Suku Rusia kuno. Lima suku Slavia yang misterius

Orang Slavia tidak satu-satunya orang yang mendiami Rus Kuno. Suku lain yang lebih kuno juga “dimasak” di kualinya: Chud, Merya, Muroma. Mereka pergi lebih awal, tetapi meninggalkan jejak mendalam pada etno, bahasa, dan bahasa Rusia cerita rakyat.

Chud

“Apa pun nama perahunya, begitulah perahu itu akan mengapung.” Orang-orang misterius Chud sepenuhnya sesuai dengan namanya. Versi populer mengatakan bahwa orang Slavia menjuluki beberapa suku Chud, karena bahasa mereka tampak aneh dan tidak biasa bagi mereka. Dalam sumber-sumber dan cerita rakyat Rusia kuno, ada banyak referensi tentang “chud”, yang “diberikan upeti oleh orang-orang Varangian dari luar negeri.” Mereka mengambil bagian dalam kampanye Pangeran Oleg melawan Smolensk, Yaroslav the Wise berperang melawan mereka: "dan mengalahkan mereka, dan mendirikan kota Yuryev," legenda dibuat tentang mereka, seperti keajaiban bermata putih - orang-orang kuno, mirip dengan “peri” Eropa. Mereka meninggalkan jejak besar pada toponimi Rusia Danau Peipus, pantai Peipsi, dan desa-desa: “Chudi Depan”, “Chudi Tengah”, “Chudi Belakang” dinamai menurut nama mereka. Dari barat laut Rusia saat ini hingga pegunungan Altai, jejak misterius “menakjubkan” mereka masih dapat dilacak.

Sudah lama menjadi kebiasaan untuk mengasosiasikan mereka dengan masyarakat Finno-Ugric, karena mereka disebutkan di tempat-tempat di mana perwakilan masyarakat Finno-Ugric tinggal atau masih tinggal. Namun cerita rakyat yang terakhir juga menyimpan legenda tentang orang-orang Chud kuno yang misterius, yang perwakilannya meninggalkan tanah mereka dan pergi ke suatu tempat, tidak mau menerima agama Kristen. Ada banyak pembicaraan tentang mereka di Republik Komi. Jadi mereka mengatakan bahwa risalah kuno Vazhgort " Desa tua“Di daerah Udora dulunya merupakan pemukiman Chud. Dari sana mereka diduga diusir oleh pendatang baru Slavia.

Di wilayah Kama, Anda bisa belajar banyak tentang Chud: penduduk setempat menggambarkan penampilan mereka (berambut gelap dan berkulit gelap), bahasa, dan adat istiadat. Mereka mengatakan bahwa mereka tinggal di galian di tengah hutan, tempat mereka mengubur diri, menolak untuk tunduk pada penjajah yang lebih sukses. Bahkan ada legenda bahwa “orang Chud pergi ke bawah tanah”: mereka menggali lubang besar dengan atap tanah di atas pilar, dan kemudian merobohkannya, lebih memilih kematian daripada penawanan. Namun tidak ada satu pun kepercayaan populer atau penyebutan kronik yang dapat menjawab pertanyaan: suku macam apa mereka, ke mana mereka pergi, dan apakah keturunan mereka masih hidup. Beberapa ahli etnografi menghubungkan mereka dengan masyarakat Mansi, yang lain dengan perwakilan masyarakat Komi yang memilih untuk tetap menjadi penyembah berhala. Versi paling berani, yang muncul setelah penemuan Arkaim dan “Tanah Kota” Sintashta, menyatakan bahwa Chud adalah aria kuno. Tapi untuk saat ini satu hal yang jelas, Chud adalah salah satu penduduk asli Rus kuno yang telah hilang dari kita.

Merya

“Chud membuat kesalahan, tapi Merya bermaksud gerbang, jalan, dan tonggak sejarah…” - baris-baris puisi Alexander Blok ini mencerminkan kebingungan para ilmuwan pada masanya tentang dua suku yang pernah tinggal bersebelahan dengan Slavia. Namun, tidak seperti yang pertama, Mary memiliki “cerita yang lebih transparan.” Suku Finno-Ugric kuno ini pernah tinggal di wilayah Moskow modern, Yaroslavl, Ivanovo, Tver, Vladimir, dan wilayah Kostroma di Rusia. Yaitu, di pusat negara kita.

Ada banyak referensi tentang mereka; merin ditemukan dalam sejarawan Gotik Jordan, yang pada abad ke-6 menyebut mereka sebagai anak sungai raja Gotik Germanaric. Seperti Chud, mereka berada di pasukan Pangeran Oleg ketika dia melakukan kampanye melawanSmolensk, Kyiv dan Lyubech, seperti yang tercatat dalam Tale of Bygone Years. Benar, menurut beberapa ilmuwan, khususnya Valentin Sedov, pada saat itu secara etnis mereka bukan lagi suku Volga-Finlandia, melainkan “setengah Slavia”. Asimilasi terakhir tampaknya terjadi pada abad ke-16.

Salah satu pemberontakan petani terbesar dikaitkan dengan nama Merya Rus Kuno 1024 tahun. Penyebabnya adalah kelaparan hebat yang melanda Tanah Suzdal. Selain itu, menurut kronik, hal itu didahului oleh “hujan lebat”, kekeringan, embun beku dini, dan angin kering. Bagi kaum Mary, yang sebagian besar perwakilannya menentang Kristenisasi, hal ini jelas terlihat seperti “hukuman ilahi”. Pemberontakan ini dipimpin oleh para pendeta dari "kepercayaan lama" - orang Majus, yang mencoba menggunakan kesempatan ini untuk kembali ke aliran sesat pra-Kristen. Namun, hal itu tidak berhasil. Pemberontakan dikalahkan oleh Yaroslav the Wise, penghasutnya dieksekusi atau dikirim ke pengasingan.

Meskipun sedikit data yang kita ketahui tentang masyarakat Merya, para ilmuwan telah berhasil memulihkannya bahasa kuno, yang dalam linguistik Rusia disebut “Meryansky”. Itu direkonstruksi berdasarkan dialek wilayah Yaroslavl-Kostroma Volga dan bahasa Finno-Ugric. Sejumlah kata ditemukan kembali berkat nama geografis. Ternyata akhiran “-gda” dalam toponimi Rusia Tengah: Vologda, Sudogda, Shogda adalah warisan masyarakat Meryan.

Terlepas dari kenyataan bahwa penyebutan Merya benar-benar hilang dalam sumber-sumber di era pra-Petrine, saat ini ada orang yang menganggap dirinya sebagai keturunan mereka. Ini sebagian besar adalah penduduk wilayah Volga Atas. Mereka mengklaim bahwa Meryan tidak bubar selama berabad-abad, tetapi membentuk substrat (substratum) orang-orang Rusia Besar bagian utara, beralih ke bahasa Rusia, dan keturunan mereka menyebut diri mereka orang Rusia. Namun, tidak ada bukti mengenai hal ini.

muroma

Seperti yang dikatakan dalam Tale of Bygone Years: pada tahun 862 orang Slovenia tinggal di Novgorod, orang Krivichi di Polotsk, orang Merya di Rostov, dan orang Murom di Murom. Kronik terbaru, seperti yang dimaksud Meryan masyarakat non-Slavia. Nama mereka diterjemahkan sebagai “tempat yang ditinggikan di tepi air”, yang sesuai dengan posisi kota Murom, yang untuk waktu yang lama adalah pusat mereka.

Saat ini, berdasarkan temuan arkeologis yang ditemukan di kuburan besar suku tersebut (terletak di antara anak sungai kiri Oka, Ushna, Unzha dan kanan, Tesha), hampir tidak mungkin untuk menentukan dari kelompok etnis mana mereka berasal. Menurut para arkeolog dalam negeri, mereka bisa jadi suku Finno-Ugric lain, atau bagian dari Meri, atau Mordovia. Hanya satu hal yang diketahui, mereka adalah tetangga yang ramah dengan budaya yang sangat maju. Senjata mereka adalah salah satu yang terbaik di wilayah sekitarnya dalam hal pengerjaan, dan perhiasan, yang banyak ditemukan di kuburan, dibedakan berdasarkan kecerdikan bentuknya dan ketelitian dalam pembuatannya. Ciri khas Murom adalah hiasan kepala melengkung yang ditenun dari bulu kuda dan potongan kulit, yang dijalin secara spiral dengan kawat perunggu. Menariknya, tidak ada analoginya di antara suku Finno-Ugric lainnya.

Sumber menunjukkan bahwa kolonisasi Slavia di Murom berlangsung damai dan terjadi terutama melalui hubungan perdagangan yang kuat dan ekonomi. Namun, hasil dari hidup berdampingan secara damai ini adalah bahwa Muroma adalah salah satu suku berasimilasi pertama yang menghilang dari halaman sejarah. KE abad XII mereka tidak lagi disebutkan dalam kronik.

Argumen terpenting dari teori Norman adalah sebagai berikut:

Argumen tambahan adalah bukti arkeologi yang mendokumentasikan keberadaan orang Skandinavia di utara wilayah Slavia Timur, termasuk temuan dari abad ke-9 hingga ke-11 pada penggalian pemukiman Rurik, penguburan di Staraya Ladoga (dari pertengahan abad ke-8) dan Gnezdovo. Di pemukiman yang didirikan sebelum abad ke-10, artefak Skandinavia secara khusus berasal dari periode “pemanggilan kaum Varangian”, sedangkan di lapisan budaya paling kuno, artefak tersebut hampir seluruhnya berasal dari Slavia.

Dalam historiografi, hipotesis Norman pertama kali dirumuskan pada abad ke-18 oleh para ilmuwan Jerman di Akademi Rusia ilmu pengetahuan G.Z. Bayer, G.F. Miller dan A.L. Teori ini juga dianut oleh N.M. Karamzin dan, setelahnya, hampir semua sejarawan besar Rusia abad ke-19.

Perselisihan seputar versi Norman kadang-kadang bersifat ideologis dalam konteks pertanyaan apakah bangsa Slavia dapat menciptakan negara sendiri, tanpa bangsa Norman Varangian. Pada masa Stalin, normalisme di Uni Soviet ditolak oleh tingkat negara bagian, tetapi pada tahun 1960-an, historiografi Soviet kembali ke hipotesis Norman yang moderat sekaligus mengeksplorasi versi alternatif tentang asal usul Rus. Sejarawan asing sebagian besar menganggap versi Norman sebagai versi utama.

Teori Slavia

Teori Slavia dirumuskan oleh V.N. Tatishchev dan M.V. Lomonosov sebagai kritik terhadap teori Norman. Itu berasal dari interpretasi penggalan lain dari The Tale of Bygone Years:

Temuan arkeologis yang dibuat pada abad ke-20 di Pskov, Novgorod, Ruse, Ladoga, dll., menunjukkan hubungan yang sangat erat antara populasi di utara Rus Kuno dan Slavia pantai selatan Baltik - dengan Slavia Pomeranian dan Polabia. Menurut banyak ilmuwan [ yang?], selama awal Abad Pertengahan, Slavia Baltik Selatan langsung pindah ke tanah yang berhubungan dengan utara masa depan Kievan Rus. Hal ini dibuktikan dengan penelitian arkeologi dan antropologi, kraniologis dan linguistik. Pada saat yang sama, keramik Baltik Selatan mencapai Yaroslavl, Volga Atas dan ke Gnezdov di Dnieper, yaitu, tercatat tepatnya di daerah di mana penulis sejarah Kiev menempatkan orang-orang Varangia. ( “Novgorodians dari keluarga Varangian” dll.) Itu tidak ditemukan di Kyiv.

