korea. Di bawah cahaya api yang menyala terang di pantai, mereka mendarat di dermaga kota pasukan Jepang, dan di pinggir jalan, kapal penjelajah dan kapal perusak Jepang tersebar di antara kapal-kapal asing, menahan kapal penjelajah Rusia "Varyag" dan sebuah kapal perang di bawah todongan senjata dengan senjata dan tabung torpedo...

0 0

Heroik dan nasib tragis kapal penjelajah "Varyag"

Lebih dari 300 tahun yang lalu, dengan dekrit Peter Agung, bendera St. Andrew pertama kali dikibarkan di kapal Rusia. Sejak itu, banyak halaman heroik telah ditulis dalam sejarah armada, tetapi kapal penjelajah "Varyag", yang menolak menurunkan spanduk di depan skuadron musuh yang besar pada tahun 1904, akan selamanya diingat orang sebagai simbol yang paling mencolok. keberanian, pengorbanan diri dan keberanian militer.

sejarah kapal penjelajah "Varyag"

0 0

Dari kesimpulan komisi dalam negeri yang terdiri dari spesialis berpengalaman yang memeriksa Varyag: “... Boiler Nikloss sangat menarik, tetapi tampaknya hanya dalam gagasan, tetapi dalam praktiknya, terlepas dari sejumlah malfungsi dan kesulitan, mereka tidak akan memberikan apa pun."

Pada tanggal 3 Mei 1901, Varyag menyelesaikan perjalanannya melintasi Atlantik, membuang sauh di jalan raya Kronstadt. Setelah serangkaian perbaikan, pada bulan Agustus tahun yang sama kapal penjelajah tersebut kembali melaut. Di Danzig, dua kaisar mengunjungi kapal tersebut sekaligus: Nicholas II dan Wilhelm II. Pada akhir September, Varyag yang berada di Laut Mediterania menerima perintah rahasia...

0 0

Kapal penjelajah "Varyag" dibangun pada tahun 1899. Kapal itu menjadi bagian dari Armada Pasifik. Menjelang Perang Rusia-Jepang, Varyag berlayar ke pelabuhan netral Korea, Chemulpo (Incheon modern). Di sini dia mendapati dirinya siap membantu kedutaan Rusia. Kapal kedua adalah kapal perang “Koreets”.

Menjelang pertempuran

Pada Malam Tahun Baru 1904, Kapten Vsevolod Rudnev menerima enkripsi rahasia. Dilaporkan bahwa kaisar Korea mengetahui tentang pergerakan sepuluh kapal Jepang menuju Chemulpo (tenggelamnya kapal penjelajah "Varyag" terjadi pada suatu waktu di teluk pelabuhan ini). Sejauh ini belum ada perang, meski kedua negara secara aktif mempersiapkannya. Di Rusia, Jepang dipandang rendah, itulah sebabnya angkatan darat dan angkatan laut ikut terlibat situasi sulit ketika konflik pecah dengan sungguh-sungguh.

Armada Jepang dikomandoi oleh Laksamana Sotokichi Uriu. Kapal-kapalnya tiba di lepas pantai Korea untuk menutupi pendaratan. Armada itu seharusnya menghentikan Varyag jika memutuskan untuk pergi...

0 0

Hanya sedikit orang di negara kita yang belum pernah mendengar tentang prestasi kapal penjelajah “Varyag”. Namun demikian jumlah yang sangat besar materi yang dikhususkan untuk topik ini, banyak nuansa dari kehidupan kapal yang masih tersembunyi. Artikel ini tidak mengklaim demikian kelengkapan atau ketidakberpihakan, karena sejarah menurut definisinya tidak bisa tidak memihak, namun sejarah memungkinkan kita mempelajari sesuatu yang baru tentang nasib kapal penjelajah terkenal− simbol kepahlawanan dan keberanian Angkatan Laut Rusia.