Teori Indo-Iran

Ada pendapat bahwa etnonim “ros” memiliki asal usul yang berbeda dari “rus”, karena jauh lebih kuno. Pendukung sudut pandang ini, juga berasal dari M.V. Lomonosov, mencatat bahwa orang yang “tumbuh” pertama kali disebutkan pada abad ke-6 dalam “ Sejarah Gereja"Zachary the Rhetor, di mana dia ditempatkan di sebelah masyarakat "manusia anjing" dan Amazon, yang oleh banyak penulis ditafsirkan sebagai Wilayah Laut Hitam Utara. Dari sudut pandang ini, hal ini dapat ditelusuri kembali ke suku Roxalan atau Rosomon yang berbahasa Iran (Sarmatian), yang disebutkan oleh penulis kuno.

Etimologi Iran dari nama Rus didukung sepenuhnya oleh O. N. Trubachev (* ruksi“putih, terang” > * kebiasaan > *Rusia > Rusia; Menikahi dengan Osset. rukh(besi.) / rox(Digorsk.) “ringan”).

Sejarah rakyat Rusia menurut sumber tertulis

Sumber tertulis yang berkaitan dengan waktu munculnya etnonim tersebut Rusia, beragam, tetapi pelit secara detail dan tersebar. Di samping itu kronik Rusia kuno, yang disusun di kemudian hari, referensi tentang Rus terdapat dalam sumber-sumber kontemporer Eropa Barat, Bizantium, dan Timur (Arab-Persia dan Khazar) yang bersifat kronik dan memoar.

Kisah Tahun Lalu

Salah satu sumber Rusia kuno paling awal yang bertahan hingga zaman kita adalah The Tale of Bygone Years, yang ditulis oleh biksu Nestor pada awal abad ke-12 berdasarkan kode kronik abad XI. Menurut Nestor, wilayah yang dikuasai pangeran Rusia pada masanya dihuni pada zaman kuno:

Suku Slavia:

Polyans, Drevlyans, Ilmen Slovenes, Polochans, Dregovichi, Severyans, Buzhans (Volynians), Radimichi, Vyatichi, Ulichs, Tivertsy;
suku non-Slavia:

Chud, Merya, semuanya, Muroma, Cheremis, Mordovia, Perm, Pechera, Em, Lithuania, Letgola, Zimigola, Kors, Narova, Livs, Yatvingians;
Penyebutan pertama dalam kronik rakyat Rusia di awal cerita, di masa yang belum ada kronologinya di daftar Suku Afetov: Varyazi, Svei, Urmane, Goth, Rus, Aglyan, Galichan, Volokhovo, Romans, Nemts, Korlyazi, Veneditsi, Fryagov dan lain-lain...

Penyebutan kedua dalam kronik rakyat Rusia di antara kematian tiga orang saudara laki-laki dan perempuan mereka, pendiri Kyiv: Dan hingga hari ini saudara-saudara semakin mempertahankan kekuasaannya...Hanya ada bahasa Slovenia di Rusia: Polyana, Derevlyane, Novgorodians (Ilmen Slovenes), Polochans, Dyrgovichi, Severo, Buzhan, zan untuk berkendara di sepanjang Bug. lalu orang Volyn. Bahasa lain yang menghormati Rus':.. Berikut ini adalah kisah pecahnya bentrokan antar suku Slavia yang terjadi setelah kematian kakak beradik tersebut - Selama tahun-tahun ini, setelah kematian saudara-saudara penabur, (rawa) tersinggung oleh Derevlyans dan orang-orang di sekitar, dan yang paling saya Kozare(dan bangsa Khazar datang menyerang mereka). Berikutnya, ketiga kalinya, Rusia disebutkan sehubungan dengan kronik Bizantium:

Nestor menemukan penyebutan pertama Rusia:

Historiografi modern tidak mengidentifikasi orang-orang yang disebutkan sebagai suku Varangian "Rus", yang menurut PVL disebut ke tanah Novgorod dari pantai Baltik. Salah satu alasannya adalah tanggal kutipan tersebut yang tidak pasti, yang memungkinkan kita untuk mengaitkannya dengan era Bizantium awal dan saat serangan Rusia ke Bizantium.

Penyebutan rinci pertama suku Rus dalam sumber-sumber Bizantium mungkin mengacu pada deskripsi serangan di kota Bizantium Amastris (di pantai selatan Laut Hitam) dalam "Kehidupan George dari Amastris" (menurut beberapa perkiraan - awal tahun 830an, tetapi tidak setelahnya). dalam "Kehidupan George" embun bernama " orang-orang, seperti yang diketahui semua orang, di gelar tertinggi liar dan kasar" Propontis, yang terletak tidak jauh dari Konstantinopel, pertama kali diserang, yang mungkin merupakan indikasi adanya tawar-menawar yang dilakukan sebelumnya di Ibukota Bizantium. Mungkin setelah perang inilah duta besar Rusia, yang berasal dari Swedia, tiba di Konstantinopel untuk berunding, yang dikirim kembali oleh Kaisar Theophilus melalui Kekaisaran Frank (lihat di bawah), yang kedatangan mereka diperkirakan terjadi pada tahun 839. Sejumlah peneliti modern tidak melakukannya. mendukung penanggalan peristiwa ini pada tahun 830-an dan percaya bahwa kampanye tersebut terjadi selama penggerebekan Rusia pada atau bahkan tahun 941. Memang, Bizantium dan Frank yang sama berdebat (lihat Kaganate Rusia) tentang asal usul orang-orang ini dan gelar pemimpin mereka, sebelum mereka benar-benar mengenal Rus di era Pangeran Oleg dan penerusnya.

DI DALAM sastra populer Ada referensi tentang serangan Rusia di pulau Aegina Yunani (dekat Athena) pada tahun 813. Fakta ini berasal dari terjemahan yang salah atas etnonim bajak laut Moor Arab (Berber), Mau rousioi, sebagai "orang Rusia" dalam "Kehidupan St. Athanasius dari Aegina".

Dilihat dari perkataan Photius, pihak Bizantium mengetahui keberadaan Rus'. Pada tahun 867, Photius, dalam sebuah surat kepada para leluhur Timur, berbicara tentang Rus', menyebutkan apa yang disebut baptisan pertama Rus':

“... bahkan bagi mereka yang berkali-kali terkenal dan meninggalkan semua orang dalam keganasan dan pertumpahan darah, mereka yang disebut orang-orang Ros - mereka yang, setelah memperbudak orang-orang yang tinggal di sekitar mereka dan karena itu menjadi terlalu sombong, mengangkat tangan mereka melawan Kekuatan Romawi itu sendiri! Namun sekarang, mereka juga telah mengubah keyakinan kafir dan tak bertuhan yang mereka jalani sebelumnya, menjadi agama Kristen yang murni dan sejati... Dan pada saat yang sama, hasrat dan semangat mereka yang membara terhadap iman begitu berkobar.. . bahwa mereka menerima seorang uskup dan seorang pendeta dan dengan ritual Kristen mereka disambut dengan semangat dan ketekunan yang besar.”

Photius tidak menyebutkan nama Rusia para pemimpin, menurut penulis sejarah Nestor, penggerebekan itu dilakukan oleh Askold dan Dir dari Varangia. Seperti yang dikemukakan oleh para sejarawan, orang-orang Varangian ini memeluk agama Kristen segera setelah kampanye mereka yang sukses melawan Bizantium. Kapan Rusia dipimpin oleh Pangeran Igor kembali mengepung Konstantinopel pada tahun 941, Bizantium sudah teridentifikasi orang-orang yang suka berperang. Penerus Feofan melaporkan: “ Dengan sepuluh ribu kapal, Dews, yang juga disebut Dromites, berasal dari suku Frank, berlayar ke Konstantinopel.» Bangsa Bizantium menganggap semua penduduknya adalah kaum Frank Eropa barat laut. Dalam deskripsi penyerbuan Konstantinopel pada tahun 860, penerus Theophanes yang sama menyebut Rus " suku Skit, tidak terkendali dan kejam". Dalam tulisan Bizantium dari abad ke-10 namanya orang Skit atau Tauro-Scythia mapan di kalangan orang Rusia sebagai orang yang setara dengan konsep tersebut - orang barbar dari pantai utara Laut Hitam.

Informasi paling rinci tentang Rus dan struktur negaranya ditinggalkan oleh Kaisar Bizantium Constantine Porphyrogenitus dalam esainya “On the Administration of the Empire,” yang ditulis sekitar tahun 950.

“...Musim dingin dan cara hidup yang keras di embun yang sama adalah seperti ini. Ketika bulan November tiba, para pangeran mereka meninggalkan Kyiv bersama seluruh orang Rusia dan melakukan polyudye, yaitu tur keliling, yaitu ke Tanah Slavia Drevlyans, Dregovichs, Krivichis, Northerners dan Slav lainnya memberikan penghormatan kepada Dews. Mencari makan di sana selama musim dingin, pada bulan April, ketika es di Dnieper mencair, mereka kembali ke Kyiv, merakit dan melengkapi kapal mereka dan berangkat ke Byzantium.”

Pada bulan Juni, embun dengan barang dan budak diarungi di Dnieper ke Laut Hitam, dan nama jeram Dnieper dicantumkan oleh Konstantin dalam dua bahasa: “ dalam bahasa Rusia dan Slavia“, dan nama “Rusia” memiliki etimologi Skandinavia Kuno yang cukup jelas (lihat tabel di artikel Normanisme). Etimologi lain, berdasarkan dialek Iran, diusulkan pada tahun 1985 oleh M. Yu. Braichevsky, berdasarkan fakta bahwa penduduk berbahasa Iran sudah lama tinggal di wilayah tersebut. Di muara Dnieper, di pulau itu, embun beristirahat sebelum melaut: “mereka melakukan pengorbanan mereka, karena ada pohon ek besar di sana: mereka mengorbankan ayam jantan hidup, mereka memperkuat anak panah di sekitar [pohon ek], dan lainnya - potongan roti, daging, dan apa yang dimiliki setiap orang, sesuai kebiasaan mereka.”

Sumber Eropa Barat

Berita tertanggal pertama Rusia terkandung dalam Bertin Annals dan berasal dari tahun 839, yaitu periode yang lebih awal dari yang dijelaskan dalam kronik Rusia Kuno.

Catatan sejarah melaporkan kedutaan Kaisar Bizantium Theophilus kepada Kaisar Louis yang Saleh pada tanggal 18 Mei 839. Orang-orang tertentu diutus bersama kedutaan Bizantium, kepada siapa Theophilus meminta bantuan untuk kembali ke tanah air mereka:

“Dia juga mengirim bersama mereka orang-orang yang menyebut diri mereka sendiri, yaitu rakyat mereka, Ros, yang telah dikirim oleh raja mereka, yang dijuluki Kagan, sebelumnya sehingga mereka akan menyatakan persahabatan dengannya [Theophilus], menanyakan melalui surat tersebut, karena mereka dapat menerima bantuan dari kaisar, kesempatan untuk kembali, dan juga bantuan melalui seluruh kekuatannya. Dia [Theophilus] tidak ingin mereka mengembalikan [jalan] itu dan berakhir di sana bahaya besar, karena jalan yang mereka lalui menuju dia di Konstantinopel, mereka buat di antara orang-orang barbar dari masyarakat yang sangat kejam dan mengerikan. Setelah memeriksa dengan cermat alasan kedatangan mereka, Kaisar [Louis] mengetahui bahwa mereka berasal dari orang-orang Swedia [Swedia], yang dianggap sebagai pengintai daripada pemohon persahabatan kerajaan itu dan kerajaan kita, dia memerintahkan untuk simpanlah itu bersamanya selama dia benar-benar bisa membukanya."

Keberadaan Rus pada paruh pertama abad ke-9 juga dicatat oleh sumber sinkron lainnya - daftar suku "Ahli Geografi Bavaria". Dalam daftar ini termasuk negara-negara yang tidak berbatasan Kekaisaran Frank dan terletak di sebelah timurnya, disebutkan oleh Ruzzi. Di sebelah suku Ruzzi berdiri suku Caziri, yang darinya para sejarawan mengidentifikasi pasangan Rus-Khazar. Menurut daftar tersebut, Rus' tinggal di sebelah timur Prusia dan bukan milik penduduk Semenanjung Skandinavia, yang terdaftar terletak di utara perbatasan kerajaan Franka.