Varyag dibangun di Philadelphia dan diluncurkan 113 tahun lalu pada tanggal 1 November 1899. Menurut banyak surat kabar asing, kapal penjelajah itu terkenal kecepatan tinggi dan bisa mengklaim tempat pertama di antara kapal-kapal sekelasnya. Namun, sejak hari pertama keberadaannya, “Varyag” terbukti tidak ada sisi terbaik, banyak sistem dan mekanisme yang terus-menerus gagal, rusak, dan gagal. Sifat kapal penjelajah yang keras kepala terus-menerus menuntut perhatian dan “mendidik” awak kapal dengan masalah yang tiada habisnya. "Varyag" adalah kapal pertama yang dibangun sesuai dengan peraturan pembuatan kapal yang baru, tetapi ini hanya dapat menjelaskan sebagian kelemahan desainnya yang tak terhitung jumlahnya. Masalah terbesar bagi awak kapal disebabkan oleh ketel uap Nikloss, yang ternyata tidak hanya berubah-ubah dalam pengoperasiannya, tetapi juga berbahaya, terus-menerus membakar para pelaut dengan uap super panas.

Dari kesimpulan komisi dalam negeri yang terdiri dari spesialis berpengalaman yang memeriksa Varyag: “... Boiler Nikloss sangat menarik, tetapi tampaknya hanya dalam gagasan, tetapi dalam praktiknya, terlepas dari sejumlah malfungsi dan kesulitan, mereka tidak akan memberikan apa pun."

Selain itu, ada kesalahan dalam proyek itu sendiri. Tidak ada cukup ruang untuk air bersih, batu bara, gudang tambang, jangkar, dan suku cadang. Tempat tinggal petugas sempit dan tidak nyaman. Tetapi kesalahan terbesar para pengembang adalah bahwa kapal penjelajah tersebut tidak memiliki stabilitas yang dibutuhkan. Untuk memperbaiki cacat tersebut, perlu ditambahkan babi besi cor dengan berat total 200 ton ke dalam palka. Hal ini menyebabkan penurunan kecepatan dan konsumsi batubara yang berlebihan.

Pada tanggal 3 Mei 1901, Varyag menyelesaikan perjalanannya melintasi Atlantik, membuang sauh di jalan raya Kronstadt. Setelah serangkaian perbaikan, pada bulan Agustus tahun yang sama kapal penjelajah tersebut kembali melaut. Di Danzig, dua kaisar mengunjungi kapal tersebut sekaligus: Nicholas II dan Wilhelm II. Pada akhir September, Varyag berada di Laut Mediterania diterima perintah rahasia untuk melanjutkan ke Timur Jauh dengan kunjungan ke Teluk Persia untuk menunjukkan kepada kekuatan angkatan laut (terutama Inggris Raya) kemampuan armada domestik. Untuk tujuan yang sama, kapal mengunjungi pelabuhan Nagasaki. Selain itu, karena banyaknya kerusakan dan kegagalan dalam pengoperasian, sepenuhnya sistem yang berbeda kapal baru, pelaut kami terpaksa singgah di Kolombo, Karachi dan sejumlah pelabuhan lainnya. Akhirnya, pada bulan Februari 1902, Varyag berakhir di Port Arthur.

Pada bulan Oktober, setelah menyelesaikan perbaikan lagi, kapal penjelajah tersebut mengunjungi Chemulpo untuk pertama kalinya, tetapi kembali menghabiskan tahun baru 1903 di eliminasi tanpa akhir malfungsi. Selain itu, karena meningkatnya kemungkinan perang dengan Jepang, berbagai latihan terus dilakukan di skuadron. Rutinitas kehidupan di kapal mencapai tingkat ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya; misalnya, perbaikan barang-barang pribadi dimulai setelah ada sinyal khusus dari kapal utama. Pada bulan April, Varyag, dalam pelayaran pelatihan, memenuhi tujuan utamanya - kapal penjelajah pengintai berkecepatan tinggi untuk skuadron, meskipun kecepatannya tidak lagi berbeda.

Awal Perang Rusia-Jepang menemukan kapal penjelajah dan kapal perang kami "Koreets" di serangan Chemulpo. Kapal perang lain yang berdiri di dekatnya adalah milik Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Pada tanggal 26 Januari, kapal-kapal skuadron Jepang muncul di pinggir jalan. Kapal kami terjebak. Tidak ada tempat untuk menunggu bantuan pada masa itu.

Pada pagi hari tanggal 27 Januari 1904, kapten kapal penjelajah “Varyag” Rudnev mengatakan kepada kru: “Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan kapal penjelajah tersebut. Kami tidak akan menyerahkan kapalnya kepada mereka, kami juga tidak akan menyerahkan diri kami sendiri, dan kami akan berjuang sampai kesempatan terakhir.”

Oleh tradisi lama semua pelaut berganti seragam bersih, memahami dengan jelas bahwa kecil kemungkinannya mereka akan selamat. Setelah mengangkat jangkar, “Varyag” dan “Korea” bergerak menuju kematian yang tak terhindarkan. Kapal-kapal Sekutu diberi isyarat: “Jangan terlalu mengingat kami!” Awak kapal kekuatan asing, berbaris di geladak, memberi hormat, dan band kuningan memainkan lagu kebangsaan mereka, serta lagu kebangsaan Kekaisaran Rusia sebagai tanda penghormatan khusus.

Skuadron Jepang, yang terdiri dari enam kapal penjelajah dan delapan kapal perusak, sedang menunggu Rusia sepuluh mil dari Chemulpo. Sebagian besar kapal lebih baru, lebih maju secara teknis dan lebih kuat dalam hal persenjataan. Dan dua kapal penjelajah lapis baja lebih unggul dari Varyag lapis baja. Kerang Jepang menyala dasar Shimosisnya lebih kuat daripada shimosis piroksilin kami. Senjata artileri Kapal-kapal Rusia (tidak seperti senjata Jepang) tidak memiliki pemandangan optik dan ditujukan pada “mata” seperti di masa lalu. Dan tidak ada gunanya membicarakan keunggulan Jepang dalam hal daya tembak. "Varyag" yang pemberani menghadapi skuadron Jepang tanpa peluang kemenangan sedikit pun. Skuadron yang akan menembaknya dengan darah dingin dan tanpa ampun. Tapi bukan tanpa alasan ada satu pepatah mulia yang berbunyi: "Banyak musuh - banyak kehormatan!" Pada hari itu, Jepang menunjukkan kehormatan yang luar biasa kepada para pelaut kami.

Sekitar tengah hari, tembakan pertama dari kapal musuh yang paling tangguh, Asama, terdengar titik lemah"Varyag": kurangnya perisai senjata sederhana dan menara lapis baja, yang menyebabkannya kerugian besar dalam personel perhitungan. Setelah dua puluh menit tembakan badai, hampir semua senjata kanan yang digunakan Varyag untuk menghadapi musuh hancur atau rusak, dan kebakaran mulai terjadi di kapal. Di bawah penembakan terus menerus dengan bantuan "Korea" yang menutupinya, "Varyag" beralih ke Jepang di sisi lain. Tembakan balasannya menemukan sasarannya, satu kapal perusak tenggelam, dan tembakan mulai mengenai kapal penjelajah lainnya. Tiba-tiba, Varyag kandas, menjadi sasaran empuk. Skuadron Jepang mulai mendekat dengan cepat. Namun keajaiban terjadi: serangkaian serangan kaliber besar di sisi kiri membuat kapal kandas. Setelah menerima lubang di bawah permukaan air, kapal penjelajah meluncur ke pelabuhan, awak kapal gagal memompa air, dan badai api terus menyebar ke seluruh kapal. Segera kemudinya hancur, Kapten Rudnev secara ajaib selamat dari ledakan peluru di menara komando. Namun para pelaut Rusia menunjukkan keajaiban keberanian, disiplin, dan keterampilan; kapal penjelajah Asama, yang mendekat secara sembarangan, menerima sejumlah serangan langsung. Untuk menghindari bahaya, Jepang memutuskan untuk membawanya keluar dalam pertempuran. Di bawah kedok "Korea", kapal penjelajah yang tak terkalahkan kembali ke serangan Chemulpo.