Sumber Arab-Persia

Secara retrospektif, Rus disebutkan oleh sejarawan Islam At-Tabari dalam “Sejarah Para Nabi dan Raja” (selesai pada tahun 914) ketika menggambarkan peristiwa tahun 644, ketika penguasa Derbent Shahriyar melapor kepada penguasa Arab:

“Saya berada di antara dua musuh: yang satu adalah Khazar, dan yang lainnya adalah Rus, yang merupakan musuh seluruh dunia, terutama orang Arab, dan tidak ada yang tahu cara melawan mereka kecuali masyarakat setempat. Daripada membayar upeti, kami akan melawan Rusia sendiri dan dengan senjata kami sendiri, dan kami akan menahan mereka agar mereka tidak meninggalkan negaranya.”

Para sejarawan sangat kritis terhadap dokumen ini, karena informasi Tabari sampai kepada kita dalam terjemahan Balami dalam bahasa Persia. Orientalis Harkavi secara langsung mencatat bahwa hampir tidak mungkin untuk memisahkan lapisan penerjemah Persia dari informasi Tabari sendiri, yang hidup selama serangan Rus di tanah kelahirannya di Tabaristan (bagian dari Iran modern). As-Salibi, sezaman dengan Balami (abad ke-10), juga berpendapat bahwa tembok ganda Derbent, yang dibangun oleh Shah Persia Khosrow I Anushirvan (-), dimaksudkan untuk melindungi dari Khazar dan Rus.

“Sebelumnya, mereka [Rusia] berada di sini [di Abaskun] di bawah pimpinan Hassan ibn Zaid, ketika Rusia tiba di Abaskun dan melancarkan perang, dan Hassan Zaid mengirim pasukan dan membunuh semua orang.”

“Saya melihat orang Rus ketika mereka tiba untuk urusan perdagangan dan menetap di dekat Sungai Atil. Saya belum pernah melihat orang yang tubuhnya lebih sempurna. Mereka ramping, berambut pirang, berwajah merah dan bertubuh putih. Mereka tidak memakai jaket atau kaftan, tetapi laki-lakinya memakai kisa yang menutupi salah satu sisinya, sehingga satu tangan tetap berada di luar. Masing-masing dari mereka memiliki kapak, pedang dan pisau, dan dia tidak berpisah dengan semua ini. Pedang mereka datar, beralur, Frank. Ada pula yang dilukis dari ujung kuku hingga leher dengan pepohonan dan berbagai macam gambar...
Rus dirham [uang] - tupai abu-abu tanpa rambut, ekor, kaki depan dan belakang serta kepala, [serta] musang... Mereka menggunakannya untuk melakukan transaksi barter, dan tidak bisa dikeluarkan dari sana, jadi diberikan untuk barang tidak ada timbangan disana, hanya batangan besi standar...
Ada sepuluh atau dua puluh orang berkumpul dalam satu rumah, kurang atau lebih. Masing-masing mempunyai bangku tempat dia duduk, dan bersamanya ada gadis-gadis cantik untuk para pedagang. Maka seseorang bersanggama dengan pacarnya, dan temannya memandangnya. Dan kadang-kadang sekelompok dari mereka berkumpul dalam posisi ini, satu sama lain, dan seorang pedagang masuk untuk membeli seorang gadis dari salah satu dari mereka, dan bertemu dengannya untuk menikahinya. Dia tidak akan meninggalkannya sampai dia memuaskan keinginannya...
Sudah menjadi kebiasaan raja Rus bahwa bersamanya di kastilnya yang tinggi selalu ada empat ratus suami dari ksatrianya yang dekat dengannya... Dengan masing-masing dari mereka ada seorang gadis yang melayaninya, mencuci rambutnya dan bersiap untuk kepadanya apa yang dia makan dan minum, dan seorang lagi seorang gadis yang dia gunakan sebagai selir di hadapan raja. Empat ratus orang ini duduk dan tidur pada malam hari di kaki tempat tidurnya...
Jika dua orang bertengkar dan berdebat dan raja mereka tidak dapat mendamaikan mereka, dia memutuskan bahwa mereka akan bertarung satu sama lain dengan pedang, dan siapa yang menang adalah yang benar.”

Ahli geografi Arab asal Persia Ibnu Ruste menyusun kompilasi informasi dari berbagai penulis pada tahun 930-an. Di sana dia juga berbicara tentang Rusia:

“Ada tiga kelompok Rus. Kelompok yang paling dekat dengan Bulgar dan rajanya berada di kota bernama Cuiaba, dan lebih besar dari Bulgar. Dan kelompok (pemimpin) tertinggi di antara mereka disebut al-Slaviya, dan raja mereka berada di kota Salau, kelompok (ketiga) disebut al-Arsaniyya, dan raja mereka berkedudukan di Ars, kota mereka. […] Rus datang untuk berdagang Khazar dan Rum. Bulgar Agung berbatasan dengan Rus di utara. Mereka (orang Rusia) berjumlah besar dan telah lama menyerang wilayah Rum yang berbatasan dengan mereka dan mengenakan upeti kepada mereka. […] Beberapa orang Rus mencukur jenggot mereka, beberapa dari mereka mengepangnya seperti surai kuda [mengepangnya] dan mengecatnya dengan cat kuning (atau hitam).”

“Ini adalah negara yang luas, dan penduduknya jahat, tidak patuh, sombong, suka bertengkar, dan suka berperang. Mereka bertarung dengan semua orang kafir yang tinggal di sekitar mereka dan muncul sebagai pemenang. Penguasa mereka disebut Rus-Kagan […] Di antara mereka tinggal sebagian orang Slavia yang melayani mereka […] Mereka memakai topi yang terbuat dari wol dengan ekor jatuh di belakang leher mereka […] Cuyaba adalah kota Rus, terletak paling dekat dengan tanah Islam. Ini adalah tempat yang menyenangkan dan kediaman penguasa [mereka]. Ini menghasilkan bulu dan pedang yang berharga. Slaba adalah kota yang menyenangkan, dari mana, ketika perdamaian berkuasa, mereka selalu berangkat berdagang di wilayah Bulgar. Urtab adalah kota di mana orang asing dibunuh setiap kali mereka mengunjunginya. Dia menghasilkan bilah dan pedang yang sangat berharga yang dapat ditekuk dua kali, tetapi begitu tangannya dilepas, mereka kembali ke posisi semula.”

Sumber Khazar

Sumber yang berasal dari tetangga terdekat Rus di selatan, Khazar Khaganate, juga memuat informasi modern yang mencerminkan hal tersebut hubungan yang sulit dua negara.

“Roman [kaisar Bizantium] [penjahat] juga mengirimkan hadiah besar kepada X-l-gu, raja Rusia, dan menghasutnya ke dalam kemalangannya sendiri. Dan dia datang pada malam hari ke kota S-m-k-rai [Samkerts] dan mengambilnya secara sembunyi-sembunyi, karena tidak ada kepala suku di sana […] Dan hal ini diketahui oleh Bul-sh-tsi, yaitu Paskah yang terhormat […] Dan dari sana dia berperang melawan X-l-g dan bertempur... selama berbulan-bulan, dan Tuhan menetapkan dia untuk merayakan Paskah. Dan dia menemukan... barang rampasan yang dia rampas dari S-m-k-surga. Dan dia berkata: "Roman menyuruhku melakukan ini." Dan Pesach berkata kepadanya: “Jika demikian, pergilah ke Roman dan bertarunglah dengannya, seperti kamu bertarung denganku, dan aku akan mundur darimu. Jika tidak, saya akan mati di sini atau (atau) saya akan hidup sampai saya membalaskan dendam saya sendiri.” Dan dia melawan keinginannya dan berperang melawan Kustantina [Konstantinopel] di laut selama empat bulan. Dan pahlawan-pahlawannya tewas di sana, karena orang Makedonia mengalahkan [dia] dengan api. Dan dia melarikan diri dan merasa malu untuk kembali ke negerinya, tetapi pergi melalui laut ke Persia, dan di sana dia dan seluruh perkemahannya jatuh.”

Dalam dokumen yang sama, Slavia disebutkan di antara anak-anak sungai raja Khazar.

Bukti arkeologi

Penelitian arkeologi menegaskan fakta perubahan sosial-ekonomi besar di tanah Slavia Timur dan mencatat penetrasi penduduk cekungan Baltik ke lingkungan mereka pada abad ke-9 (lihat Rus). Di utara ( tanah Novgorod) pengaruh Baltik tercatat lebih awal dan jauh lebih nyata dibandingkan di selatan (Kyiv). Secara umum, hasil penelitian arkeologi tidak bertentangan dengan legenda “Tale of Bygone Years” tentang pemanggilan kaum Varangian pada tahun 862, namun kesulitan dalam menentukan penanggalan yang tepat dan identifikasi etnis dari bahan arkeologi tidak memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan yang pasti. kesimpulan tentang asal usul, lokalisasi geografis dan peran sejarah Rus' dalam pembentukan negara Slavia Timur - Rus' .

Kehadiran Skandinavia

Kemunculan Slavia Barat di wilayah Ilmen

Perbandingan bahan arkeologi, antropologi, dan numismatik menunjukkan hubungan paling kuno Rus Barat Laut dengan Baltik Selatan (dibandingkan dengan Skandinavia yang sama) dan tentang kehadiran terluas Slavia Baltik Selatan di dalam perbatasannya. Di pemukiman awal dan pemukiman kuno abad ke-8 hingga ke-9 (Ladoga, Gorodishche, Gnezdovo, Timerevo, Pskov, Gorodok di Lovati, Gorodets pod Luga, desa Zolotoye Koleno dan New Duboviki, perbukitan di Srednyaya Meta, Beloozero, dll.) pada lapisan paling awal pada keramik cetakan jenis Baltik Selatan terdapat dalam jumlah besar, yang menunjukkan adanya populasi yang masuk.

Di wilayah Ladoga dan di Ladoga sendiri (sejak awal periode awal) pada abad ke-8 hingga ke-9, keramik cetakan yang disebut “tipe Ladoga”, juga berasal dari Baltik Selatan, menyebar. Pada abad ke-9, tembikar “tipe Ladoga” menyebar ke wilayah Ilmen. Di Skandinavia, keramik jenis ini muncul lebih lambat (pada periode pertengahan “Zaman Viking”) dibandingkan di wilayah Ladoga dan jarang ditemukan. Selain itu, keramik serupa hanya ditemukan di Swedia Tengah di Birka dan Kepulauan Åland, dan dalam penguburan, keramik tersebut hanya ditemukan selama pembakaran mayat, yaitu dikaitkan dengan pemukim dari Baltik Selatan.

Dalam sejumlah studi genogeografi modern tentang haplotipe laki-laki yang termasuk dalam haplogroup kromosom Y R1a, ada cabang terpisah yang umum di antara individu yang berasal dari Polandia Utara, Prusia Timur, negara-negara Baltik, wilayah barat laut Rusia, Finlandia Selatan, yang dapat dibandingkan dengan keturunan Slavia Baltik.

Data antropologi juga menunjukkan beberapa migrasi bangsa Slavia Baltik pada abad ke-8-9.