"...Aku tidak akan pernah melupakan ini pemandangan yang menakjubkan“,” kenang kapten kapal Prancis itu kemudian, “seluruh geladak berlumuran darah, mayat dan sisa-sisa mayat tergeletak di mana-mana. Tidak ada yang tetap utuh, semuanya menjadi tidak dapat digunakan, rusak, berlubang. Asap keluar dari banyak lubang, dan kemiringan ke sisi kiri semakin meningkat.”

Akibat pertempuran yang berlangsung sekitar satu jam, Varyag menenggelamkan satu kapal perusak dan merusak empat kapal penjelajah, menurut berbagai perkiraan, Jepang kehilangan sekitar tiga puluh orang tewas dan dua ratus luka-luka. “Varyag” menderita lebih parah; ia kehilangan hampir semua senjatanya. 31 pelaut tewas, 91 luka berat dan sekitar seratus diterima cedera ringan. Dalam situasi ini, Rudnev yang terluka, sesuai dengan pendapat dewan militer, memutuskan untuk menghancurkan kapal dan menempatkan awaknya di kapal sekutu. Pukul 18:10 orang Korea diledakkan dan Varyag ditenggelamkan. Pelaut Rusia ditempatkan di kapal Prancis, Inggris, dan Italia. Petugas medis militer Sekutu menyediakan semuanya bantuan yang diperlukan luka. Dan hanya orang Amerika yang tidak menerima satu pun pelaut kami, menjelaskan hal ini dengan kurangnya izin dari ibu kota.

Salah satu surat kabar Perancis kemudian menulis: “ Angkatan Laut Amerika“Mungkin masih sangat muda untuk memiliki tradisi tinggi yang dimiliki angkatan laut negara lain.”
Surat kabar domestik “Rus” menjawab mereka sebagai berikut: “Pemuda hampir tidak memainkan peran penting dalam hal kesopanan moral dasar…”.

Sambutan hangat menanti para pahlawan yang pulang ke tanah air kemanapun. Dari negara-negara Eropa Ada surat ucapan selamat dan telegram. Para pelaut yang menonjol di Chemulpo diberikan penghargaan Salib St, dan kapten peringkat pertama V.F. Rudnev dianugerahi Ordo St. George, gelar keempat. Selain itu, ia diangkat ke pangkat aide-de-camp, menerima tempat di rombongan kaisar Rusia. GP menerima pesanan yang sama. Belyaev (kapten "Korea") dan setiap perwira dari "Varyag". Kemudian, Rudnev diangkat menjadi komandan kapal perang baru "Andrei Pervozvanny", tetapi pada bulan Oktober 1905 ia tidak lagi disukai karena simpatinya terhadap para pelaut yang berpikiran revolusioner dan kerusuhan yang terjadi di awak kapal. Dia dipecat dari dinas dan dikirim untuk pensiun ke sebuah perkebunan keluarga kecil di provinsi Tula. Pada tahun 1913, pada usia 58 tahun, setelah lama sakit, Vsevolod Fedorovich meninggal...

Namun, kisah kapal penjelajah yang agung tidak berakhir di situ. Pada tahun 1904 Jepang menerimanya larutan angkat Varyag dari bawah. Bertentangan dengan perhitungan, pekerjaan itu memakan waktu lebih dari satu tahun, menghabiskan biaya satu juta yen bagi perbendaharaan Jepang, dan baru selesai pada bulan Oktober 1905. Kapal itu diperbaiki dan dioperasikan. "Varyag" menerima nama baru - "Soya". Fakta yang aneh adalah bahwa orang Jepang tetap berada di buritan judul asli penjelajah yang bangga. Sebuah keputusan luar biasa yang melanggar tradisi siapa pun kekuatan laut, diabadikan berdasarkan dekrit Kaisar Mutsuhito sendiri. Dan ini menggambarkan betapa tingginya nilai negara tersebut Matahari Terbit keberanian Pelaut Rusia. Keberanian dan penghinaan terhadap kematian yang ditunjukkan sepenuhnya konsisten dengan semangat samurai dan kode kehormatan Bushido. Dan fakta bahwa Rusia adalah musuh mereka tidak banyak berubah. Orang Jepang tahu bagaimana menghormati lawan-lawannya dan mengagumi keberanian mereka. Kapal penjelajah "Soya" digunakan sebagai contoh yang jelas untuk pendidikan pelaut Jepang. Setiap tim baru yang terdiri dari pelaut atau taruna yang datang untuk belajar berbaris di geladak dan menceritakan kisah bagaimana kapal penjelajah Rusia ini menolak menyerah, menghadapi seluruh skuadron.