Penelitian genetik

Penelitian genetika hanya mempengaruhi keturunan dinasti Rurik. Studi-studi ini, yang dilakukan sejak tahun 2006, menunjukkan pembagian yang stabil dari keturunan Rurik menjadi haplogroup: Keluarga Monomakhovich menunjukkan haplogroup N1c1, umum di Eropa Utara dan Siberia. Secara khusus, frekuensinya mencapai 60% di antara orang Finlandia dan sekitar 40% di antara orang Latvia dan Lituania. Pada populasi Rusia bagian utara, kejadian haplogroup ini juga cukup tinggi (sekitar 30%), nilai maksimal terdeteksi di antara populasi Mezen. Keturunan Olegovich menunjukkan Slavia R1a. Kaum Normanis menyatakan ini sebagai bukti teori mereka, sedangkan lawan mereka menyatakannya membalikkan kesimpulan. Bagaimanapun, kaum Monomakhovich berhasil mendorong kaum Olegovich menjauh dari pemerintahan besar selama perang internecine, salah satu dalihnya adalah tuduhan anak haram Olegovich. Menurut S. S. Aleksashin, haplogroup R1a1 adalah haplogroup asli Rurikovich, sedangkan haplogroup N1c1 muncul sebagai akibat perselingkuhan terhadap Yaroslav the Wise oleh istrinya Ingegerda (Irina), yang “cinta rahasianya” kepada St. dari kisah-kisah Skandinavia - tepatnya karena cinta ini, mungkin, Vsevolod Yaroslavich, ayah dari Vladimir Monomakh, muncul (Ingegerda dan Olaf bertemu pada tahun 1029, selama perjalanan Olaf ke Rus'; Vsevolod lahir pada tahun 1030)

Lihat juga

Rus' (pembentukan Rus' dan etimologi kata Rusia)

Catatan

Ketentuan Rusia atau orang-orang Rusia(“Orang Rusti” menurut Jacob Jacob) sebagai nama diri masyarakat muncul kemudian, pada abad ke-11
Penyebutan tertua dicatat dalam Perjanjian Rusia-Bizantium(PVL) dan “Russkaya Pravda”
: kritik terhadap Normanisme
Novgorod First Chronicle dari edisi senior dan junior. M., penerbit Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet, 1950, hal.
Kamus etimologis M. Vasmer (kata Rusia); E. A., Petrukhin V. Ya., NAMA “Rus'” DALAM SEJARAH ETNO BUDAYA NEGARA RUSIA KUNO (abad IX-X): Pertanyaan Sejarah - No. 8 - 1989
“Sineus” dan “Truvor” mungkin bukan nama orang sungguhan, melainkan julukan pujian yang tidak dapat diterjemahkan oleh penulis PVL.
"Pada musim panas 6420. Duta Besar Oleg mengirim anak buahnya ... dari keluarga Rusia - Karla, Inegeld, Farlof, Veremud, Rulav, Gudy, Ruald, Karn, Frelav, Ruar, Aktevu, Truan, Lidul, Fost, Stemir, seperti pesan dari Olga, Pangeran Agung Rusia...
Slavia dan Skandinavia (Koleksi)
“Sejarah Rusia kuno sejak awal orang-orang Rusia sebelum kematian Adipati Agung Yaroslav yang Pertama atau sebelum tahun 1054, disusun oleh Mikhail Lomonosov, anggota dewan negara bagian, profesor kimia dan anggota Kekaisaran dan Kerajaan St. akademi Swedia Sains", Bab 8.
Kata Pengantar Kronik Polandia Besar
D. I. Ilovaisky, Awal Rus'. (Penelitian tentang awal mula Rus'. Daripada pengenalan sejarah Rusia) M. 2006, ISBN 5-17-034145-8, ISBN 5-271-13162-9
N.Tikhomirov. Kronik Rusia. - M., 1979. - hal. 22-48.
Kuzmin A.G. "Varangians" dan "Rus" di Laut Baltik. Dari “Pertanyaan Sejarah”, 1970, No.10.
Widukind dari Corvey, "Kisah Para Saxon", 3.54
Bagian keramik dengan penampilan Baltik Selatan (Feldberg dan Fresendorf), di antara jenis keramik lainnya dan, yang terpenting, “di cakrawala paling kuno dari lapisan budaya” dari banyak monumen Rus Barat Laut (Staraya Ladoga, Izborsk, Pemukiman Rurik, Novgorod, Luka, Gorodok di Lovat, Gorodok dekat Luga, pemukiman tak berbenteng - desa Zolotoye Koleno, Duboviki Baru, perbukitan di Srednyaya Msta, Beloozero, dan lainnya). Jadi, di pemukiman Pskov lebih dari 81% (Beletsky S.V. Stratigrafi budaya Pskov (data arkeologi tentang masalah asal usul kota) // KSIA. Edisi 160. M., 1980. P. 7-8 )
di Kota di Lovat sekitar 30% Goryunova V. M. Tentang hubungan Barat "Kota" di Lovat (berdasarkan bahan keramik) // Masalah arkeologi dan etnografi. Jil. 1.L., 1977.Hal.53, catatan. 2; dia. Tentang keramik melingkar awal di Barat Laut Rus' // Rus Utara dan tetangganya pada awal Abad Pertengahan. L., 1982.Hal.42)
Di Gorodok dekat Luga, 50% dari semua bahasa Slavia yang dapat dipercaya telah diidentifikasi (Lebedev G.S. Situs arkeologi Wilayah Leningrad. L., 1977. P. 119) (dan peralatan makan ini tidak diimpor, tetapi diproduksi secara lokal, terbukti dari volume keberadaannya dan sifat bahan baku yang digunakan untuk produksinya (Smirnova G.P. Tentang tiga kelompok Novgorod keramik X - awal abad XI // KSIA Edisi 139. M., 1974. P. 20.
Pada umumnya untuk masa abad X-XI. di Pskov, Izborsk, Novgorod, Staraya Ladoga, Velikiye Luki, sedimen yang jenuh dengan bentuk Baltik Selatan, menurut S.V. Beletsky, diwakili oleh “lapisan tebal” (Beletsky S.V. Kapal bikon dari pemukiman Truvorov // SA. 1976. No. 3 .
V.V. Sedov berbicara tentang bahan kraniologis Rus utara sebagai berikut: “Analogi yang paling dekat dengan tengkorak Novgorodian awal abad pertengahan ditemukan di antara seri kraniologis, berasal dari kuburan Slavia di Vistula Bawah dan Oder. Khususnya, tengkorak-tengkorak Slavia dari pekuburan Mecklenburg milik kaum Obodrit.” Ilmuwan menambahkan bahwa jenis yang sama termasuk tengkorak dari gundukan kuburan di wilayah Yaroslavl dan Kostroma Volga, yang secara aktif dikembangkan oleh penduduk Novgorod. Pada saat yang sama, ia, menilai hipotesis ilmiah populer tentang pemukiman di wilayah Ilmen oleh orang-orang Slavia dari wilayah Dnieper, mencatat bahwa “kami tidak memiliki data sejarah dan arkeologi yang menunjukkan migrasi semacam itu.” Selain itu, Sedov menekankan, berdasarkan materi kraniologis, hubungan antara Slavia Novgorod dan Slavia Dnieper “luar biasa”. Studi antropologi yang dilakukan pada tahun 1977 oleh Yu. D. Benevolenskaya dan G. M. Davydova pada penduduk wilayah Danau Pskov, yang ditandai dengan stabilitas (sejumlah kecil orang yang meninggalkan desa) dan isolasi yang cukup besar, menunjukkan bahwa wilayah tersebut termasuk dalam tipe Baltik Barat, yang adalah “yang paling tersebar di antara penduduk pantai selatan Laut Baltik dan pulau Schleswig-Holstein hingga Baltik Soviet... "(Alekseev V.P. Asal usul masyarakat Eropa Timur(studi kraniologis). M., 1969.S.207-208; Alekseeva T.I.Slavia dan Jerman berdasarkan data antropologi // VI. 1974. Nomor 3. Hal. 66; Sedov V.V. Tentang paleoantropologi Slavia Timur // Masalah arkeologi Eurasia dan Amerika Utara. M., 1977.Hal.154; dia. Slavia Timur pada abad VI-XIII. hal.8, 66; Benevolenskaya Yu.D., Davydova G.M. populasi Rusia Danau Pskov // Penelitian lapangan dari Institut Etnografi. 1977.M., 1979.S.187-188).
N. M. Petrovsky, setelah menganalisis monumen Novgorod, menunjukkan adanya ciri-ciri Slavia Barat yang tidak dapat disangkal di dalamnya. D.K. Zelenin, pada gilirannya, menarik perhatian pada elemen Baltoslavia dalam dialek dan etnografi Novgorodian. Berdasarkan fakta-fakta ini, kedua peneliti sampai pada kesimpulan bahwa kesamaan bahasa dan ciri-ciri kehidupan masyarakat Novgorodian dan Slavia Baltik hanya dapat dijelaskan oleh fakta pemukiman kembali Slavia Baltik ke Danau Ilmen. Dan pemukiman kembali ini, menurut Zelenin, terjadi begitu awal hingga sebelum penulis sejarah abad ke-11. “hanya legenda membosankan tentang hal ini yang telah mencapai” (Dekrit Petrovsky N.M. op. hal. 356-389; Zelenin D.K. Tentang asal usul Orang Rusia Besar Utara di Veliky Novgorod // Laporan dan komunikasi Institut Linguistik dari Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet .M., 1954, no.6.hlm.49-95)
S.P. Obnorsky mencatat pengaruh Slavia Barat pada bahasa Pravda Rusia, menjelaskan hal ini dengan fakta bahwa di Novgorod tradisi ikatan masa lalu dengan kerabat mereka masih hidup. Pada pertengahan tahun 1980an. A. A. Zaliznyak, berdasarkan data huruf kulit kayu birch, menangkap bahasa lisan Penduduk Novgorod pada abad 11-15 menyimpulkan bahwa dialek Novgorod Lama berbeda dengan dialek Rusia barat daya, tetapi dekat dengan dialek Slavia Barat, khususnya Lekhitian Utara. Akademisi V.L. Yanin baru-baru ini menekankan bahwa “pencarian analogi dengan ciri-ciri dialek Novgorod kuno mengarah pada pemahaman bahwa dorongan untuk perpindahan sebagian besar orang Slavia ke tanah Barat Laut Rusia datang dari pantai selatan Baltik, tempat bangsa Slavia tersingkir akibat ekspansi Jerman.” Pengamatan ini, kata ilmuwan tersebut, “bertepatan dengan kesimpulan yang diperoleh berbagai peneliti berdasarkan materi barang antik Kurgan, antropologi, sejarah sistem moneter dan berat Rusia kuno, dll.” (Obnorsky S.P. Kebenaran Rusia sebagai monumen Rusia bahasa sastra// Dia. Karya terpilih dalam bahasa Rusia. M., 1960.S.143-144; Zaliznyak A. A. Pengamatan... Hal.151; Yanin V.L., Zaliznyak A.A. Surat Novgorod pada kulit kayu birch (dari penggalian 1977-1983). hal.217-218; Yanin V.L. 70 tahun Arkeologi Novgorod. Hasil dan prospek // Ladoga dan asal usul kenegaraan dan budaya Rusia. hal.80).
Trubachev O.N. Tentang asal usul Rus'
Vernadsky G.V. Bab VII. Skandinavia dan Kaganate Rusia (737-839) // Sejarah Rusia. - 1943. - T. 1: “Rus Kuno'”.
Galkina E.S. Rahasia Kaganate Rusia. "Veche", 2002.
M.Yu.Braichevsky. Nama jeram “Rusia” menurut Konstantin Porphyrogenitus
Penulis scholia karya Aristoteles "On Heaven" tidak diketahui. Ia sering bingung dengan ahli retorika akhir abad ke-4 Themistius, yang menulis scholia pada karya Aristoteles lainnya. Ada kemungkinan bahwa orang yang tidak disebutkan namanya itu hidup pada abad ke-9-10, karena ia menggunakan nama etnik Arab(bukan Saracen), sangat jarang digunakan oleh orang Yunani pada abad ke 4-7.
Para penulis kuno biasanya menyebut masyarakat mitos atau utopis di utara sebagai Hyperborean. V.V. Latyshev mengutip bagian ini dari kumpulan karya Aristoteles, yang diterbitkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Berlin pada tahun 1836. V.Latyshev.“Izvestia…” // Buletin Sejarah Kuno, 1947, No.2, hal.
Diketahui tentang keberadaan suku tak dikenal di wilayah Laut Hitam Utara asal etnis dengan nama konsonan, Rosomonov. Lihat juga hipotesis Iran Utara di atas. Sudut pandang modern. sejarawan tentang etnonim Rusia tercermin dalam buku teks untuk universitas, ed. E. A. Melnikova, “Rus Kuno dalam terang sumber asing”, -M., 1999, hal.11, ISBN-5-88439-088-2
Zuckerman K.“Dua tahap pembentukan negara Rusia Kuno”
Tanggal penggerebekan terjadi pada tahun 813 tidak benar, karena terkait dengan dekrit Kaisar Michael. Dekrit tentang pernikahan para janda dengan orang Kristen asing ini dikeluarkan oleh Kaisar Theophilus, dan serangan bangsa Moor terjadi sekitar tahun 828.
Kehidupan St. Athanasia dari Aegina
Homili kedua Patriark Photius tentang invasi Ros
Pesan distrik Photius, Patriark Konstantinopel, kepada Tahta Hirarki Timur
Penerus Feofan. Pemerintahan Romanus I.
Penerus Feofan. Kehidupan raja-raja Bizantium. Buku IV. Michael III
Konstantin Porphyrogenitus. Tentang mengelola sebuah kerajaan.
Sejarah Bertine. Tahun 839. - Sejarah Biara Saint-Bertin
Liutprand dari Cremona, Buku Pembalasan (“Antapodosis”), buku 5, XV
Ditulis dalam dua edisi: sekitar tahun 847 dan sebelum tahun 886, teks tentang Rus ada di keduanya.
Ibnu Khordadbeh. Buku jalur dan negara. M.1986;
Fragmen dari Ibnu Khordadbeh menurut Garqawi
A. Ya. Garkavi, Kisah Penulis Muslim tentang Slavia dan Rusia. Dari buku “Sejarah Para Raja” oleh Abu Jafar Muhammad bin Jarir bin Yazid at-Tabari. Sankt Peterburg 1870.
Ibnu Fadlan. "Catatan" tentang perjalanan ke Volga
Fragmen Ibn-Dast (Ibn-Rust) tentang Rus menurut Garkavi;
Fragmen Ibn-Rust tentang Rus, diterjemahkan oleh Khvolson
Kata ludzgana dipulihkan sebagai penduduk Ladoga atau Urman (Norman).
Al-Masudi, "Penempat Emas", bab. XVII
Ibnu Miskaweih. Serangan Rusia di Berdaa pada 944-45.
Catatan biografi tentang Abu Zayd al-Balkhi
Dari “Kitab Jalan dan Negara” oleh Abul-Qasim Muhammad, yang dikenal dengan nama panggilan Ibn-Haukal
“Kitab Batas Dunia dari Timur ke Barat” (Hudud al-Alam). § 44. Sebuah cerita tentang negara Rus dan kota-kotanya.
Kokovtsev P.K., “Korespondensi Yahudi-Khazar di abad ke-10.” Kutipan dari surat seorang Yahudi Khazar abad ke-10 yang tidak dikenal.
Kokovtsev P.K., “Korespondensi Yahudi-Khazar di abad ke-10.” Edisi panjang surat tanggapan dari raja Khazar Joseph.
A. N. Kirpichnikov, Ladoga dan Ladoga mendarat abad VIII-XIII.
Kuburan Plakun yang dibakar di dalam perahu tipe B2 (Birka) berasal dari paruh pertama abad ke-9. Pemakaman Gnezdovo tipe B1 (Birka) berasal dari abad ke-10. Lebedev G.S. Pemakaman Swedia di perahu abad ke-7-11: koleksi Skandinavia XIX. - Tallinn: “Eesti Raamat”, 1974
G.S.Lebedev. Zaman Viking di Eropa Utara. - Dipimpin. Universitas Leningrad, 1985.Bab. 2.1
V. N. Sedykh, Rusia Barat Laut di Zaman Viking menurut data numismatik: laporan pada tahunan ke-5 konferensi ilmiah di St. Petersburg: “St. Petersburg dan negara-negaranya Eropa Barat" (23-25 April 2003)
Keramik model dibuat dalam keluarga khusus untuk kebutuhan keluarga dan tidak dijual, sehingga penyebaran keramik cetakan Baltik Selatan di Rus Utara menunjukkan migrasi massal penduduk Baltik Selatan. Sumber melaporkan bahwa hanya Varangian-Rus yang bermukim kembali ke Rus pada abad ke-9.
bab “Chronicle Varangian - imigran dari pantai Baltik Selatan” dalam buku oleh V.V. Fomin: “Varangians dan Varangian Rus': Untuk hasil diskusi tentang masalah Varangian” M., “Panorama Rusia”, 2005

Pada pertengahan abad ke-10, Svyatoslav mencaplok tanah Vyatichi ke Kievan Rus, tetapi hingga akhir abad ke-11 suku-suku ini mempertahankan kemerdekaan politik tertentu; kampanye melawan pangeran Vyatichi saat ini disebutkan.

Sejak abad ke-12, wilayah Vyatichi menjadi bagian dari kerajaan Chernigov, Rostov-Suzdal, dan Ryazan. Hingga akhir abad ke-13, suku Vyatichi melestarikan banyak ritual dan tradisi pagan, khususnya mereka mengkremasi orang mati, mendirikan gundukan kecil di atas lokasi pemakaman. Setelah agama Kristen mengakar di kalangan Vyatichi, ritual kremasi secara bertahap tidak lagi digunakan.

Suku Vyatichi mempertahankan nama suku mereka lebih lama dibandingkan suku Slavia lainnya. Mereka hidup tanpa pangeran, struktur sosialnya bercirikan pemerintahan sendiri dan demokrasi. DI DALAM terakhir kali Vyatichi disebutkan dalam kronik dengan nama suku ini pada tahun 1197.

Buzhans (Volynia) adalah suku Slavia Timur yang tinggal di lembah hulu Bug Barat (dari mana mereka mendapatkan namanya); Sejak akhir abad ke-11, suku Buzhan disebut Volynia (dari daerah Volyn).

orang Volyn -timur- Suku Slavia atau persatuan suku yang disebutkan dalam Tale of Bygone Years dan kronik Bavaria. Menurut yang terakhir, orang Volynia memiliki tujuh puluh benteng pada akhir abad ke-10. Beberapa sejarawan percaya bahwa orang Volynia dan Buzhan adalah keturunan Duleb. Kota utama mereka adalah Volyn dan Vladimir-Volynsky. Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa orang Volyn mengembangkan pertanian dan berbagai kerajinan tangan, termasuk penempaan, pengecoran, dan tembikar.

Pada tahun 981, orang-orang Volynia ditaklukkan oleh pangeran Kyiv Vladimir I dan menjadi bagian dari Kievan Rus. Kemudian di wilayah Volynians dibentuk Kerajaan Galicia-Volyn.

Drevlyans adalah salah satu suku Slavia Rusia, mereka tinggal di Pripyat, Goryn, Sluch dan Teterev.
Nama Drevlyans, menurut penjelasan penulis sejarah, diberikan kepada mereka karena mereka tinggal di hutan.

Dari penggalian arkeologi di negara Drevlians, kita dapat menyimpulkan bahwa mereka memiliki budaya yang terkenal. Ritual penguburan yang mapan membuktikan keberadaan sesuatu yang tertentu gagasan keagamaan tentang akhirat: tidak adanya senjata di kuburan menunjukkan sifat damai suku tersebut; temuan sabit, pecahan dan bejana, produk besi, sisa-sisa kain dan kulit menunjukkan adanya pertanian subur, tembikar, pandai besi, tenun dan penyamakan kulit di kalangan Drevlyans; banyak tulang hewan peliharaan dan taji menunjukkan peternakan sapi dan peternakan kuda; banyak barang yang terbuat dari perak, perunggu, kaca dan akik, asal luar negeri, menunjukkan adanya perdagangan, dan tidak adanya koin memberikan alasan untuk menyimpulkan bahwa perdagangan adalah barter.

Pusat politik Drevlyans pada masa kemerdekaannya adalah kota Iskorosten; di kemudian hari, pusat ini rupanya berpindah ke kota Vruchy (Ovruch)

Dregovichi - persatuan suku Slavia Timur yang hidup antara Pripyat dan Dvina Barat.

Kemungkinan besar nama itu berasal Kata Rusia kuno dregva atau dryagva yang artinya “rawa”.

Di bawah nama Druguvites (Yunani δρονγονβίται), Dregovichi sudah dikenal oleh Konstantinus the Porphyrogenitus sebagai suku yang berada di bawah Rus'. Karena jauh dari “Jalan dari Varangian ke Yunani”, Dregovichi tidak memainkan peran penting dalam sejarah Rus Kuno. Kronik tersebut hanya menyebutkan bahwa Dregovichi pernah memiliki pemerintahannya sendiri. Ibu kota kerajaan adalah kota Turov. Subordinasi Dregovichi kepada pangeran Kyiv mungkin terjadi sangat awal. Kerajaan Turov kemudian dibentuk di wilayah Dregovichi, dan wilayah barat laut menjadi bagian dari Kerajaan Polotsk.

Duleby (bukan Duleby) - persatuan suku Slavia Timur di wilayah Volyn Barat pada abad ke-6 - awal abad ke-10. Pada abad ke-7 mereka menjadi sasaran invasi Avar (obry). Pada tahun 907 mereka mengambil bagian dalam kampanye Oleg melawan Konstantinopel. Mereka terpecah menjadi suku Volynia dan Buzhan dan pada pertengahan abad ke-10 mereka akhirnya kehilangan kemerdekaannya, menjadi bagian dari Kievan Rus.

Krivichi - suku besar Slavia Timur (asosiasi suku), yang menduduki hulu Volga, Dnieper, dan Dvina Barat pada abad ke-6-10, bagian selatan Cekungan Danau Peipsi dan sebagian cekungan Neman. Terkadang Ilmen Slav juga dianggap Krivichi.

Krivichi mungkin merupakan suku Slavia pertama yang berpindah dari wilayah Carpathian ke timur laut. Distribusinya terbatas di barat laut dan barat, tempat mereka bertemu dengan suku Lituania dan Finlandia yang stabil, Krivichi menyebar ke timur laut, berasimilasi dengan Tamfinn yang masih hidup.

Setelah menetap di jalur air besar dari Skandinavia ke Byzantium (jalur dari Varangia ke Yunani), Krivichi mengambil bagian dalam perdagangan dengan Yunani; Konstantin Porphyrogenitus mengatakan bahwa Krivichi membuat perahu yang digunakan orang Rus untuk pergi ke Konstantinopel. Mereka mengambil bagian dalam kampanye Oleg dan Igor melawan Yunani sebagai suku yang berada di bawah pangeran Kyiv; Perjanjian Oleg menyebutkan kota Polotsk mereka.

Sudah di era pembentukan negara Rusia, Krivichi memiliki pusat politik: Izborsk, Polotsk dan Smolensk.

Dipercaya bahwa pangeran suku terakhir Krivich, Rogvolod, bersama putra-putranya, dibunuh pada tahun 980 oleh pangeran Novgorod Vladimir Svyatoslavich. Dalam daftar Ipatiev, Krivichi disebutkan terakhir kali pada tahun 1128, dan pangeran Polotsk disebut Krivichi pada tahun 1140 dan 1162. Setelah itu, Krivichi tidak lagi disebutkan dalam kronik Slavia Timur. Namun, nama suku Krivichi telah digunakan cukup lama di sumber-sumber asing (hingga akhir XVII abad). Kata krievs masuk ke dalam bahasa Latvia untuk menyebut orang Rusia secara umum, dan kata Krievija untuk menyebut Rusia.