Baru pada tahun 1916, selama Perang Dunia Pertama, Jepang setuju untuk menjual Varyag dan sejumlah kapal Rusia lainnya yang direbutnya. Setelah membayar empat juta yen pada tanggal 27 Maret, kapal itu disucikan kembali dan bendera, dongkrak, dan panji-panji kami dikibarkan. Kali ini tim awak pengawal dikirim ke kapal penjelajah gagah berani. Ketika tim menerima Varyag, kondisinya sangat buruk; hampir semua sistem, mekanisme, dan perangkat memerlukan perbaikan. Dan sekali lagi pekerjaan tanpa akhir dimulai di seluruh kapal. Pada pertengahan Juni, kapal penjelajah Varyag dan kapal perang Chesma meninggalkan Vladivostok. Mereka harus menempuh perjalanan panjang menuju Laut Mediterania melalui Terusan Suez. Kecelakaan di Varyag terjadi satu demi satu, para penjaga terus bekerja dalam mode darurat. Pada akhir Agustus, kapal kami muncul di Aden dan dicat ulang dengan warna perang. Pada tanggal 8 September, kapal-kapal tersebut memasuki Laut Mediterania, di mana mereka terpisah. Kapal perang Chesma pergi ke Alexandria, dan kapal penjelajah Varyag ke La Valletta, melakukan manuver anti-kapal selam yang rumit. Pada awal Oktober dia sudah berada di Atlantik. Dekat Irlandia, kapal penjelajah itu terjebak dalam badai yang dahsyat, kebocoran terjadi di palka, dan kapal secara ajaib tidak tenggelam ke dasar. Selain itu, hanya berkat keberuntungan, “Varyag” berhasil menghindari Jerman. kapal selam. Meskipun transportasi Inggris setelahnya dihancurkan oleh torpedo Jerman. Pada 17 November, kapal penjelajah mencapai Rusia dan berhenti di Aleksandrovsk (sekarang Polyarny).

Kapal penjelajah Jepang "Soya" (1907-1916). Di Vancouver, 1909

"Varyag" ditunjuk sebagai kapal andalan yang melindungi Teluk Kola. Namun karena sangat membutuhkan perbaikan, diputuskan untuk mengirimkannya ke Inggris. Pada saat yang sama, direncanakan untuk melengkapi kembali kapal dengan senjata baru. Pada tanggal 25 Februari 1917, Varyag berlayar ke Glasgow. Di atas kapal itu ada orang Inggris dan perwira Perancis, serta pilot Rusia dikirim untuk pelatihan ke sekutu. Namun, saat kapal sedang berlayar, terjadi pergantian kekuasaan di Rusia. Pada malam hari tanggal 4 Maret, kapal penjelajah berhenti di Liverpool, dan di pagi hari awak kapal diberitahu tentang turun takhta Nicholas II dan berdirinya Pemerintahan Sementara. Setelah dua hari menunggu dengan cemas, konsul Rusia, yang tetap bungkam tentang kerusuhan di Helsingfors dan Kronstadt, mengucapkan selamat kepada para pelaut atas kebebasan baru mereka, mengumumkan bahwa mulai sekarang kata “master” akan ditambahkan ke jajaran pangkat junior.