Cabang Krivichi di barat daya Polotsk juga disebut Polotsk. Bersama dengan Dregovichi, Radimichi dan beberapa suku Baltik, cabang Krivichi ini menjadi basis kelompok etnis Belarusia.
Cabang timur laut Krivichi, yang sebagian besar menetap di wilayah wilayah Tver, Yaroslavl, dan Kostroma modern, berhubungan erat dengan suku Finno-Ugric.
Perbatasan antara wilayah pemukiman Krivichi dan Novgorod Slovenia ditentukan secara arkeologis oleh jenis penguburan: gundukan panjang di antara Krivichi dan perbukitan di antara orang Slovenia.

Orang Polotsk adalah suku Slavia Timur yang mendiami wilayah tengah Dvina Barat di Belarus saat ini pada abad ke-9.

Penduduk Polotsk disebutkan dalam Tale of Bygone Years, yang menjelaskan nama mereka yang tinggal di dekat Sungai Polota, salah satu anak sungai Dvina Barat. Selain itu, kronik tersebut mengklaim bahwa Krivichi adalah keturunan orang Polotsk. Tanah orang Polotsk terbentang dari Svisloch di sepanjang Berezina hingga tanah Dregovichi. Orang Polotsk adalah salah satu suku yang kemudian membentuk Kerajaan Polotsk. Mereka adalah salah satu pendiri masyarakat Belarusia modern.

Polyane (Poly) adalah nama suku Slavia, pada era pemukiman Slavia Timur, yang menetap di sepanjang bagian tengah Dnieper, di tepi kanannya.

Dilihat dari kronik dan penelitian arkeologi terkini, wilayah tanah rawa sebelum era Kristen dibatasi oleh aliran sungai Dnieper, Ros dan Irpen; di timur laut berbatasan dengan tanah desa, di barat - dengan pemukiman selatan Dregovichi, di barat daya - dengan Tivertsy, di selatan - dengan jalan-jalan.

Sejarah menemukan bahwa rawa-rawa tersebut sudah berada pada tahap perkembangan politik yang agak terlambat: sistem sosial terdiri dari dua elemen - komunal dan rombongan pangeran, dan yang pertama di derajat yang kuat tertekan oleh yang terakhir. Dengan normal dan pekerjaan kuno Orang Slavia - berburu, memancing, dan beternak lebah - di antara orang Polan, peternakan, pertanian, "kayu" dan perdagangan lebih umum daripada orang Slavia lainnya. Yang terakhir ini cukup luas tidak hanya dengan tetangga Slavianya, tetapi juga dengan orang asing di Barat dan Timur: dari penimbunan koin terlihat jelas bahwa perdagangan dengan Timur dimulai pada abad ke-8, namun berhenti selama perselisihan. pangeran-pangeran tertentu.

Pada awalnya, sekitar pertengahan abad ke-8, rawa-rawa yang memberi penghormatan kepada Khazar, karena keunggulan budaya dan ekonomi mereka, segera berpindah dari posisi bertahan terhadap tetangganya menjadi posisi ofensif; Suku Drevlyan, Dregovich, orang utara, dan lainnya pada akhir abad ke-9 sudah menjadi sasaran rawa. Kekristenan didirikan di antara mereka lebih awal dari yang lain. Pusat tanah Polandia (“Polandia”) adalah Kyiv; dia yang lain pemukiman—Vyshgorod, Belgorod di Sungai Irpen (sekarang desa Belogorodka), Zvenigorod, Trepol (sekarang desa Tripolye), Vasilyev (sekarang Vasilkov) dan lainnya.

Zemlyapolyan dengan kota Kiev menjadi pusat kepemilikan Rurikovich pada tahun 882. Nama polian disebutkan terakhir kali dalam kronik pada tahun 944, pada saat kampanye Igor melawan Yunani, dan mungkin sudah diganti di akhir abad ke-10, dengan nama Rus (Ros) dan Kiyane. Penulis sejarah juga menyebut suku Slavia di Vistula, yang disebutkan terakhir kali dalam Kronik Ipatiev pada tahun 1208, Polyana.

Radimichi adalah nama penduduk yang merupakan bagian dari persatuan suku Slavia Timur yang tinggal di daerah antara hulu Dnieper dan Desna.
Sekitar tahun 885, Radimichi menjadi bagian dari negara Rusia Kuno, dan pada abad ke-12 mereka menguasai sebagian besar wilayah Chernihiv dan bagian selatan wilayah Smolensk. Nama tersebut berasal dari nama nenek moyang suku tersebut, Radim.

Orang Utara (lebih tepatnya, Utara) adalah suku atau kesatuan suku Slavia Timur yang mendiami wilayah timur bagian tengah Dnieper, di sepanjang sungai Desna dan Seimi Sula.

Asal usul nama utara belum sepenuhnya dipahami. Kebanyakan penulis mengaitkannya dengan nama suku Savir, yang merupakan bagian dari asosiasi Hun. Menurut versi lain, nama tersebut berasal dari kata Slavia kuno yang sudah ketinggalan zaman yang berarti "kerabat". Penjelasan dari siver Slavia, utara, meskipun memiliki kesamaan suara, dianggap sangat kontroversial, karena utara tidak pernah menjadi suku Slavia paling utara.

Slovenia (Ilmen Slavs) adalah suku Slavia Timur yang hidup pada paruh kedua milenium pertama di lembah Danau Ilmen dan hulu Mologa dan merupakan sebagian besar penduduk tanah Novgorod.

Tivertsi adalah suku Slavia Timur yang tinggal di antara Dniester dan Danube dekat pantai Laut Hitam. Mereka pertama kali disebutkan dalam Tale of Bygone Years bersama dengan suku Slavia Timur lainnya pada abad ke-9. Pekerjaan utama suku Tivert adalah pertanian. Suku Tivert mengambil bagian dalam kampanye Oleg melawan Konstantinopel pada tahun 907 dan Igor pada tahun 944. Pada pertengahan abad ke-10, tanah Tivert menjadi bagian dari Kievan Rus.
Keturunan Tivert menjadi bagiannya orang Ukraina, dan mereka bagian barat mengalami Romanisasi.

Ulichi adalah suku Slavia Timur yang mendiami daerah sepanjang hilir Dnieper, Bug Selatan, dan pesisir Laut Hitam selama abad ke-8 hingga ke-10.
Ibu kota jalanan adalah kota Peresechen. Pada paruh pertama abad ke-10, Ulichi berjuang untuk kemerdekaan dari Kievan Rus, namun tetap dipaksa untuk mengakui supremasinya dan menjadi bagian darinya. Belakangan, Ulichi dan Tivertsy yang bertetangga didorong ke utara oleh pendatang Pecheneg pengembara, di mana mereka bergabung dengan Volynia. Penyebutan terakhir tentang jalan berasal dari kronik tahun 970-an.

Kroasia adalah suku Slavia Timur yang tinggal di sekitar kota Przemysl di Sungai San. Mereka menyebut diri mereka Kroasia Putih, berbeda dengan suku bernama sama yang tinggal di Balkan. Nama suku ini berasal dari kata Iran kuno "gembala, penjaga ternak", yang mungkin menunjukkan pekerjaan utamanya - beternak sapi.

Bodrichi (Obodrity, Rarogi) - Slavia Polabia (Elbe bawah) pada abad ke-8-12. - persatuan Vagrs, Polabs, Glinyaks, Smolyans. Rarog (dari Denmark Rerik) - kota utama Bodrichi. Negara Bagian Mecklenburg di Jerman Timur.
Menurut salah satu versi, Rurik adalah seorang Slavia dari suku Bodrichi, cucu Gostomysl, putra dari putrinya Umila dan pangeran Bodrichi Godoslav (Godlav).

Vistula adalah suku Slavia Barat yang hidup setidaknya sejak abad ke-7 di Polandia Kecil. Pada abad ke-9, Vistula membentuk negara suku dengan pusat di Krakow, Sandomierz, dan Stradow. Pada akhir abad tersebut mereka ditaklukkan oleh raja Moravia Besar Svyatopolk I dan dipaksa untuk menerima baptisan. Pada abad ke-10, tanah Vistula ditaklukkan oleh Polandia dan dimasukkan ke dalam Polandia.

Suku Zlican (Zličane Ceko, Zliczanie Polandia) adalah salah satu suku Ceko kuno yang mendiami wilayah yang berdekatan dengan kota modern Kourzhim (Republik Ceko). abad ke-10. Bohemia Timur dan Selatan serta wilayah suku Duleb. Kota utama kerajaan itu adalah Libice. Pangeran Libice Slavniki bersaing dengan Praha dalam perjuangan penyatuan Republik Ceko. Pada tahun 995, Zlicany berada di bawah Přemyslids.

Bahasa Lusatian dibagi menjadi Lusatian Atas dan Lusatian Bawah.

Kamus Brockhaus dan Euphron memberikan definisi: “Sorb adalah nama Wends dan Slavia Polabia pada umumnya.” Orang Slavia mendiami sejumlah wilayah di Jerman, di negara bagian Brandenburg dan Saxony.

Orang Serbia Lusatian adalah salah satu dari empat orang Serbia yang diakui secara resmi minoritas nasional Jerman (bersama dengan Gipsi, Frisia, dan Denmark). Diyakini bahwa akar Sorbia Serbia sekarang ada sekitar 60 ribu orang. warga negara Jerman, dimana 20.000 di antaranya tinggal di Lusatia Bawah (Brandenburg) dan 40 ribu di Lusatia Atas (Saxony).

Lyutich (Viltsy, Velety) - persatuan suku Slavia Barat yang tinggal di awal abad pertengahan di wilayah saat ini Jerman bagian timur. Pusat persatuan Lutich adalah tempat perlindungan “Radogost”, di mana dewa Svarozhich dipuja. Semua keputusan dibuat pada pertemuan suku besar, dan pemerintah pusat tidak hadir.

Lutici memimpin pemberontakan Slavia tahun 983 melawan penjajahan Jerman di wilayah timur Elbe, akibatnya penjajahan dihentikan selama hampir dua ratus tahun. Bahkan sebelum ini, mereka adalah penentang keras raja Jerman Otto I. Diketahui tentang ahli warisnya, Henry II, bahwa dia tidak mencoba memperbudak mereka, melainkan memikat mereka dengan uang dan hadiah ke sisinya dalam perang melawan Boleslaw. Polandia Pemberani.

Keberhasilan militer dan politik memperkuat komitmen Lutichi terhadap paganisme dan adat istiadat pagan, yang juga berlaku pada Bodrichi terkait. Namun, pada tahun 1050-an, perang internal terjadi di antara kaum Lutich dan mengubah posisi mereka. Persatuan tersebut dengan cepat kehilangan kekuasaan dan pengaruh, dan setelah tempat suci pusat dihancurkan oleh Adipati Saxon Lothar pada tahun 1125, serikat tersebut akhirnya bubar. Selama beberapa dekade berikutnya, adipati Saxon secara bertahap memperluas wilayah kekuasaan mereka ke timur dan menaklukkan tanah Lutichian.

Pada abad ke-10 Pangeran Polandia Mieszko I memasukkan tanah suku Pomeranian ke dalam komposisinya negara bagian Polandia. Pada abad ke-11, suku Pomeranian memberontak dan memperoleh kembali kemerdekaan dari Polandia. Selama periode ini, wilayah mereka meluas ke barat dari Odra hingga ke tanah Lutich. Atas inisiatif Pangeran Wartislaw I, suku Pomeranian mengadopsi agama Kristen.

Sejak tahun 1180-an, pengaruh Jerman mulai meningkat dan pemukim Jerman mulai berdatangan ke tanah Pomeranian. Karena perang yang menghancurkan dengan Denmark, penguasa feodal Pomeranian menyambut baik penyelesaian tanah yang hancur oleh Jerman. Seiring berjalannya waktu, proses Jermanisasi penduduk Pomeranian dimulai.

Sisa suku Pomeranian kuno yang lolos dari asimilasi saat ini adalah suku Kashubia yang berjumlah 300 ribu orang.

SUKU SLAVIA DI Rus'

suku Slavia

Vyatichi adalah persatuan suku Slavia Timur yang hidup pada paruh kedua milenium pertama Masehi. e. di hulu dan tengah Oka. Nama Vyatichi diduga berasal dari nama nenek moyang suku tersebut, Vyatko. Namun, ada pula yang mengasosiasikan asal usul nama ini dengan morfem “ven” dan Veneds (atau Venets/Vents) (nama “Vyatichi” diucapkan “Ventici”).

Suku Vyatichi mempertahankan nama suku mereka lebih lama dibandingkan suku Slavia lainnya. Mereka hidup tanpa pangeran, struktur sosialnya bercirikan pemerintahan sendiri dan demokrasi. Terakhir kali Vyatichi disebutkan dalam kronik dengan nama suku seperti itu adalah pada tahun 1197.

Buzhans (Volynia) adalah suku Slavia Timur yang tinggal di lembah hulu Bug Barat (dari mana mereka mendapatkan namanya); Sejak akhir abad ke-11, suku Buzhan disebut Volynia (dari daerah Volyn).

Suku Volynia adalah suku Slavia Timur atau persatuan suku yang disebutkan dalam Tale of Bygone Years dan kronik Bavaria. Menurut yang terakhir, orang Volynia memiliki tujuh puluh benteng pada akhir abad ke-10. Beberapa sejarawan percaya bahwa orang Volynia dan Buzhan adalah keturunan Duleb. Kota utama mereka adalah Volyn dan Vladimir-Volynsky. Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa orang Volyn mengembangkan pertanian dan berbagai kerajinan tangan, termasuk penempaan, pengecoran, dan tembikar.

Pada tahun 981, orang-orang Volynia ditaklukkan oleh pangeran Kyiv Vladimir I dan menjadi bagian dari Kievan Rus. Belakangan, kerajaan Galicia-Volyn dibentuk di wilayah Volynians.

Dari penggalian arkeologi di negara Drevlians, kita dapat menyimpulkan bahwa mereka memiliki budaya yang terkenal. Ritual penguburan yang mapan membuktikan adanya gagasan keagamaan tertentu tentang akhirat: tidak adanya senjata di kuburan membuktikan sifat damai suku tersebut; temuan sabit, pecahan dan bejana, produk besi, sisa-sisa kain dan kulit menunjukkan adanya pertanian subur, tembikar, pandai besi, tenun dan penyamakan kulit di kalangan Drevlyans; banyak tulang hewan peliharaan dan taji menunjukkan peternakan sapi dan peternakan kuda; banyak barang yang terbuat dari perak, perunggu, kaca dan akik, asal luar negeri, menunjukkan adanya perdagangan, dan tidak adanya koin memberikan alasan untuk menyimpulkan bahwa perdagangan adalah barter.

Pusat politik Drevlyans pada masa kemerdekaannya adalah kota Iskorosten; di kemudian hari, pusat ini rupanya berpindah ke kota Vruchy (Ovruch)

Dregovichi - persatuan suku Slavia Timur yang hidup antara Pripyat dan Dvina Barat.

Kemungkinan besar nama tersebut berasal dari kata Rusia Kuno dregva atau dryagva, yang berarti “rawa”.

Sudah di era pembentukan negara Rusia, Krivichi memiliki pusat politik: Izborsk, Polotsk dan Smolensk.

Dipercaya bahwa pangeran suku terakhir Krivich, Rogvolod, bersama putra-putranya, dibunuh pada tahun 980 oleh pangeran Novgorod Vladimir Svyatoslavich. Dalam daftar Ipatiev, Krivichi disebutkan terakhir kali pada tahun 1128, dan pangeran Polotsk disebut Krivichi pada tahun 1140 dan 1162. Setelah itu, Krivichi tidak lagi disebutkan dalam kronik Slavia Timur. Namun nama suku Krivichi sudah cukup lama digunakan dalam sumber-sumber asing (hingga akhir abad ke-17). Kata krievs masuk ke dalam bahasa Latvia untuk menyebut orang Rusia secara umum, dan kata Krievija untuk menyebut Rusia.

Orang Polotsk adalah suku Slavia Timur yang mendiami wilayah tengah Dvina Barat di Belarus saat ini pada abad ke-9.

Polyane (Poly) adalah nama suku Slavia, pada era pemukiman Slavia Timur, yang menetap di sepanjang bagian tengah Dnieper, di tepi kanannya.

Sejarah menemukan bahwa Polan sudah berada pada tahap perkembangan politik yang agak terlambat: sistem sosial terdiri dari dua elemen - komunal dan rombongan pangeran, dan elemen pertama sangat ditekan oleh elemen terakhir. Dengan pekerjaan orang Slavia yang biasa dan paling kuno - berburu, memancing, dan beternak lebah - peternakan, pertanian, "pertanian kayu" dan perdagangan lebih umum di antara orang Polian daripada orang Slavia lainnya. Yang terakhir ini cukup luas tidak hanya dengan tetangga Slavianya, tetapi juga dengan orang asing di Barat dan Timur: dari penimbunan koin terlihat jelas bahwa perdagangan dengan Timur dimulai pada abad ke-8, tetapi berhenti selama perselisihan para pangeran tertentu.

Pada awalnya, sekitar pertengahan abad ke-8, rawa-rawa yang memberikan penghormatan kepada Khazar, berkat keunggulan budaya dan ekonomi mereka, segera berpindah dari posisi bertahan terhadap tetangganya menjadi posisi ofensif; Suku Drevlyan, Dregovich, orang utara, dan lainnya pada akhir abad ke-9 sudah menjadi sasaran rawa. Kekristenan didirikan di antara mereka lebih awal dari yang lain. Pusat tanah Polandia (“Polandia”) adalah Kyiv; pemukiman lainnya adalah Vyshgorod, Belgorod di Sungai Irpen (sekarang desa Belogorodka), Zvenigorod, Trepol (sekarang desa Tripolye), Vasilyev (sekarang Vasilkov) dan lainnya.

Orang Utara (lebih tepatnya, Utara) adalah suku atau kesatuan suku Slavia Timur yang mendiami wilayah timur bagian tengah Dnieper, di sepanjang sungai Desna dan Seimi Sula.

Slovenia (Ilmen Slavs) adalah suku Slavia Timur yang hidup pada paruh kedua milenium pertama di lembah Danau Ilmen dan hulu Mologa dan merupakan sebagian besar penduduk tanah Novgorod.

Tivertsi adalah suku Slavia Timur yang tinggal di antara Dniester dan Danube dekat pantai Laut Hitam. Mereka pertama kali disebutkan dalam Tale of Bygone Years bersama dengan suku Slavia Timur lainnya pada abad ke-9. Pekerjaan utama suku Tivert adalah pertanian. Suku Tivert mengambil bagian dalam kampanye Oleg melawan Konstantinopel pada tahun 907 dan Igor pada tahun 944. Pada pertengahan abad ke-10, tanah Tivert menjadi bagian dari Kievan Rus.
Keturunan Tivert menjadi bagian dari masyarakat Ukraina, dan bagian baratnya mengalami Romanisasi.

Bodrichi (Obodrity, Rarogi) - Slavia Polabia (Elbe bawah) pada abad ke-8-12. - persatuan Vagrs, Polabs, Glinyaks, Smolyans. Rarog (dari bahasa Denmark Rerik) adalah kota utama Bodrichi. Negara Bagian Mecklenburg di Jerman Timur.
Menurut salah satu versi, Rurik adalah seorang Slavia dari suku Bodrichi, cucu Gostomysl, putra dari putrinya Umila dan pangeran Bodrichi Godoslav (Godlav).

Bahasa Lusatian dibagi menjadi Lusatian Atas dan Lusatian Bawah.

Vyatichi - persatuan suku Slavia Timur yang hidup pada paruh kedua milenium pertama Masehi. e. di hulu dan tengah Oka. Nama Vyatichi diduga berasal dari nama nenek moyang suku tersebut, Vyatko. Namun, ada pula yang mengasosiasikan asal usul nama ini dengan morfem “ven” dan Veneds (atau Venets/Vents) (nama “Vyatichi” diucapkan “Ventici”).
Pada pertengahan abad ke-10, Svyatoslav mencaplok tanah Vyatichi ke Kievan Rus, tetapi hingga akhir abad ke-11 suku-suku ini mempertahankan kemerdekaan politik tertentu; kampanye melawan pangeran Vyatichi saat ini disebutkan.
Sejak abad ke-12, wilayah Vyatichi menjadi bagian dari kerajaan Chernigov, Rostov-Suzdal, dan Ryazan. Hingga akhir abad ke-13, suku Vyatichi melestarikan banyak ritual dan tradisi pagan, khususnya mereka mengkremasi orang mati, mendirikan gundukan kecil di atas lokasi pemakaman. Setelah agama Kristen mengakar di kalangan Vyatichi, ritual kremasi secara bertahap tidak lagi digunakan.
Suku Vyatichi mempertahankan nama suku mereka lebih lama dibandingkan suku Slavia lainnya. Mereka hidup tanpa pangeran, struktur sosialnya bercirikan pemerintahan sendiri dan demokrasi. Terakhir kali Vyatichi disebutkan dalam kronik dengan nama suku seperti itu adalah pada tahun 1197.

Buzhans (Volynia) adalah suku Slavia Timur yang tinggal di lembah hulu Bug Barat (dari mana mereka mendapatkan namanya); Sejak akhir abad ke-11, suku Buzhan disebut Volynia (dari daerah Volyn).

Suku Volynia adalah suku atau persatuan suku Slavia Timur, yang disebutkan dalam Tale of Bygone Years dan kronik Bavaria. Menurut yang terakhir, orang Volynia memiliki tujuh puluh benteng pada akhir abad ke-10. Beberapa sejarawan percaya bahwa orang Volynia dan Buzhan adalah keturunan Duleb. Kota utama mereka adalah Volyn dan Vladimir-Volynsky. Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa orang Volyn mengembangkan pertanian dan berbagai kerajinan tangan, termasuk penempaan, pengecoran, dan tembikar.
Pada tahun 981, orang-orang Volynia ditaklukkan oleh pangeran Kyiv Vladimir I dan menjadi bagian dari Kievan Rus. Belakangan, kerajaan Galicia-Volyn dibentuk di wilayah Volynians.

Dregovichi - persatuan suku Slavia Timur yang hidup antara Pripyat dan Dvina Barat.
Kemungkinan besar nama tersebut berasal dari kata Rusia Kuno dregva atau dryagva, yang berarti “rawa”.
Sebut saja kaum Drugovites (Yunani δρονγονβίται) sebagai Dregovichi yang sudah dikenal oleh Konstantinus Porphyrogenitus sebagai suku yang berada di bawah Rus'. Karena jauh dari “Jalan dari Varangian ke Yunani”, Dregovichi tidak memainkan peran penting dalam sejarah Rus Kuno. Kronik tersebut hanya menyebutkan bahwa Dregovichi pernah memiliki pemerintahannya sendiri. Ibu kota kerajaan adalah kota Turov. Subordinasi Dregovichi kepada pangeran Kyiv mungkin terjadi sangat awal. Kerajaan Turov kemudian dibentuk di wilayah Dregovichi, dan wilayah barat laut menjadi bagian dari Kerajaan Polotsk.