Pada akhir bulan Maret, Inggris menghitung waktu dan biaya pekerjaan perbaikan di Varyag - dua belas bulan dan 300 ribu pound sterling. Alhasil, di penghujung musim semi hampir seluruh tim keluar. Ada yang berangkat ke Amerika untuk menerima kapal yang dibeli dari Amerika, sisanya pulang ke Rusia. Sekitar selusin pelaut tetap berada di kapal penjelajah untuk keamanan. Ketika pemerintah baru Soviet mengumumkan penarikan negara kita dari Perang Dunia Pertama, Inggris menangkap semua yang ada di pelabuhan kapal domestik. Di antara mereka adalah “Varyag” yang tidak bersenjata. Bendera St. Andrew diturunkan di kapal dan diganti dengan bendera angkatan laut Inggris. Pada awal musim semi 1918, semua pelaut Rusia yang ditangkap dibebaskan dan berangkat ke Murmansk dengan kapal Portugis. Dan, karena Soviet dengan tegas menolak membayar utang lama, Varyag dibubarkan.

Jelas sekali, kapal bandel itu sangat tidak setuju untuk mengakhiri hidupnya dengan cara ini... Jelas sekali, dipotong-potong di pabrik tampak memalukan baginya... Jelas sekali, setelah menghabiskan bertahun-tahun di penawanan Jepang, dia mengadopsi sesuatu dari kekuatan timur. Pada tahun 1920, dalam perjalanan ke lokasi pemotongan di Firth of Clyde di lepas pantai Skotlandia, “Varyag” yang legendaris terjebak dalam badai dan melakukan harakiri, melemparkan dirinya ke bebatuan dan merobek dasarnya. Upaya untuk memindahkan kapal tidak berhasil. Baik segera maupun nanti pada musim panas tahun 1923, ketika beberapa orang Jerman dan perusahaan Inggris. Pada musim gugur tahun 1924, yang tersisa dari kapal hanyalah kerangka yang patah menjadi dua: bagian haluan terjepit batu, dan bagian buritan menghilang di bawah air.

Pada musim panas 2003, penyelam scuba Rusia melakukan penyelaman spesial bekerja untuk mencari sisa-sisa kapal penjelajah di Laut Irlandia. Kelompok tersebut menemukan lambung kapal Varyag yang hancur dua mil dari desa Lendelfoot di Skotlandia pada kedalaman delapan meter. Mereka juga berhasil mengangkat pecahan individu kapal terkenal itu ke permukaan. Cucu V.F. Rudnev, Nikita Rudnev, yang saat ini tinggal di Prancis, ikut aktif dalam ekspedisi bawah air ini. 30 Juli 2006 dalam waktu dekat lokalitas dari tempat peristirahatan terakhir "Varyag", di desa Lendelfoot, peresmian sebuah plakat peringatan berlangsung.

13 Juli 2009 dari Korea Selatan sejumlah peninggalan dibawa ke Rusia terkait dengan prestasi kapal kami di Chemulpo, yang pada tanggal 25 Juli, menjelang Hari Raya Angkatan laut sebagai bagian dari pameran keliling “Cruiser “Varyag”. Menemukan Relik" muncul di State Hermitage. Dan pada tanggal 11 November 2010 di KBRI Federasi Rusia Di Seoul, Walikota Incheon menghadiahkan kepada duta besar kami senjata kapal penjelajah “Varyag”, yang disimpan di museum setempat.

"Varyag" adalah kapal perang paling terkenal dalam sejarah armada Rusia. Banyak artikel dan buku telah ditulis tentang prestasinya, lagu telah ditulis, dan film telah dibuat. Dan ini wajar, karena Anda perlu mengetahui sejarah Anda dan melestarikannya dengan hati-hati. Dan juga untuk mencintai Tanah Air, tidak melupakan para pahlawan yang tidak menyia-nyiakan bakat, kekuatan, atau kehidupan untuk itu. Kita, yang hidup saat ini, harus layak atas kenangan indah mereka.