Krivichi adalah suku besar Slavia Timur (asosiasi suku), yang pada abad ke-6-10 menduduki hulu Volga, Dnieper dan Dvina Barat, bagian selatan cekungan Danau Peipsi dan sebagian cekungan Neman. Terkadang Ilmen Slav juga dianggap Krivichi.
Krivichi mungkin merupakan suku Slavia pertama yang berpindah dari wilayah Carpathian ke timur laut. Distribusinya terbatas di barat laut dan barat, tempat mereka bertemu dengan suku Lituania dan Finlandia yang stabil, Krivichi menyebar ke timur laut, berasimilasi dengan Tamfinn yang masih hidup.
Setelah menetap di jalur air besar dari Skandinavia ke Byzantium (jalur dari Varangia ke Yunani), Krivichi mengambil bagian dalam perdagangan dengan Yunani; Konstantin Porphyrogenitus mengatakan bahwa Krivichi membuat perahu yang digunakan orang Rus untuk pergi ke Konstantinopel. Mereka mengambil bagian dalam kampanye Oleg dan Igor melawan Yunani sebagai suku yang berada di bawah pangeran Kyiv; Perjanjian Oleg menyebutkan kota Polotsk mereka.

Sudah di era pembentukan negara Rusia, Krivichi memiliki pusat politik: Izborsk, Polotsk dan Smolensk.
Dipercaya bahwa pangeran suku terakhir Krivich, Rogvolod, bersama putra-putranya, dibunuh pada tahun 980 oleh pangeran Novgorod Vladimir Svyatoslavich. Dalam daftar Ipatiev, Krivichi disebutkan terakhir kali pada tahun 1128, dan pangeran Polotsk disebut Krivichi pada tahun 1140 dan 1162. Setelah itu, Krivichi tidak lagi disebutkan dalam kronik Slavia Timur. Namun nama suku Krivichi sudah cukup lama digunakan dalam sumber-sumber asing (hingga akhir abad ke-17). Kata krievs masuk ke dalam bahasa Latvia untuk menyebut orang Rusia secara umum, dan kata Krievija untuk menyebut Rusia.

Orang Polotsk adalah suku Slavia Timur yang mendiami wilayah tengah Dvina Barat di Belarus saat ini pada abad ke-9.
Penduduk Polotsk disebutkan dalam Tale of Bygone Years, yang menjelaskan nama mereka yang tinggal di dekat Sungai Polota, salah satu anak sungai Dvina Barat. Selain itu, kronik tersebut mengklaim bahwa Krivichi adalah keturunan orang Polotsk. Tanah orang Polotsk terbentang dari Svisloch di sepanjang Berezina hingga tanah Dregovichi. Orang Polotsk adalah salah satu suku yang kemudian membentuk Kerajaan Polotsk. Mereka adalah salah satu pendiri masyarakat Belarusia modern.

Polyane (poly) adalah nama suku Slavia, pada era pemukiman Slavia Timur, yang menetap di sepanjang bagian tengah Dnieper, di tepi kanannya.
Dilihat dari kronik dan penelitian arkeologi terkini, wilayah tanah rawa sebelum era Kristen dibatasi oleh aliran sungai Dnieper, Ros dan Irpen; di timur laut berbatasan dengan tanah desa, di barat - dengan pemukiman selatan Dregovichi, di barat daya - dengan Tiverts, di selatan - dengan jalan-jalan.

Menyebut orang-orang Slavia yang menetap di sini sebagai orang Polan, penulis sejarah menambahkan: “Sedyahu ada di ladang.” Orang-orang Polian sangat berbeda dari suku-suku Slavia di sekitarnya baik dalam sifat moral maupun dalam bentuk kehidupan sosial: “Orang-orang Polan, karena kebiasaan ayah mereka. , pendiam dan lemah lembut, dan malu terhadap menantu perempuan mereka, saudara perempuan mereka, dan ibu mereka... Saya memiliki kebiasaan pernikahan."
Sejarah menemukan bahwa rawa-rawa tersebut sudah berada pada tahap perkembangan politik yang agak terlambat: sistem sosial terdiri dari dua elemen - komunal dan rombongan pangeran, dan elemen pertama sangat ditekan oleh elemen terakhir. Dengan pekerjaan orang Slavia yang biasa dan paling kuno - berburu, memancing, dan beternak lebah - peternakan, pertanian, "pertanian kayu" dan perdagangan lebih umum di antara orang Polian daripada orang Slavia lainnya. Yang terakhir ini cukup luas tidak hanya dengan tetangga Slavianya, tetapi juga dengan orang asing di Barat dan Timur: dari penimbunan koin terlihat jelas bahwa perdagangan dengan Timur dimulai pada abad ke-8, tetapi berhenti selama perselisihan para pangeran tertentu.
Pada awalnya, sekitar pertengahan abad ke-8, rawa-rawa yang memberikan penghormatan kepada Khazar, berkat keunggulan budaya dan ekonomi mereka, segera berpindah dari posisi bertahan terhadap tetangganya menjadi posisi ofensif; Suku Drevlyan, Dregovich, orang utara, dan lainnya pada akhir abad ke-9 sudah menjadi sasaran rawa. Kekristenan didirikan di antara mereka lebih awal dari yang lain. Pusat tanah Polandia (“Polandia”) adalah Kyiv; pemukiman lainnya adalah Vyshgorod, Belgorod di Sungai Irpen (sekarang desa Belogorodka), Zvenigorod, Trepol (sekarang desa Tripolye), Vasilyev (sekarang Vasilkov) dan lainnya.
Zemlyapolyan dengan kota Kiev menjadi pusat kepemilikan Rurikovich pada tahun 882. Nama polian disebutkan terakhir kali dalam kronik pada tahun 944, pada saat kampanye Igor melawan Yunani, dan mungkin sudah diganti di akhir abad ke-10, dengan nama Rus (Ros) dan Kiyane. Penulis sejarah juga menyebut suku Slavia di Vistula, yang disebutkan terakhir kali dalam Kronik Ipatiev pada tahun 1208, Polyana.

Orang Utara (lebih tepatnya, Utara) adalah suku atau kesatuan suku Slavia Timur yang mendiami wilayah timur bagian tengah Dnieper, di sepanjang sungai Desna dan Seimi Sula.

Slovenia (Ilmen Slavs) adalah suku Slavia Timur yang hidup pada paruh kedua milenium pertama di lembah Danau Ilmen dan hulu Mologa dan merupakan sebagian besar penduduk tanah Novgorod.

Tivertsi adalah suku Slavia Timur yang tinggal di antara Dniester dan Danube dekat pantai Laut Hitam. Mereka pertama kali disebutkan dalam Tale of Bygone Years bersama dengan suku Slavia Timur lainnya pada abad ke-9. Pekerjaan utama suku Tivert adalah pertanian. Suku Tivert mengambil bagian dalam kampanye Oleg melawan Konstantinopel pada tahun 907 dan Igor pada tahun 944. Pada pertengahan abad ke-10, tanah Tivert menjadi bagian dari Kievan Rus.
Keturunan Tivert menjadi bagian dari masyarakat Ukraina, dan bagian baratnya mengalami Romanisasi.

Bodrichi (Obodriti, Rarogi) - Slavia Polabia (Elbe bawah) pada abad ke-8-12. - persatuan Vagrs, Polabs, Glinyaks, Smolyans. Rarog (dari bahasa Denmark Rerik) adalah kota utama Bodrichi. Negara Bagian Mecklenburg di Jerman Timur.
Menurut salah satu versi, Rurik adalah seorang Slavia dari suku Bodrichi, cucu Gostomysl, putra dari putrinya Umila dan pangeran Bodrichi Godoslav (Godlav).

Vistula adalah suku Slavia Barat yang hidup setidaknya sejak abad ke-7 di Polandia Kecil. Pada abad ke-9, Vistula membentuk negara kesukuan dengan pusat di Krakow, Sandomierz, dan Stradow. Pada akhir abad tersebut mereka ditaklukkan oleh raja Moravia Besar Svyatopolk I dan dipaksa untuk menerima baptisan. Pada abad ke-10, tanah Vistula ditaklukkan oleh Polandia dan dimasukkan ke dalam Polandia.

Lusatians, Lusatian Serbia, Sorbs (Jerman Sorben), Vends adalah penduduk asli Slavia yang tinggal di wilayah Lusatia Bawah dan Atas - wilayah yang merupakan bagian dari Jerman modern. Pemukiman pertama orang Serbia Lusatian di tempat-tempat ini tercatat pada abad ke-6 Masehi. e.
Bahasa Lusatian dibagi menjadi Lusatian Atas dan Lusatian Bawah.
Kamus Brockhaus dan Euphron memberikan definisi: “Sorb adalah nama Vends dan Slavia Polabia secara umum.” Orang Slavia mendiami sejumlah wilayah di Jerman, di negara bagian Brandenburg dan Saxony.
Orang Serbia Lusatian adalah salah satu dari empat minoritas nasional yang diakui secara resmi di Jerman (bersama dengan orang Gipsi, Frisia, dan Denmark). Dipercaya bahwa sekitar 60 ribu warga Jerman kini berakar dari Serbia, 20.000 di antaranya tinggal di Lusatia Bawah (Brandenburg) dan 40 ribu di Lusatia Atas (Saxony).

Lyutichs (Wilts, Velets) adalah persatuan suku Slavia Barat yang hidup pada awal Abad Pertengahan di wilayah yang sekarang menjadi Jerman bagian timur. Pusat persatuan Lutich adalah tempat perlindungan “Radogost”, di mana dewa Svarozhich dipuja. Semua keputusan dibuat pada pertemuan suku yang besar, dan tidak ada otoritas pusat.
Lutici memimpin pemberontakan Slavia tahun 983 melawan penjajahan Jerman di wilayah timur Elbe, akibatnya penjajahan dihentikan selama hampir dua ratus tahun. Bahkan sebelum ini, mereka adalah penentang keras raja Jerman Otto I. Diketahui tentang ahli warisnya, Henry II, bahwa dia tidak mencoba memperbudak mereka, melainkan memikat mereka dengan uang dan hadiah ke sisinya dalam perang melawan Boleslaw. Polandia Pemberani.
Keberhasilan militer dan politik memperkuat komitmen Lutichi terhadap paganisme dan adat istiadat pagan, yang juga berlaku pada Bodrichi terkait. Namun, pada tahun 1050-an, perang internal terjadi di antara kaum Lutich dan mengubah posisi mereka. Persatuan tersebut dengan cepat kehilangan kekuasaan dan pengaruh, dan setelah tempat suci pusat dihancurkan oleh Adipati Saxon Lothar pada tahun 1125, serikat tersebut akhirnya bubar. Selama beberapa dekade berikutnya, adipati Saxon secara bertahap memperluas wilayah kekuasaan mereka ke timur dan menaklukkan tanah Lutichian.

Pomeranian, Pomeranian - Suku Slavia Barat yang hidup dari abad ke-6 di hilir pantai Odryna di Laut Baltik. Masih belum jelas apakah ada sisa populasi Jerman sebelum kedatangan mereka, yang mereka asimilasi. Pada tahun 900, perbatasan pegunungan Pomeranian membentang di sepanjang Odra di barat, Vistula di timur, dan Notech di selatan. Mereka memberi nama pada kawasan bersejarah Pomerania.
Pada abad ke-10, pangeran Polandia Mieszko I memasukkan tanah Pomeranian ke dalam negara Polandia. Pada abad ke-11, suku Pomeranian memberontak dan memperoleh kembali kemerdekaan dari Polandia. Selama periode ini, wilayah mereka meluas ke barat dari Odra hingga ke tanah Lutich. Atas inisiatif Pangeran Wartislaw I, suku Pomeranian mengadopsi agama Kristen.
Sejak tahun 1180-an, pengaruh Jerman mulai meningkat dan pemukim Jerman mulai berdatangan ke tanah Pomeranian. Karena perang yang menghancurkan dengan Denmark, penguasa feodal Pomeranian menyambut baik penyelesaian tanah yang hancur oleh Jerman. Seiring berjalannya waktu, proses Jermanisasi penduduk Pomeranian dimulai.

Sisa suku Pomeranian kuno yang lolos dari asimilasi saat ini adalah suku Kashubia yang berjumlah 300 ribu orang.

Berita Sosnovy Bor